8 Jul 2013

Leo dan KesadaranNYA oleh Vivi D. Noviyanti

“You are connected with the source. Teruskan saja mbak, memang seperti itu caranya.
Ikhlas dan Pasrah saja. Segalanya akan berakhir dengan baik”. Begitu tulis Mas Leo dalam
chatting dengan saya untuk ke dua kalinya di pertengahan Oktober 2007. Kalimat tersebut,
merupakan jawaban akhir dari pertanyaan saya kepada Mas Leo di saat itu. Namun di sisi lain,
kalimat tersebut menjadi pertanyaan awal saya untuk melangkah ke proses selanjutnya yaitu
proses pencarian hakikat atau makna hidup. Pertanyaan-pertanyaan selanjutnya bermunculan
silih berganti dalam benak saya. Benarkah saya sudah tersambung dengan The Source atau
Tuhan? Sedemikian mudahkan? Sosok Tuhan seperti apa yang akan saya temui nantinya?.
Mencari jawaban atas pertanyaan tersebut ternyata tidak mudah bahkan seringkali menyakitkan.
Mas Leo, merupakan teman pertama saya untuk berbagi dan berproses. Perannya untuk
mengobrak-abrik cara berpikir saya benar-benar keterlaluan. Marah, jengkel, sakit hati, bahkan
kecewa adalah emosi negative yang paling sering muncul saat saya berkomunikasi dengan Mas
Leo. Tidak hanya itu, Mas Leo juga lucu dan konyol, celetukan spontannya seringkali membuat
saya tertawa terpingkal-pingkal –sementara Mas Leo hanya menampilkan senyum spiritualnya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar