26 Jul 2013

Rekayasa Energi dan Kenyataan


T = Dari dulu saya selalu berpikir, mengapa bisa muncul banyak bentuk Tuhan? Dan mengapa perwujudan dari setiap hantu di setiap negara berbeda? Dan menurut pemahaman saya yang belum paham betul, cuma sok paham aja, hal di atas bisa muncul karena adanya proyeksi pikiran dari setiap manusia sehingga memunculkan suatu bentuk energi yang sesuai dengan apa yang diyakininya.

Sebagai contoh, seorang yang berlatar belakang agama Budha akan melihat perwujudan dewa-dewi yang sangat beragam, karena mereka yakini sebagai Tuhan mereka. Dan kemungkinan besar mereka tidak akan melihat perwujudan dari dewa-dewa agama Hindu, maupun Tuhan Yesus. Sebaliknya bagi orang Kristen kemungkinan besar mereka tidak akan melihat dewa-dewi yang sebagaimana diakui di dalam agama Hindu atau Budha. karena setiap para penganut agama tersebut hanya mau mempercayai apa yang telah diajarkan oleh agama tersebut, dan menolak yang katanya bukan dari agama tersebut dan menganggapnya sebagai sesuatu yang bukan Tuhan.

Hal ini juga lah yang mungkin membuat perwujudan para Hantu di setiap negara berbeda dengan negara lain; kuntilanak, pocong, tuyul, dan hantu khas Indonesia lainnya kemungkinan besar tidak akan ditemukan di negara Amerika. dan sebaliknya hantu-hantu di negara amerika pun tidak akan ditemukan di negara Indonesia. Yang jadi pertanyaan saya adalah: apakah sesuatu yang dilihat seseorang/sekelompok orang itu semata-mata hanya perwujudan dari proyeksi pikiran/energi mereka, sehingga mereka hanya akan melihat segala sesuatu yang mereka yakini ada. dan tidak melihat apa yang mereka yakini mati-matian bahwa hal tersebut tidak ada ? Mari kita bahas bersama kebodohan saya ini… hehehe

J = Images tentang segala malaikat dan iblis, dewa dewi dan para dhemits, memang merupakan proyeksi dari apa yg ada di dalam pikiran kita sendiri. So, proyeksi itu akan berbeda tergantung dari belief system anda yg mana. Kalau anda memiliki belief system Hindu, maka memang anda akan melihat dewa dewi Hindu yg kita semua tahu very glamorous. Pokoknya glamour deh. Ada kalungan bunga dan sebagainya, dan baunya itu wangiiii sekaleh. Kalau anda sayang sama Dewi Kuan Im, maka anda juga akan melihat sang Dewi yang selalu anggun. Bukan Anggun C. Sasmi, melainkan Dewi Kuan Im yg anggun. Kuan Im ini seorang Buddha yg sudah bersumpah tidak mau masuk Nibbana/Nirvana sebelum semua manusia masuk. Jadi, kalau anda masih berada di Roda Kehidupan mengumpulkan dharma dan menghindari kharma, maka Kuan Im akan selalu menemani anda sampai akhirnya anda bebas dari segala penderitaan dan masuk ke dalam Nibbana. Bye bye world, saya sudah masuk Surga!

Tetapi ada juga mereka yg memiliki background Islam ternyata melihat Yesus. Mereka yg memiliki latar belakang Katolik, ternyata melihat Sayiddina Ali. Mereka yg memiliki latar belakang HIndu ternyata melihat Buddha. Ternyata di dalam alam kesadaran manusia yg memiliki latar belakang berbeda itu,… semuanya itu berbaur. Saya sendiri memiliki banyak kesaksian yg berasal dari teman-teman yg menceritakan “pertemuan” dengan Yesus. Ternyata Yesus itu muncul di banyak kesadaran manusia tanpa memperdulikan latar belakang agama orangnya. Kuan Im juga bisa muncul dimana saja. Buddha Sakyamuni (yg seperti di Candi Borobudur itu) juga bisa muncul di kesadaran siapa saja tanpa memperdulikan agama orang. So, artinya ini apa ? … Jawab: Artinya bahwa mereka itu hanyalah simbol dari diri kita sendiri yg lebih tinggi. Kalau kita mau ikhlas dan pasrah, maka diri kita sendiri yg lebih tinggi (higher self) bisa memunculkan images dari orang-orang suci itu. Orang-orang suci itu (Buddha, Yesus, Kuan Im,… bahkan Ganesha who is setengah orang/setengah gajah) akan muncul di Kesadaran / Consciousness di diri kita ketika kita lelap dalam tidur. Mereka muncul di mimpi dan mengatakan sesuatu yg bisa diartikan. Yg berkomunikasi itu adalah diri kita sendiri (Alam Bawah Sadar) dengan diri kita sendiri juga (Alam Sadar). Jadi, tidak lain dan tidak bukan, hanyalah kita yg berkomunikasi dengan kita juga.

Segala Allah, Yesus, Buddha, Ganesha, bahkan Semar dan Kanjeng Ratu Kidul merupakan manifestasi dari roh yg satu. Roh yg satu itu hidup di dalam kesadaran di diri anda, di diri saya, dan di diri siapa saja. Roh itu muncul dalam bentuk simbol yg bisa berbeda tergantung belief system orangnya masing-masing; tetapi memang lama-kelamaan akhirnya segala simbol itu akan berbaur. Yesus bisa muncul dimana-mana, Buddha juga, dan itu tanpa memperdulikan orangnya beragama apa. Artinya itu apa ? … Jawab: Artinya adalah fakta bahwa aslinya manusia itu tidak beragama. Alam Bawah Sadar di diri manusia itu tahu bahwa segala agama-agama itu Cuma buatan saja, very artificial, dan yg asli itu adalah simbol. Simbol itu mengajarkan kita untuk ikhlas dan pasrah, untuk menjadi diri sendiri saja, dan simbolnya itu bisa mengambil bentuk dari figur-figur yg berasal dari tradisi atau agama apapun. Agama “resmi” yg kita anut tidak akan menjadi masalah. Cuma ada di KTP doang, dan tidak terdaftar di alam roh dimana segalanya itu satu.

Tetapi kalau kita itu penuh dengan ketakutan, maka akan muncul berbagai jenis hantu. Para leluhur di Jawa yg sudah “ditaklukkan” ketika Islam masuk akhirnya menjadi “dhemit”. Dewa Dewi di Eropa Kuno akhirnya menjadi “ghosts” (hantu). Dan segala pocong-pocongan dan semacamnya itu bisa muncul di kesadaran kita ketika kita ketakutan. Jadi, solusinya itu apa ? …

Jawab: Please don’t be afraid ! … Kalau mau menggunakan doa, ya gunakanlah, tapi jangan takut. Anda itu tidak akan lari kemana-mana. Kalau anda melihat dewa dewi atau para malaikat, maka mereka hanyalah proyeksi dari kesadaran di diri anda. Kalau anda melihat hantu-hantu, mereka juga hanyalah proyeksi dari kesadaran anda. Yg mutlak atau absoluti itu adalah Kesadaran / Consciousness di diri anda, dan bukan segala ajaran-ajaran agama yg mengharamkan dan menghalalkan segala macam seeenak udelnya itu. So, saya selalu menyarankan teman-teman untuk menjadi diri sendiri saja. Kalau ternyata sudah eling dan merasa selama ini dibodohi oleh agamanya, tinggalkan sajalah agama itu. Daripada anda menjadi paranoid dan memaki tidak keruan ketika orang-orang lain yg sudah tersadarkan melihat anda semakin lama semakin aneh karena “berpegang erat” pada ajaran-ajaran agama yg sudah tidak lagi relevan, mendingan ditinggalkan sajalah agama itu. Manusia itu roh, dan tetap akan sebagai roh baik kita berada di tubuh fisik maupun tidak. Ya, segala simbol yg muncul di diri kita merupakan proyeksi dari kesadaran di diri kita juga, enjoy aja !

Sumber : salah satu e-book karya Leonardo R.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar