26 Jul 2013

permanent head damage alias tulalit for the rest of his or her life


T = Mas Leo, saya mau nanya lagi nih. Mas Leo pernah bilang, saya pernah baca: "kalo mau liat setan dsb ga usah tidur aja 3 hari ntar juga liat, tapi yg diliat itu halusinasi doang."
Hahaha, saya ngga tertarik utk liat setan, tapi emang ada bbrp 'mystic paths', like some branches of shamanism yang pake sleep deprivation kan? So, apakah menurut Mas Leo itu cuma nonsense ? Soalnya saya pernah baca ada artikel ttg orang diinisiasiin pake teknik itu, supaya ngebiasain dirinya secara mental buat shamanistic journeys.. what do u think?

J = Well, in my opinion, yg dilihat itu cuma halusinasi saja. Sudah jelas kalau berhari-hari tidak tidur maka segala macam impressi yg masuk ke otak kita akan campur baur, bahkan kita bisa melihat ada sosok yg melintas di depan mata kita walaupun secara fisik tidak ada.

Memang ada juga shamanistic technique yg pakai cara "sleep deprivation" sehingga bias membuat si shaman itu "masuk" ke dalam Alam Bawah Sadar di dirinya sendiri dan melakukan apa yg ingin dilakukanya. Ketika si shaman masuk ke dalam Alam Bawah Sadar yg ada di dirinya, kita mengatakan bahwa dia melakukan suatu "shamanistic journey" untuk melakukan healings. Tetapi itu cuma salah satu teknik saja yg dilakukan oleh manusia masa lalu. Kalau kita di jaman sekarang bisa melakukan healings bahkan tanpa harus melakukan segala macam teknik yg aneh-aneh seperti itu. Kalau ingin melakukan healings cukup diniatkan saja, lalu meditasi biasa saja. Kalau ternyata terjadi healings ya syukur. Kalau ternyata healings tidak terjadi, ya syukur juga.

And, in my opinion, that's better daripada tidak tidur berhari-hari cuma untuk bisa merasakan "jalan-jalan" di alam astral yg sebenarnya tidak lain dan tidak bukan merupakan pikiran kita sendiri. Ketika kita masuk ke dalam alam pikiran Bawah Sadar kita dalam keadaan setengah teller karena tidak tidur, maka kita bisa merasa mengalami segala macam perasaan "wah".

Pedahal yg dimasuki cuma Alam Bawah Sadar di diri kita sendiri yg isinya macem-macem. Ada pikiran-pikiran oke punya, ada lamunan jorok, ada sumpah serapah, ada segala macem blah blah blah... yg bisa membikin kita tambah bingung juga. Malah, orangnya bisa merasa bertemu malaikat blah blah blah... pedahal itu cuma halusinasi belaka karena yg ditemui hanyalah figments of our own imagination. Halusinasi saja.

On the other hand, kita memang bisa melakukan manipulasi fisik dari "Alam Astral" itu. Kalau kita menguasai tekniknya, maka kita akan bisa merubah sesuatu kalau "masuk" ke alam astral yg merupakan Alam Bawah Sadar di diri kita sendiri.

Intinya adalah the mind atau pikiran.

Kalau kita mau merubah sesuatu yg ada secara fisik, kita cuma bisa melakukannya kalau kita merubah yg ada di alam "astral" itu yg tidak lain dan tidak bukan merupakan pikiran kita sendiri... Terkadang pikiran orang sudah begitu kakunya sehingga tidak bisa digerakkan secara rasional lagi. Nah, dalam hal ini segala macam praktek shamanism itu mungkin bisa berhasil yg, sebenarnya, juga ditentukan oleh hubungan antara si shaman dengan pasiennya itu.

Kalau si shaman dan pasiennya itu memiliki Belief System yg sama, maka ada kemungkinan segala macam healings yg dilakukan akan bisa membawa hasil. Kalau belief system antara si shaman dan pasien-nya itu beda jauh, maka tidak akan terjadi apapun dan, dalam hal ini, kita bilang bahwa si shaman itu cuma mengada-ada saja which is actually true.

Perdukunan itu shamanism. Jadi kadang-kadang bisa ada hasilnya kalau apa yg dipercayai oleh si dukun dan pasiennya itu memang nyambung. Kalau tidak nyambung maka jadinya nonsense doang.

T = What is a shaman? Apa itu menurut Mas Leo shamanistic journey?

J = Ini sudah saya jawab di atas. Shaman itu seorang traditional healer. Di Indonesia umumnya disebut "dukun". Ada dukun tradisional yg bisa melakukan pengobatan melalui cara masuk ke dalam Alam Bawah Sadar di dirinya sendiri dan Alam Bawah Sadar di diri pasiennya.

Tetapi hal itu cuma bisa dilakukan kalau belief system antara si dukun dan si pasien itu sama. Yg namanya "paranormal" sekarang bukan shaman melainkan kebanyakan tukang tipu doang.

Shaman is dukun tradisional yg memang mempunya missi untuk membantu sesama.
Shamanistic journey juga sudah saya jawab di bagian atas, yaitu: perjalanan si shaman ke dalam Alam Bawah Sadar di dalam dirinya sendiri... Dengan kata lain, journey ke dalam pikiran atau mind yg ada di diri si shaman itu sendiri. Bisa juga dikatakan bahwa si shaman itu "masuk" ke dalam alam pikiran dari orang yg dibantunya, pedahal sebenarnya si shaman itu cuma masuk ke dalam pikiran di dirinya sendiri. Cara melakukannya ketika sedang "trance" yg bisa di-induce dengan cara puasa dan tidak tidur selama berhari-hari. It's only a technique, though.

T = How 'real' is a shamanistic journey?

J = It could be very real untuk orang yg mengalaminya. Untuk si shaman itu sendiri, the journeys he or she takes to the "underworld" (Alam Bawah Sadar) are very real. Tapi itu cuma di alam pikiran saja dan isinya simbol belaka yg harus dimanipulasi oleh si shaman untuk membantu menyembuhkan pasiennya di dunia fisik.

T = Saya pernah 'journey' into my mind, waktu sambil nge-ganja. theoretically speaking dan lepas dari stigma sosial, ganja is feminine dan ngebantu saya lebih santai n let go, dan di waktu yang sama ngebawa otak ke alpha brainwave which is said to ngelancarin imajinasi n stuff. 'journey' saya ini ngebawa saya sampe ke tahap dmn saya bisa komunikasi sama sesuatu/seseorang, dan jawaban-jawabannya dia tuh masuk di akal n wise (saya coba nanyananya ke si penjawab ini ttg advice dsb, mau tau ini nih beneran ato imajinasi). Maybe is it my higher self? Saya juga nyoba ngirim-ngirim message lewat telepathy (eksperimen) , was I being delusional?

J = Kalau pakai ganja and things like that, memang bisa masuk ke dalam pikiran kita sendiri. Kalau ternyata bertemu dengan "seseorang", maka so pasti itu cuma imajinasi saja...
Seseorang yg muncul itu cuma simbol. Kita bisa bilang bahwa itu "higher self" dari diri kita sendiri. Bisa juga bilang bahwa kita berkomunikasi dengan diri kita sendiri yg tidak fokus di dunia fisik melainkan di dunia Bawah Sadar sehingga terkadang advisnya juga gimana gituh.
Terkadang masuk akal dan terkadang tidak masuk akal juga. So, we ought to be very careful here.

T = Waktu itu sih berasanya nyata sekali, soalnya saya ngelakuin semuanya secara intuitif aja, dan 'belajar' bbrp hal dari dapet insights, slh satu contohnya yaitu bahwa orang kalo nyembuhin tumpang tangan di atas kepala itu sebenernya nyembuhin dgn cara ngerekonfigurasi susunan energi kita lewat crown chakra. again, apakah saya cuma ngimajinasiin aja? atau insight yang saya dapet ini bener? soalnya saya mau tau apakah semua ini real ato ngga dan saya butuh second opinion..

J = Well, insights semacam itu bisa dibilang sebagai intuisi juga dan tidak ada istilah benar ataupun salah. Apa bedanya bilang tumpang tangan itu rekonfigurasi energi lewat cakra mahkota atau cuma permainan pikiran saja ? ... Saya sendiri bilang bahwa tanpa tumpang tangan pun kita bisa melakukan penyembuhan karena segalanya ada di dalam pikiran. Kalau kita niatkan sehat, maka bisa sehatlah orangnya... walaupun perlu juga ada konfirmasi dari orangnya sendiri.
Orangnya itu mau atau tidak untuk disembuhkan. Kalau orangnya tidak mau disembuhkan, apapun yg kita lakukan tidak akan membawa hasil.

T = Apa opini Mas Leo tentang entheogens/so called 'divine plants' e.g. ganja? Saya sering research tentang hal ini n opini orang-orang semuanya 50-50. Ada yang bilang aman dan emang bs digunakan sebagai fasilitator dan katalistator walopun sebenarnya unnecessary, ada yg bilang juga bahaya buat astral body kita, katanya bikin lobang-lobang di aura.. what do you think?

J = Well, in my opinion the ganja cuma ok buat recreational drugs doang. Shamans jaman dulu dan jaman sekarang juga memang ada yg menggunakan ganja and similar plants supaya bisa "high" dalam membantu pasiennya. Tetapi sebenarnya tanpa menggunakan itupun kita tetap bisa melakukan healings, kalau mau.

Saya sendiri merasa bahwa ganja is somewhat dangerous karena bikin tulalit. Tulalit, tulalit... maksudnya nggak nyambung. Jadi, kalau kita pake ganja, jalur memory seperti melambat dan terkadang ada memory yg hilang sehingga truly nggak nyambung alias tulalit. Kalo keseringan dipake sampe bertahun-tahun maybe orangnya akan bisa mengalami permanent head damage alias tulalit for the rest of his or her life.


sumber: salah satu e-book karya Leonardo R.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar