7 Nov 2014

mencintai pasangan orang lain

T: gmana kabarnya,,,
mbak salah nggak kita mnyukai cewek yg sudah punya pasangan ,dan scara g langsung si cewek juga respeck, it maksd status2 saya

S: ngga salah, cuma repot aja. :)

T : sia2 ya ,, hihiihihi sbnarnya dah mundur niatan untuk maju itu, cuma g taw knapa pas kmaren pratikum dyanya mngembang banget kbtulan seklompok juga sampai cari2 ksempatan untuk pluk2, saya mncoba cuek dan berfikir ulang mnyadarkan diri bahwah didalam kamus saya tidak ada namanya merebut pasangan orang lain ,,, apalagi yg udah tunangan ,,,

S: dianya juga yg gatel berarti.

T: mungkin , tp slama pngamatan kurang lbh 2tahun dya orangnya pndiam , ya memang baik ke cowok cuma g terlalu genit2 dan terbuka, dan pngamatan saya gak saya lakukan sendri tp juga mnta bantuan sahabat2,, dan dya orangnya kalem keibuan ,, cuma g tau kmaren sering curi2 pandang , tman2 yg lain pun curiga ,,, para sahabat saya cuma tersenyum dan bilang licik, pada saya karena mereka diwal mau ngebantu saya dapatin dya tp sayanya g mau, saya sadar dri

S: gatelnya kumat, umumnya dia kalem.
cuma kalau menyangkut orang, sebenarnya bukan masalah dapat/ngga dapat, bukan kepemilikan. krn ini orang, bukan barang.
menyangkut orang dgn segenap emosi dan perasaannya. orang bisa berubah, perasaannya bisa berubah.
walaupun secara sosial dia terikat/mengikat diri dgn seseorang.

T: oh gitu ya ,,hiihhihi nih td sms lagi , tp g aku bales kalo g mngenai plajaran atau hal yg pnting dan manfaat, karena saya orangnya to the point g mua basa basi, apalagi cuma modus maklumlah saya abg yg aneh hiihhihi

S: aku juga orangnya fokus/to the point.

T: kalo g ada feel aku susah untuk terbuka , sama orang mskipun sama sahabat2 bahkan ortu sendri , tp kalo sreg mskipun sama orag yg diknal di dumay atau ktemu skali ya langsung jujur curhat lebar panjang

S: memang bisa aja begitu. tergolong biasa juga sih.
nyambung or ngga nyambung, begitu istilahnya.

T: oh ya kak,,, untuk smntara saya, cuek ke dya gmna ??? takutnya dya cuma ingin ngetes saya aja kalo saya bnar2 ada rasa ke dia , perihal juga ada tman saya sendri yg mulai menggosipkan saya,,, ,,,,, ,,,, ,,, karena diawal se saya g tau lo dya tunangan dan sngaja saya menyetting da satu klompok sama saya , kbtulan saya panitianya dan semua panitian bisa memilih bebas kelompoknya,dari awal sdah ada settingan2 yg saya lakukan agar deket sama dya tanpa perantara orang lain tp, 7hari sblum hari H saya dah membatalkan rencana2 itu , mskipun satu klompok , tg g tau knapa seolah2 alam mendekatkan kami,mskipun saya sering memisahkan dari klompok dg alibi yg saya buwat tp tetep aja alam mnyatukan ,,, dari awal kan rencananya dya yg buwat makalah sdangkan data2nya ada pada saya semua , karena pikir saya dulu byar bisa bareng sama dya , tp skarang data2 yg saya dapatkan sdah tak kmas ke bntuk makalah dan langsung saya copi kan ke dya juga yg lain ,,, jd g terkesan modus dan yg lain ,,, saya sadr dri
maaf bahasanya agak njelimet

S: biarkan aja berjalan natural. ngga usah terlalu maksa juga buat pisah. tapi jangan juga terlalu usaha dekat. siapa tau dgn perjalanan waktu, perasaanmu padanya mereda.

T: dah mereda dan byasa lo skarang cuma karena presepsi2, dan dukungan2 tmn jadi malah timbul lagi bgitu jg dg ulahnya jadi merasa GR ,,,, ,,, klo kata orang2 wajahnya mirip saya cuma bedanya dya, putih

S: ngga masalah, jadi sahabat biasa aja.

T: g mau ,, lbh baik temnan aja ,,, takut kyk tmn ku ntar

S: sahabat/teman yg cocok wajahnya bisa jadi mirip, spt sodara.
sahabat/teman tanpa beban keterikatan. kalau kekasih jadi cenderung terikat.
iya temenan, kalau musuhan, kan malah jelek.

T: iya juga bnar karena slama ini ,, sering banyak cew yg mndekat nyaman se awalnya namun ktika sdah ada status pacaran justru posesif hihihihihihhi,,


sumber foto : www.merdeka.com

Bukan Harus Beragama

Kitab-kitab spiritual warisan budaya umat manusia jumlahnya ribuan. Termasuk agama, filsafat dan psikologi. Dari berbagai macam aliran. Luar negeri dan dalam negeri. Nasional maupun lokal. Lalu apakah harus saya membahasnya? Tentu saja tidak. Sekarang November 2014. Para penulisnya saja iri dengan kita, yg hidup di penghujung waktu. Kenapa kita harus mempelajari dunia dari mata mereka yg hidup ribuan, ratusan atau paling tidak puluhan tahun lalu? Tidak perlu sombong, tapi memang itu alasannya. Anda sudah jauh lebih canggih. Tidak perlu minder.

 

Bukan Harus Beragama

oleh Leonardo R.

Kitab-kitab spiritual warisan budaya umat manusia jumlahnya ribuan. Termasuk agama, filsafat dan psikologi. Dari berbagai macam aliran. Luar negeri dan dalam negeri. Nasional maupun lokal. Lalu apakah harus saya membahasnya? Tentu saja tidak. Sekarang November 2014. Para penulisnya saja iri dengan kita, yg hidup di penghujung waktu. Kenapa kita harus mempelajari dunia dari mata mereka yg hidup ribuan, ratusan atau paling tidak puluhan tahun lalu? Tidak perlu sombong, tapi memang itu alasannya. Anda sudah jauh lebih canggih. Tidak perlu minder.

Anda tidak menghargai diri sendiri karena seperti itulah yg diajarkan kepada anda. Anda dibilang berbudaya kafir dan sekarang harus mengikuti budaya labil atau saling berperang memperebutkan stempel Allah. Siapa yg pegang itu stempel akan menjadi penguasa dunia atau lebih tepatnya menjadi penunggang orang-orang Yahudi sehingga keuangan dunia akan masuk dompet organisasi keagamaan anda. Tentu saja dongeng. Yg sayangnya cukup banyak dipercaya. Kalau anda pakai hati, anda tidak perlu berpikir. Cukup percaya saja. Namanya keyakinan atau iman. Perlu iman untuk menerima barokah menjadi penguasa dunia. Walau bukan anda yg ditakdirkan pegang stempel penguasa dunia. Anda cukup pegang botol tinta. Stempelnya dipegang oleh pusat. Anda cukup beribadah dan beramal. Dan bertahan pakai hati. Begitu skenario Allah.

Sebaliknya, agama-agama di belahan dunia Timur seperti Indonesia tidak mengenal mutlak-mutlakan. Kalau anda percaya kepada leluhur atau Dewa Dewi Hindu, tidak dilarang bagi anda untuk juga percaya kepada para Buddha. Tidak juga dilarang untuk percaya kepada Yesus atau siapapun namanya yg datang dari Timur Tengah. Makanya agama-agama dari Barat seperti Islam dan Kristen bisa begitu mudah masuknya. Tadinya dikira cuma pemikiran baru. Dan terutama teknologi baru. Ternyata setelah masuk akhirnya mempraktekkan monopoli. Kolonialisme atau penjajahan. Kepercayaan lama diharamkan, dan harus mutlak pakai kepercayaan baru. Nasi sudah jadi lemper, tidak bisa jadi beras lagi. Otak sudah dicengkeram dengan adzab Allah, baik dari jenis Islam maupun Kristen. Karena ketahuilah, Allah bukan cuma ada di Islam saja. Kristen juga pakai Allah. Malah lebih dulu. Sudah pakai Allah ratusan tahun sebelum Islam. Dan karena sejak beberapa ratus tahun terakhir ini teknologinya lebih maju, maka Kristen lebih tidak toleran terhadap praktek-praktek warisan leluhur. Anda masih bisa menggabungkan Islam dengan ajaran kuno Jawa, menjadi Kejawen. Tapi tidak bisa dengan Kristen. Kalau Kristen namanya bukan Kejawen, tapi Kejawon. Mungkin. Tidak perlu dibuat, apalagi pakai hipnotis.

Saya tidak pakai hipnotis karena Sigmund Freud dan Carl Gustav Jung sudah meninggalkannya sebelum orang-tua anda lahir. Terbukti tidak efektif untuk menyembuhkan gangguan jiwa. Sebagai gantinya digunakan teknik konseling, penafsiran simbol bawah sadar, dan penelusuran alam pikiran manusianya sendiri. Konselor seperti saya cuma menjadi sparing partner. Rekan berbagi. Anda yg menyembuhkan diri anda sendiri. Bisa pakai Allah, bisa juga tidak, tergantung jenis kepercayaan apa yg mau anda pakai. Saya cuma memandu saja. Karena saya tahu yg bekerja adalah alam pikiran anda sendiri. Mau pakai agama apapun tetap saja yg bekerja alam pikiran anda. Mau pakai Allah ataupun tidak, tetap saja alam pikiran anda bisa bekerja. Tidak ada bedanya. Dewa Dewi dan Allah cuma simbol yg digunakan oleh anda untuk berkomunikasi. Bisa membantu meluruskan cara anda memandang yg selama ini digoyang tanpa henti oleh lingkungan. Dimulai dari orang tua yg menjajah anda. Keluarga dekat. Masyarakat luas. Anda dijajah tapi dipaksa untuk bilang anda bebas. Makanya jiwa anda sakit. Terlihat dari gejala yg anda tampilkan seperti menjadi fanatik. Atau jadi lebay. Atau jadi gila hormat. Atau jadi rendah diri. Semuanya hasil akhir penjajahan pikiran anda oleh manusia lain. Bisa anda buang siksa itu dan menjadi manusia bebas. Kalau anda mau jujur. Melihat ke dalam diri dan mengambil keputusan. Sebagai manusia dewasa anda tidak perlu hipnotis.

Tidak perlu juga pakai afirmasi. Afirmasi berasal dari bahasa Inggris, affirmation. Penegasan. Seolah-olah selama ini kurang tegas, sehingga harus ditegaskan berkali-kali. Misalnya kata saya bahagia, diulang 1000 X. Atau asma Allah, diulang 10,000 X. Orang pikir yg bekerja adalah kata-katanya. Menurut saya tidak. Yg bekerja adalah fokus anda. Pikiran anda fokus ketika mengucapkan afirmasi, dan itulah yg bekerja. Jadi, anda mengucapkan sejuta kali nama Tuhan atau sejuta kali nama Setan tidak akan menjadi masalah selama pikiran anda fokus. Kalau anda fokus, anda bisa bekerja. Bisa melihat sudah sampai mana pekerjaannya. Dan apa yg harus dilakukan berikutnya. Bukan harus beragama.

Indonesia diagamakan oleh rezim Orde Baru dengan konsepsinya tentang agama resmi dan agama liar. Mulailah pencantuman kolom agama di dalam KTP. Tadinya tidak seperti itu. Kenapa jadi begitu? Karena ada ancaman komunisme dari benua Asia. Dianggap agama menjadi benteng terhadap komunisme. Setelah komunisme tumbang dan Tiongkok menjadi negara terkaya di dunia karena memiliki tabungan US $ paling banyak, maka Indonesia memble. Yg beragama menjadi terpuruk hidup di neraka, dan yg komunis menjadi kaya raya hidup di surga. Tapi cuma bisa dimengerti oleh anda yg cerdas. Tahu bahwa surga neraka cuma istilah saja. Gunanya untuk menangkap jiwa anda. Anda akan didata sumbangannya berapa, setelah itu ditentukan berapa dekat tempat anda di sisi Allah. Bukan itu saja dosa Orde Baru, melainkan juga pemaksaan pernikahan seagama. Warganegara dipaksa beragama. Dan beragama resmi saja. Dan menikah seagama saja. Maksudnya supaya anda bisa dikontrol oleh pengurus agama. Dan pengurus agama dikuasai oleh negara. Begitu skenarionya. Silahkan anda pelajari sendiri sejarah ini. Tidak usah mengkhayal.

Negara bukan manusia, tidak bisa beragama. Membawa-bawa agama dalam kehidupan kemasyarakatan terbukti menguntungkan segelintir orang yg menempatkan dirinya sebagai wakil Tuhan. Rasul Tuhan. Rasulullah. Padahal setiap orang adalah rasulullah bagi dirinya sendiri. Kalau anda menjadi rasulullah, anda disebut yg terpuji. Manusia yg terpuji. Terpuji apanya? Bukan terpuji agamanya tetapi kelakuannya. Anda bisa dipuji karena terbukti suka blusukan, dan tidak bermain pencitraan. Anda tidak korupsi walaupun kesempatan tersedia. Anda tidak sesumbar mau digantung di Monas, padahal maksud anda di pohon toge. Tidak begitu. Anda terpuji karena nama anda Pujiastuti. Kalau laki-laki, nama anda Pujiastuto.


3 Nov 2014

Kenapa Anda Belum Berubah?

  Revolusi mental, bukan revolusi hati. Tempatnya di kepala, bukan di dada. Penggunaan hati sudah dari dahulu kala, dan termasuk yg harus kena revolusi. Atau perubahan cepat sekali. Ada yg baru, bukan barang basi.

oleh Leonardo R.

Kita sudah masuk jaman revolusi mental, kenapa anda belum berubah? Revolusi mental, bukan revolusi hati. Tempatnya di kepala, bukan di dada. Penggunaan hati sudah dari dahulu kala, dan termasuk yg harus kena revolusi. Atau perubahan cepat sekali. Ada yg baru, bukan barang basi.

Ada gelombang otak Gamma yg kecepatannya 2 X kecepatan Beta. Penyembuhan memang bisa terjadi di gelombang otak rendah sekali seperti Theta. Tetapi ada jebakannya, yaitu kebanyakan orang tidak bisa mempertahankan gelombang otak sadar penuh. Paling tidak di Beta harus tetap ada. Jadi, ada gelombang otak cepat dan rendah yg berjalan bersamaan. Kalau bisa di gelombang otak Gamma. Yg saya bilang frekwensi gelombang otak Kun Fayakun adalah penggabungan gelombang otak meditasi mendalam, yaitu Theta, dengan gelombang otak sadar intens, yaitu gelombang otak Gamma. Itu yg saya praktekkan selama ini. Rasanya beda kalau dibandingkan dengan frekwensi yg dipancarkan para meditator umum. Mereka klayar kliyer dalam gelombang otak rendah, sedangkan saya sadar penuh. Harus begitu untuk bisa bilang amin dalam konseling. Tapi yg ini kayaknya belum pernah ada yg menteorikan. Saya juga baru menulis sekali-sekali saja. Tentang gabungan antara gelombang otak samadhi dan gelombang otak di atas kesadaran normal. Belum ada EEG, yaitu alat yg bisa mengukur gelombang otak saya. Kalau sudah pernah diukur secara obyektif, maka baru bisa saya tuliskan dengan cukup mantap. Sekarang juga bisa. Tapi cuma berdasarkan perkiraan saja. Fokusnya tetap sama, yaitu di cakra mata ketiga. Patokannya di titik antara kedua alis mata. Dan bahkan tidak perlu meditasi formal. Bagi saya sendiri, semakin banyak bicara maka gelombang otak saya akan semakin turun. Mungkin karena saya banyak guyon dan tertawa. Karena saya tertawa, gelombang otak saya turun terus. Yg diajak bicara juga begitu. Makanya dengan bercanda-canda bersama saya di sarasehan, banyak teman langsung mencapai gelombang otak samadhi. Tinggal pasang aksi seperti Buddha Borobudur. Tapi jangan lupa, fokus di titik ajna harus tetap ada. Walaupun bicara dan tertawa. Mungkin itu rahasianya.

Jalan spiritual sebanyak jumlah manusia di atas bumi. Setiap manusia punya jalannya sendiri, yaitu yg diinjak oleh kakinya. Apa yg anda injak, itulah jalan anda. Makanya jangan suka menginjak kaki orang lain. Jangan berdesak-desakan seperti kebiasaan jelek orang Indonesia, termasuk saya. Tidak mau tapi terkadang terpaksa. Karena memang macet jalannya. Penuh kendaraan roda empat. Dan roda dua. Begitu penuhnya sehingga bahkan, ketika saya turun kendaraan, dan jalan dengan dua kaki saya, tetap saja masih berdesakan. Seperti orang-orang yg mengantri mau masuk surga. Jangankan surga, jalanan di Jakarta juga harus mengantri. Walaupun harusnya tidak begitu kalau anda tahu caranya. Bukan hanya lewat kiri jalan yaitu syariat, tarekat, hakekat dan makrifat. Melainkan juga bisa lewat kanan jalan yaitu kebalikannya: makrifat, hakekat, tarekat dan syariat. Anda tidak perlu mempertahankan salah kaprah seolah-olah semua jalan harus berurutan dari syariat sampai makrifat. Dari jalan sempit sampai jalan tol. Tidak begitu. Karena yg mulai dari jalan tol juga ada, dan makin lama makin menyempit. Sama-sama dari Timur Tengah juga. Yg dari tradisi Islam biasanya mulai dari syariat, sedangkan yg dari tradisi Kristen biasanya mulai dari makrifat. Apa bisa? Bisa saja karena kenyataannya di Kekristenan seperti itulah yg diajarkan. Anda akan diberitahu sejak awal bahwa Allah hidup di dalam anda, dan anda hidup di dalam Allah. Anda sudah makrifat. Setelah itu baru diberitahu tentang hakekat Allah yaitu cinta kasih, dan bukan hanya cinta berahi. Lalu ada tarekat ketika anda bisa memilih mau melayani sesama dalam bidang apa saja. Apakah memberikan inisiasi kundalini atau reiki, atau cuma mau menyembuhkan anak tetangga anda menggunakan tenaga prana. Setelah itu baru syariatnya, yaitu syarat-syarat apa yg ingin anda terapkan kepada diri anda sendiri. Yg tentu saja berbeda-beda. Organisasi keagamaan menetapkan syariat sendiri, dan anda juga bisa menetapkan syariat sendiri. Tidak ada yg bisa saling memaksa. Anda sudah makrifat, tidak bisa dipaksa.

Seperti komunisme, agama cuma bisa berjaya kalau dipaksakan dengan kekerasan. Oleh aparat negara. Komunisme adalah ekstrim kiri, dan agama adalah ekstrim kanan. Mereka yg tinggal di negara maju tahu hal ini, tetapi kita tidak tahu. Kita pikir pemaksaan agama benar, dan pemaksaan komunisme salah. Yg benar, pemaksaan keduanya salah. Negara tidak boleh memaksa warganya untuk menjadi komunis ataupun beragama. Merupakan HAM tiap warga bumi untuk berideologi apapun, termasuk yg dinamakan agama. Agama itu ideologi juga, artinya sistem ide. Ada latar belakang pemikiran, sekaligus buku pintarnya. Diperkirakan bisa menjawab semua pertanyaan di dunia. Bahkan di akhirat. Merupakan hak bebas tiap orang untuk menganut ideologi apapun asalkan tidak melanggar ketertiban masyarakat. Tetapi bahkan hak kebebasan yg mendasar ini pun masih dilecehkan sampai sekarang di beberapa bagian tertentu di bumi. Komunisme boleh bilang sudah habis. Agama belum habis. Masih dipaksakan sejadi-jadinya. Mungkin ini bagian dari tahap akhir sebelum satu bumi bisa disatukan. Dalam satu pemerintahan universal. Anda yg tadinya warga negara terpuruk sarat korupsi bernuansa keagamaan akan otomatis menjadi warga dunia makmur dengan perlindungan HAM menyeluruh. Kita sedang menuju kesana. Sekarang masih upgrade diri dulu.

Orang-orang yg selama ini bermain di cakra jantung akan digoyang habis-habisan oleh alam di jaman Revolusi Mental. Cakra jantung adalah apa yg disebut hati oleh orang Indonesia. Perasaan belaka, yg ditentukan oleh hubungan antar manusia. Bukan otak mengatur hati, tetapi hati mengatur otak. Sumber malapetaka berkepanjangan bagi bangsa Indonesia. Dan sekarang digoyang secara ghoib. Bukan oleh saya, tetapi oleh alam. Saya membaca pertanda alam. Dan begini lho penjelasannya. Peradaban manusia bergerak dari era primitif, cakra dasar. Bertahan untuk hidup dalam dunia hewani, kurang lebih. Setelah itu naik ke cakra sex. Ini peradaban kawin campur. Asal campur pasti kawin. Lalu perang dengan satu sama lain, atau peradaban cakra solar plexus. Tempatnya di perut. Setelah itu baru cakra jantung, yaitu yg mementingkan perasaan. Dari cakra jantung naik lagi ke cakra tenggorokan, artinya mulai bisa berkomunikasi menggunakan konsep-konsep yg rasional. Anda semua sudah bisa itu. Dari bawah sampai atas. Tapi sebagian masih belum bisa naik ke cakra mata ketiga. Terhambat di cakra jantung yg anda sebut hati itu. Hambatannya adalah perasaan. Rasa takut. Takut salah, takut benar, takut segala-galanya.

Anda yg menyangkut di cakra jantung mudah sekali dikenali, karena akan selalu bicara tentang hati. Tidak kritis menggunakan kemampuan anda untuk berpikir. Anda cuma merasakan apa yg ada di hati. Mengambil keputusan mengikuti hati. Tentu tidak salah karena itu hidup anda. Bukan milik orang lain. Menurut pengalaman saya, anda yg seperti itu tidak akan naik tingkat kecuali kena batunya. Kalau anda sudah jatuh sampai hampir mati, ada kemungkinan anda mau berubah. Dan barulah bisa naik tingkat.

Pajak atas Wajib Pajak di bawah 4.8 Milyar

peraturan pemerintah no.46 tahun 2013 tentang pajak penghasilan atas penghasilan dari usaha yg diterima atau diperoleh wajib pajak yg memiliki peredaran bruto tertentu.

sumber : http://www.academia.edu/4927978/Pajak_atas_Wajib_Pajak_di_bawah_4_8_Milyar?login&email_was_taken=true



pajak atas wajib pajak di bawah 4,8 milyar
 
peraturan pemerintah no.46 tahun 2013 tentang pajak penghasilan atas penghasilan dari usaha yg diterima atau diperoleh wajib pajak yg memiliki peredaran bruto tertentu.

dasar hukum
*pasal 4 ayat (2) huruf e UU PPh:
dengan menggunakan peraturan pemerintah (PP) dapat ditetapkan cara menghitung pajak penghasilan yg lebih sederhana dibandingkan dgn menggunakan UU PPh secara umum.

penyederhanaannya yakni WP hanya menghitung dan membayar pajak berdasarkan peredaran bruto (omzet)
*pasal 17 ayat (7) UU PPh
pada intinya penerbitan PP 46 tahun 2013 ditujukan terutama untuk kesederhanaan dan pemerataan dalam melaksanakan kewajiban perpajakan.

apa yg dikenai pajak berdasarkan PP 46 tahun 2013?
(objek pajak)
*penghasilan dari usaha yg diterima atau diperoleh wajib pajak dgn peredaran bruto (omzet) yg tidak melebihi Rp 4,8 milyar dalam 1 tahun pajak.


 sumber gambar : zona-prasko.blogspot.com

2 Nov 2014

PPh Pasal 21 pegawai yang masuk kerja bukan sejak awal tahun

Ada karyawan perusahaan saya yang baru mulai masuk kerja bulan ini. Bagaimana cara menghitung pajak yang harus kami potong ? Apakah sama dengan karyawan lainnya yang sejak awal tahun sudah bekerja di perusahaan saya ? Begitulah sebuah pertanyaan yang timbul dari hasil diskusi saya dengan seorang teman yang bekerja di sebuah perusahaan swasta. 

sumber : http://aguswinarno.blogspot.com/2010/11/pph-pasal-21-pegawai-yang-masuk-kerja.html

28 Mei 2013

Ada karyawan perusahaan saya yang baru mulai masuk kerja bulan ini. Bagaimana cara menghitung pajak yang harus kami potong ? Apakah sama dengan karyawan lainnya yang sejak awal tahun sudah bekerja di perusahaan saya ? Begitulah sebuah pertanyaan yang timbul dari hasil diskusi saya dengan seorang teman yang bekerja di sebuah perusahaan swasta.

Dalam Pasal 14 Ayat (4) Perdirjen Pajak No.PER-31/PJ/2012 diatur bahwa dalam hal kewajiban pajak subjektif pegawai tetap terhitung sejak awal tahun kalender dan mulai bekerja setelah bulan Januari, termasuk pegawai yang sebelumnya bekerja pada pemberi kerja lain, banyaknya bulan yang menjadi faktor pengali sebagaimana dimaksud pada Ayat (2) atau faktor pembagi sebagaimana dimaksud pada Ayat (3) adalah jumlah bulan tersisa dalam tahun kalender sejak yang bersangkutan mulai bekerja.

Berapa besarnya PPh Pasal 21 yang dipotong oleh perusahaan terhadap penghasilan pegawai tetap dengan kasus seperti itu ? Berikut ini langkah-langkahnya :

Langkah 1 :
Hitung jumlah Penghasilan Bruto yang diterima atau diperoleh selama sebulan, yang meliputi seluruh gaji, segala jenis tunjangan dan pembayaran teratur lainnya, termasuk uang lembur (overtime) dan pembayaran sejenisnya.
Untuk perusahaan yang masuk program Jamsostek, premi Jaminan Kecelakaan Kerja (JKK), premi Jaminan Kematian (JK) dan premi Jaminan Pemeliharaan Kecelakaan (JPK) yang dibayar oleh pemberi kerja merupakan penghasilan bagi pegawai. Ketentuan yang sama diberlakukan juga bagi premi asuransi kesehatan, asuransi kecelakaan kerja, asuransi jiwa, asuransi dwiguna, dan asuransi bea siswa yang dibayarkan oleh pemberi kerja untuk pegawai kepada perusahaan asuransi lainnya. Dalam menghitung PPh Pasal 21, premi tersebut digabungkan dengan Penghasilan Bruto yang dibayarkan oleh pemberi kerja kepada pegawai.

Langkah 2 :
Hitung jumlah Penghasilan Neto sebulan yang diperoleh dengan cara mengurangi Penghasilan Bruto sebulan dengan Biaya Jabatan, iuran pensiun, iuran Jaminan Hari Tua (JHT), iuran Tunjangan Hari Tua (THT) yang dibayar sendiri oleh pegawai yang bersangkutan melalui pemberi kerja kepada Dana Pensiun yang pendiriannya telah disahkan oleh Menteri Keuangan atau kepada Badan Penyelenggara Program Jamsostek.
Besarnya Biaya Jabatan adalah 5% dari Penghasilan Bruto, setinggi-tingginya Rp 500.000,- sebulan.

Langkah 3 :
Hitung Penghasilan Neto setahun.
Dalam hal seorang pegawai tetap dengan kewajiban pajak subjektifnya sebagai Wajib Pajak dalam negeri sudah ada sejak awal tahun, tetapi mulai bekerja setelah bulan Januari, maka Penghasilan Neto setahun dihitung dengan mengalikan Penghasilan Neto sebulan dengan banyaknya bulan sejak pegawai yang bersangkutan mulai bekerja sampai dengan bulan Desember.

Langkah 4 :
Hitung Penghasilan Kena Pajak, yaitu sebesar Penghasilan Neto setahun dikurangi dengan Penghasilan Tidak Kena Pajak (PTKP).
Besarnya PTKP untuk diri Wajib Pajak Orang Pribadi adalah Rp 24.300.000,- dengan tambahan untuk Wajib Pajak yang kawin Rp 2.025.000,- dan tambahan untuk setiap anggota keluarga sedarah dan keluarga semenda dalam garis keturunan lurus serta anak angkat, yang menjadi tanggungan sepenuhnya, paling banyak 3 (tiga) orang untuk setiap keluarga adalah Rp 2.025.000,-

Langkah 5 :
Hitung PPh Terutang dengan menerapkan tarif Pasal 17 UU PPh terhadap Penghasilan Kena Pajak.
Penghasilan Kena Pajak sampai dengan Rp 50.000.000,- tarif pajaknya adalah 5%. Tarif pajak ini progresif hingga maksimal 30%.
Besarnya tarif pemotongan PPh Pasal 21 yang diterapkan terhadap Wajib Pajak yang tidak memiliki NPWP lebih tinggi 20% (dua puluh persen) daripada tarif yang diterapkan terhadap Wajib Pajak yang dapat menunjukkan NPWP.

Langkah 6 :
Hitung PPh Pasal 21 sebulan, inilah yang harus dipotong dan atau disetor ke Kas Negara, yaitu sebesar jumlah PPh Pasal 21 setahun dibagi dengan banyaknya bulan sejak pegawai yang bersangkutan mulai bekerja sampai dengan bulan Desember.


Contoh penghitungan PPh Pasal 21 atas penghasilan pegawai yang kewajiban pajak subjektifnya sebagai Subjek Pajak dalam negeri sudah ada sejak awal tahun kalender tetapi baru bekerja pada pertengahan tahun :

Budiyanta bekerja pada PT Xiang Malam sebagai pegawai tetap sejak 1 September 2013. Budiyanta menikah tetapi belum punya anak. Gaji sebulan adalah sebesar Rp 8.000.000,00 dan iuran pensiun yang dibayar tiap bulan sebesar Rp 150.000,00.

Penghitungan PPh Pasal 21 tahun 2013 adalah sebagai berikut :
Gaji sebulan = Rp 8.000.000,00

Pengurangan :
1. Biaya Jabatan = 5% x Rp 8.000.000,00 = Rp 400.000,00
2. Iuran Pensiun = Rp 150.000,00
Total pengurangan = Rp 550.000,00

Penghasilan neto sebulan = Rp 8.000.000,00 - Rp 550.000,00 = Rp 7.450.000,00
Penghasilan neto setahun = 4 x Rp 7.450.000,00 = Rp 29.800.000,00

PTKP :
1. Untuk WP sendiri = Rp 24.300.000,00
2. Tambahan WP kawin = Rp 2.025.000,00
Total PTKP = Rp 26.325.000,00

Penghasilan Kena Pajak setahun = Rp 29.800.000,00 - Rp 26.325.000,00 = Rp 3.475.000,00
PPh Pasal 21 terutang = 5% x Rp 3.475.000,00 = Rp 173.750,00
PPh Pasal 21 sebulan = Rp 173.750,00 : 4 = Rp 43.438,00

Informasi peraturan lebih detail silahkan dilihat di :
 sumber gambar : blog.ub.ac.id

1 Nov 2014

nasehat yg klise tapi benar

T: Embok ngah gimana cara buang kesialan maaf tiang inbok embok

S : Anda terpengaruh oleh alam bawah sadar anda yg sudah terprogram tentang benar dan salah. Kalau alam bawah sadar anda bilang benar, maka anda merasa beruntung. Kalau alam bawah sadar anda bilang tidak benar, anda merasa sial. Yg orang tidak tahu, bahkan alam bawah sadar diprogram dari alam sadar. Kalau anda mau hidup biasa saja dan menikmati, tanpa disiksa oleh figur dari alam bawah sadar anda, maka anda harus melakukan sesuatu yg menyatakan bahwa sekarang anda bebas, dan tidak tergantung dari figur itu lagi. Jelasnya, saya sarankan anda untuk buang kepercayaan yg membuat anda merasa sial. Kalau anda sudah tidak percaya, tunjukkan secara fisik anda tidak percaya. Maka kesialan akan hilang dari hidup anda. Kalau anda setengah-setengah, kesialan akan semakin bertambah sampai anda lepas segala-galanya. Akhirnya mau tidak mau anda lepaskan, tidak ada cara lain lagi. Anda berubah dulu, terserah berubahnya bagaimana, lalu perhatikanlah. Orang-orang pasti akan berubah menghadapi anda. Kalau anda berubah, mereka berubah. Kalau anda tidak berubah, mereka tetap akan seperti itu. Begitu prinsipnya. Anda harus berubah menjadi orang yg lain sama sekali. Bukan anda yg sekarang, bukan anda yg dulu. Bukan menjadi seperti orang yg anda kenal. Pola berpikir dan tingkah laku tidak terhitung. Tinggal pilih saja. Bisa eksperimen juga. Lihat yg mana yg paling efektif. Anda harus menjadi diri anda sendiri. Tapi diri anda yg seperti apa? Kalau anda bahagia dengan diri anda yg sekarang, teruskanlah. Kalau tidak bahagia, berubahlah. Kalau tidak mau berubah, resikonya tanggung sendiri. Beban atau konsekwensi dari pilihan apapun selalu ditanggung oleh diri kita sendiri. Kalau merasa terlalu berat, maka kita bisa berubah. Bukan menjadi manusia palsu, tetapi semakin menjadi diri sendiri. Semakin lama semakin menjadi diri sendiri yg asli. Itu juga kalau mau. Kalau tidak mau berubah tidak ada yg paksa

T : Jadi harus gimana embok

S : Kalau anda mau hidup biasa saja dan menikmati, tanpa disiksa oleh figur dari alam bawah sadar anda, maka anda harus melakukan sesuatu yg menyatakan bahwa sekarang anda bebas, dan tidak tergantung dari figur itu lagi. Jelasnya, saya sarankan anda untuk buang kepercayaan yg membuat anda merasa sial. Kalau anda sudah tidak percaya, tunjukkan secara fisik anda tidak percaya. Maka kesialan akan hilang dari hidup anda. Kalau anda setengah-setengah, kesialan akan semakin bertambah sampai anda lepas segala-galanya. Akhirnya mau tidak mau anda lepaskan, tidak ada cara lain lagi.

Kalau alam bawah sadar anda bilang benar, maka anda merasa beruntung. Kalau alam bawah sadar anda bilang tidak benar, anda merasa sial.

T : Jaddi ƳªϞƍ turutin alam bawah gitu

S : kalau anda merasa sial maka bakal sial terus. tapi kalau mau bersyukur dgn keadaan apa adanya sekarang dan berfikir positif dan kreatif mengolah apa yg ada serta mau berusaha ke arah yg lebih baik dan mau memperbaiki, maka bisa beruntung.

kalau alam bawah yg jelek dituruti maka bakal tambah sial.

itu saja dilaksanakan. kalau berkeluh kesah terus akan makin terpuruk. pilihan ada di tangan anda, mau terus menerus mengeluh atau berusaha bangkit.

T : -̶̶•-̶̶•̸Ϟ•̸Sukse♏ą•̸Ϟ•̸-̶̶•-̶. ♌ğƍîћ embok ngih tiang kal..mencoba memahami hal itu

S : hidup memang akan ada selalu fase jatuh dan bangun. tapi jatuhnya jangan lama-lama. optimis itu adalah naturalnya orang hidup.

kalau pesimis itu berarti segera menuju kematian atau mayat berjalan kalau pesimisnya menetap.

T : Ɣª embok bersedikah embok nunutun tiang dikala tiang terpuruk

S: saya ngga selalu bisa menuntun orang. sebagai orang yg sudah dewasa, belajarlah berjalan sendiri dgn segenap konsekwensi dari pilihan yg dijalani.

T : "̮̩̩̥OK,,OK̩̩̥"̮ -̶̶•-̶̶•̸Ϟ•̸Sukse♏ą•̸Ϟ•̸-̶̶•-̶. ♌ğƍîћ...-̶̶•-̶̶•̸Ϟ•̸Sukse♏ą•̸Ϟ•̸-̶̶•-̶. ♌ğƍîћ uddahj berbagi

sumber foto : yu11y.wordpress.com

Revolusi Mental Pakai Cakra Mata Ketiga

 Masih banyak yg harus dilalui setelah meninggalkan agama, walaupun tidak meninggalkan Allah. Atau lebih tepatnya menjadi diri sendiri karena Allah tidak pernah lebih jauh atau lebih dekat dari anda. Tidak tergantung agama.

oleh Leonardo R.:

Ada orang bercakra jantung menulis komentar di catatan saya. Kenapa saya bisa langsung tahu? Mudah saja, karena tanpa diminta dia langsung menilai saya dan memberikan nasehat. Sedangkan saya kenal saja tidak. Dia juga tidak memperkenalkan diri. Langsung menilai baik atau buruk. Ditambah dengan nasehat. Itu umum, orang yg cakranya terganjal di jantung memang seperti itu. Mungkin tidak akan bisa naik lagi. Yg membuat saya berterimakasih, orang ini menyebut nama Gede Prama sebagai orang yg pakai cakra jantung. Memang benar. Walaupun belum pernah bertemu, saya tahu yg dipakai cakra jantung. Orang yg pakai cakra jantung cuma bisa kena dengan anda yg punya perasaan berdosa. Anda merasa berdosa dan ingin dibelai? Pergilah ke penyembuh yg kuat di cakra jantung. Gede Prama salah satunya. Teman kita Anand Khrisna juga kuat di cakra jantung. Mungkin Anand yg terkuat. Kuat sekali cakra jantungnya sehingga bisa membuat orang lain terikat kepadanya. Cakra jantung bisa mengikat orang. Guru-guru agama yg punya pengikut setia mungkin kuat juga di cakra jantung. Bahkan guru besar kehormatan kita Kyai Achmad Chodjim juga kuat di cakra jantung. Kalau sudah stabil memang bagus untuk dirinya sendiri. Bagus juga untuk lingkungannya. Sayangnya tidak kritis. Kalaupun kritis, masih ada kemelekatan disitu. Rasanya lengket karena ini bukan cakra yg tertinggi. Masih bisa naik lagi ke cakra tenggorokan dan cakra mata ketiga. Jokowi tidak pakai cakra jantung, tapi pakai cakra mata ketiga. Revolusi mental di cakra mata ketiga.

Takut akan Allah adalah awal dari hikmat. Sepenggal kalimat itu apabila bisa anda cermati maknanya akan menuntun anda untuk menemukan hidayah. Bukan memperoleh hidayah seperti kemampuan menggunakan daya pemikat sehingga akhirnya ditunjuk menjadi menteri pendayagunaan agama, tetapi hidayah yg artinya kurang lebih sama seperti hikmat. Yaitu kebijaksanaan. Kemampuan untuk menimbang dan memutuskan. Bukan mengikuti cocologi dan tidak bisa melepaskan diri dari jeratannya. Seperti mengutuk orang Yahudi dan merasa anda berjasa kepada Allah. Tidak begitu. Takut akan Allah adalah awal dari hikmat merupakan ayat yg saya ambil dari kitab suci Yahudi. Kitab Amsal Sulaiman. Amsal artinya peribahasa, dalam hal ini dikeluarkan oleh Raja Sulaiman. Atau paling tidak lingkungan dekatnya. Orang-orang yg bijaksana sehingga bisa mendaya-gunakan sumber alam terbatas di Palestina. Sumber alam terbatas, sumber daya manusia apalagi. Tetapi bisa didaya-gunakan dengan maksimal. Dengan manajemen. Dan Allah disitu bukanlah sesuatu yg didefinisikan seperti Asmaul Husna. Allah tidak perlu dibatasi dan dipajang batas-batasnya sebanyak 99 saja. Allah adalah alam semesta dan kekuatan maupun kelemahannya. Ada alam semesta besar secara fisik yg bisa terdaftar di panca indra anda. Atau tidak terdaftar tapi tercatat saja di alam bawah sadar anda. Ada itu, dan bukan di kitab-kitab. Makanya saya bilang Allah tidak ada di dalam kitab suci. Yg itu barang cetakan, bisa dikorupsi. Allah bahkan tidak ada di dalam agama. Agama mungkin termasuk bagian dari Allah, tetapi apabila begitu maka segala macam non agama juga. Segala sesuatu yg bisa anda sebutkan merupakan bagian dari Allah. Dan triuliunan kali triliunan kali lagi. Lebih dan lebih lagi. Tidak terbatas. Dan itulah alasannya saya tidak takut agama. Allah bukan agama. Allah bukan ulama. Allah bukan Kementerian Agama. Allah bukan syariat agama. Allah tidak bisa dibatasi oleh manusia. Mulai jelas? Apabila ya, maka anda mulai memperoleh hikmat. Mulai mengerti apa artinya takut akan Allah. Takut Allah bukan berarti takut agama dan perangkatnya.

Masih banyak yg harus dilalui setelah meninggalkan agama, walaupun tidak meninggalkan Allah. Atau lebih tepatnya menjadi diri sendiri karena Allah tidak pernah lebih jauh atau lebih dekat dari anda. Tidak tergantung agama. Jalannya masih panjang, dan meninggalkan agama cuma langkah pertama. Atau salah satu langkah yg pertama. Meninggalkan agama bukan berarti menjadi kacau. Anda bisa saja tetap konservatif seperti saya. Dan masih bisa menikmati ritual dari banyak agama. Meninggalkan agama artinya tidak tergantung dari agama. Apalagi dari ulama. Anda tahu martabat anda, hak-hak anda. Anda tidak bisa dihipnotis lagi, tidak mempan angin surga, apalagi angin neraka.

Saya menulis untuk anda yg sudah tidak mau percaya lagi kepada agama karena pengalaman pribadi. Pernah ditipu sekali dua kali. Anda maafkan dan anda ditipu lagi. Begitu seterusnya dan masih berlangsung terus sampai detik ini. Sampai anda bilang cukup sudah. Anda tidak mau ditipu lagi. Tanpa perlu anda beberkan segalanya dari A sampai Z, karena semua orang yg pernah ditipu juga sudah tahu. Yg belum pernah ditipu belum tahu, makanya masih harus membuktikan apa benar ditipu. Yg sedang ditipu masih mau membuktikan sampai mana mau ditipu. Saya sendiri sudah membuktikan bahwa penipu di keagamaan tidak akan berhenti menipu karena pada dasarnya azas agama adalah tipa-tipu. Anda ditempa untuk bisa ditipu. Dan mensyukurinya. Kalau anda tidak bersyukur artinya anda masih harus ditempa. Padahal anda bukan besi. Bukan besi tempa atau besi yg dipukul dan dipukul agar terbentuk menjadi alat. Lalu alat ini digunakan untuk mencangkul cangkul yg dalam, menyebarkan agama di kebun orang. Saya tahu gayanya, anda juga mungkin tahu. Tapi mulut anda berucap bahwa yg seperti itu namanya nikmat. Nikmatilah. Artinya nikmatnya sang ilah. Nikmatnya Tuhan. Dengan harapan sebentar lagi terpaan itu akan menghilang dan anda dihitung sebagai orang beriman. Begitulah permainan keagamaan. Dan tentu saja akan begitu terus, tanpa henti, sampai tidak ada lagi yg percaya. Sama saja seperti produk buatan pabrik. Produksi dihentikan kalau tidak ada pembeli. Kalau masih ada, maka akan dilempar terus ke pasar. Anda dianggap pasar. Bisa diperiksa, dijajah, dilepaskan. Sesuka orang yg anda berikan kesempatan untuk menguasai anda. Sampai anda bilang cukup sudah.

Apa susahnya mengingatkan semua orang bahwa sumpah pemuda cuma berisikan tiga hal? Nusa, bangsa, dan bahasa. Tidak pakai agama. Lewat begitu saja beberapa hari lalu. Mungkin karena orang merasa ketiganya bisa disatukan menjadi agama. Seolah agama perekatnya. Padahal agama penghancurnya. Negara bangsa atau nation state seperti Indonesia merupakan produk baru, kelanjutan dari renaissance atau abad pencerahan di Eropa. Yg kita semua tahu merupakan titik balik setelah berabad-abad dicengkeram oleh kuku bernama abad pertengahan. Atau dikenal juga sebagai abad kegelapan. Dikuasai oleh agen-agen Lord Voldermort yg duduk menjadi pejabat dan ulama. Tapi kita tak gentar. Belajar dengan sungguh-sungguh di sekolah sihir. Melahirkan banyak Harry Potter tanpa melalui hubungan sex gelap. Kita hanya punya satu ibu pertiwi. Dan maju tak gentar membela yg terkapar terkena sihir. Ingat, abad kegelapan ingin menancapkan kembali kuku bimanya. Anda harus berjuang terus. Tidak pakai agama karena itu ramuan dari YTBDN. Kependekan dari Yang Tidak Bisa Disebutkan Namanya. Anda bisa disebutkan. Sebutkan nama anda dan ucapkan sumpah pemuda. Itu manteranya. Tidak pakai agama.

karir yg cocok

T : Salam Kenal
Saya tahu info tentang bu Ani dari milis grup spiritual indonesia - Leo Rimba. Mohon maaf mengganggu ketenangan Ibu.  Begini bu saya mau curhat tentang pekerjaan yang cocok untuk saya. Sudah beberapa pekerjaan saya lakoni tapi belum rasanya pas untuk saya. Seperti berjalan dan lewat begitu saja tanpa makna. Seperti boneka salju bila disapu angin akan bergulir dan hancur. Saya berzodiak aquarius.
Mohon pencerahannya. Terima kasih atas bantuannya.

S: pekerjaan yg pernah dilakoni,apa saja? dan masing-masing berapa lama (dlm hitungan bulan/tahun)?
belum pas itu krn pendapatan/income-nya yg blm memuaskan, krn suasana kerja/lingkungan kerja yg ngga enak, krn faktor internal dari dlm diri (yg merasa ngga nyaman melakukan pekerjaan itu), atau faktor lainnya?

T: Pekerjaan yang pernah saya lakukan, sebagai artis motif bordir di garmen +_ 4 tahun. Sebagai drafter/ tukang gambar mebel selama 5 tahun. jadi pelaksana di kontraktor 2 tahun. sebagai disainer grafis 3 tahun. Sekarang saya kerja di bengkel las terali. Penghasilan yang saya dapatkan tidak sesuai dengan biaya hidup sekarang. Saya merasa jenuh dengan semua kebisingan dunia. Ada sesuatu dalam diri yang tidak bisa saya uraikan. Jika menunggu waktu untuk mengungkapkan misteri hidup, semua sudah terlewati tanpa makna. Misteri inilah yang jadi masalah buat saya. Saya belajar memahami perjalanan hidup melalui meditasi. Belum juga mengerti karena yang muncul adalah bahasa sandi. Saya perlu mentor. Kalau boleh, kiranya Bu Ani mau membantu saya.
Terima kasih

S: pengalaman hidup kita dlm bidang kerjaan/karir kurang lebih sama,mungkin usia kita sebaya. kalau bekerja dgn orang lain memang mesti bergaya hidup (sangat) sederhana supaya bisa bertahan hidup. kalau mau penghasilan lebih mesti kerja sampingan. kalau bisa yg sesuai hobi supaya bisa enjoy.

sumber : e-mail hardianibali@gmail.com

sumber foto : www.jobskarier.com

Modus Anggota DPR

 Sebagai relawan spiritual kita di belakang layar, bergerak di bawah tanah, menyelusup ke relung terdalam tempat orang memasang santet dan pelet. Tapi kira aliran menetralkan. Terlalu hitam kita kasih putih. Terlalu putih kita kasih hitam.

 oleh Leonardo R. :

Sekarang saya kasih tahu kenapa Bali bisa begitu cepat makmur, harga tanah melunjak dikasih hati minta jantung. Lalu saya bilang jangan pakai jantung tapi pakai mata ketiga saja. Ini jawabnya, yaitu karena Bali wilayah yg paling aman di Indonesia. Memang orang Bali paling relijius, tetapi tidak usil. Toleran terhadap turisme yg suka telanjang atas bahkan telanjang bawah, asal dilakukan pada tempatnya. Tidak membedakan agama orang, karena menurut orang Bali semuanya seagama. Artinya semuanya tidak kacau. Kalau anda tidak kacau maka anda beragama. Itu sudah cukup. Bandingkan dengan Lombok Barat, yg walaupun tinggal menyeberang saja dari Bali tapi turis masih kuatir. Karena di Lombok Timur ada kerajaan Jin. Atau di bagian-bagian Sumatera dimana kerajaan antah berantah berusaha merajam inisiatif masyarakat. Anda ditaruh di dalam kotak dan dipaksa untuk mensyukuri nikmat Allah. Akibatnya otak anda tidak berjalan. Penuh ketakutan. Ingin makmur tapi takut masuk neraka. Anda ragu untuk bilang bahwa neraka diciptakan oleh kaum pemaksa. Jadi Lombok Barat memang aman, tetapi tetap masih ada Kerajaan Jin di Lombok Timur. Itulah yg menyebabkan Lombok Barat tidak bisa semaju Bali. Saya tahu sudah ada usaha habis-habisan dari mereka di Lombok Barat untuk meyakinkan pegiat dan penikmat pariwisata. Mereka tahu betapa menggiurkannya uang leha-leha yg dikucurkan tanpa memikirkan masa depan dan masa lalu. Tetapi cuma berhasil sampai titik tertentu. Ada batas gaib yg perlu ditangani. Tidak perlu basa basi lagi.

Sebagai relawan spiritual kita di belakang layar, bergerak di bawah tanah, menyelusup ke relung terdalam tempat orang memasang santet dan pelet. Tapi kira aliran menetralkan. Terlalu hitam kita kasih putih. Terlalu putih kita kasih hitam. Kita tidak suka belang-belang karena itu warna ular biludak. Berbilur dan berbedak. Ada bekas cupang dan bedaknya tebal. Bisa berkoalisi dengan tujuan untung. Modal nyalon harus bisa balik. Paling tidak harus pas atau break even. Yg kemungkinan besar susah di jaman revolusi mental ini. Kalau anggota geng rumpi tidak balik modal bagaimana? Konsekwensi ditanggung sendiri. Sudah habis 10 M, dan mengharapkan dapat untung dari jual suara. Jual beli suara. Beli suara anda dan jual suaranya sendiri. Seperti pengamen jalanan. Jadi, untuk buat undang undang ada harganya. Siapa mampu bayar akan diuntungkan. Asal keluar fasilitas rapat di hotel. Lengkap dengan alat perapat artifisial, tapi hidup. Belum dipandang sudah hidup, apalagi dipegang. Akan menjerit astagfirullah. Maklum lukanya belum kering, mungkin tidak akan pernah kering. Jadi biar saja karena mereka juga suntuk belum dibayar. Mungkin tidak akan pernah dibayar lagi. Yg janji bayar sudah pulang mengurus binatang, yg konon lebih baik dari orang. Binatang berperikemanusiaan, dan manusia berperikebinatangan. Kesimpulannya, semua ini soal peri. Dari bahasa Inggris. Tulisannya fairy. Dibacanya peri. Makhluk halus asal Eropa. Makanya agak galaw di tanah air Indonesia. Gara-gara pakai peri. Akhirnya jadi perihkemanusiaan.

Secara konkritnya, menurut pendapat saya motivasi anggota DPR kebanyakan cuma kantong pribadinya sendiri. Bagaimana supaya modal yg sudah dikeluarkan bisa balik kembali dengan untung berlipat. Kalaupun ada ideologi, tidak beda banyak. Ideologi garis miring pakai ulama, sasarannya uang umat. Pembengkakan proyek keagamaan sehingga bisa menggemukkan sapi. Baik sapi asli maupun sapi jadi-jadian. Ideologi garis silang lebih umum proyeknya, menjarah kemana-mana. Membuat lubang dan meminta subsidi negara. Atau menutup lubang-lubang yg tentu saja akan membuka sendiri setiap tahun. Bisa makmur dari pengucuran uang untuk menutup lubang. Yg digunakan untuk membuat lubang lagi. Dari situ harus bayar biaya pemerasan partai. Partai politik memungut pajak dari anggotanya yg menjadi anggota DPR. Sepersekian dari gaji. Jadi, kalau tidak ada minyak curah mungkin anggota DPR cuma cukup untuk hidup sehari-hari saja. Tidak bisa meringankan beban anak cucu sendiri, apalagi anak cucu orang. Makanya harus jeli melihat kesempatan mengobyek. Bukan mengojek yg berarti menarik motor. Tapi sama-sama tukang, cari makan. Bukan mengikuti slogan idealis demi nusa dan bangsa. Itu basi basi. Bahasa yg sudah basi. Hanya untuk kesempatan tertentu.