22 Jul 2013

cara mempertajam instuisi/indra keenam

Sewaktu kita sekolah, kita mendapat pelajaran biologi mengenai penginderaan manusia, dimana manusia hanya memiliki 5 indra, yaitu: indra penglihat (mata), indra pendengar (telinga), indra penciuman (hidung), indra pengecap (lidah) dan indra perasa (kulit). Kelima indra indra tersebut kita pakai dalam keseharian kita untuk memastikan bahwa sesuatu itu benar-benar ada dan kita dapat memverifikasikannya secara ilmiah. Misalnya: kita bisa merasakan gula itu manis sewaktu kita kecap, hal ini dapat diverifikasi dan diidentifikasi secara ilmiah, begitu juga bila di lingkungan kuburan yg lebat pepohonannya dan lembab, kita bisa merasakan udara di sekitar itu dingin dan lembab dengan indra perasa kita sehingga bulu kuduk berdiri karena dingin dan lembabnya udara sekitar situ.
Akan tetapi ada kejadian-kejadian tertentu yg kadang-kadang tidak dapat dirasakan dan dianalisa oleh kelima indra kita tersebut atau di luar kemampuan nalar manusia kita untuk memverifikasinya, Misalnya kita mempunyai perasaan sesuatu akan terjadi di masa yg akan datang baik dalam waktu dekat maupun dalam waktu yg agak lama, dan sesuatu itu benar-benar terjadi. Padahal secara ilmiah kita tidak mempunyai bukti-bukti ilmiah untuk memperkokoh perasaan kita tersebut. Bagaimana kita mengetahuinya akan kejadian itu ? Kemampuan inilah yg sering disebut dengan “intuisi” atau juga disebut dengan “indra keenam”.
Ada juga orang yg mampu membaca pikiran orang lain, mampu menemukan benda yg orang lain tidak mampu dalam keadaan normal, mampu memindahkan benda tanpa menyentuh, mampu menyalakan api hanya dengan sebuah tatapan, ada yg mampu mendengar suara-suara yg tidak dapat didengar oleh indra pendengar dalam keadaan normal, atau mampu melihat sesuatu yg tidak dapat dilihat oleh indra penglihatan dalam keadaan mata normal. Hal-hal yg terjadi pada diri manusia secara abnormal dan keadaan tersebut tidak dapat diidentifikasi oleh indra manusia yg normal. Indra keenam pada zaman ini disebut juga ESP (Extra Sensory Perception), jadi istilah indra keenam, intuisi, dan ESP memiliki arti yg sama.
Kita mempunyai kemampuan untuk memecahkan permasalahan dengan seketika jika kita mempercayai diri sendiri. Kita semua pasti seperti itu, namun seringkali peringatan itu seperti tidak datang lagi, kenapa demikian ? Bagaimana kita mengeksploitasi kekuatan batin itu yakni suara batin yg mengabaikan semua kebohongan, manipulasi, dan tipuan, serta mengatakan kepada kita hal yg sebenarnya ?
Ada enam cara untuk mempertajam intuisi/ indra keenam kita (dari berbagai catatan) sebagai berikut:
1) Pergunakanlah empati alami kita sesering mungkin ::: Bayangkan diri kita pada posisi orang lain, atau dengarkan pengalaman-pengalaman orang lain dan rasakan bagaimana mereka merasakannya pada saat itu. Rasakanlah penderitaan batin mereka, semakin dalam perasaan kita terlibat, maka semakin memperkuat intuisi kita, dengan kata lain semua pengalaman buruk orang lain bisa memperkuat intuisi kita, tanpa kita harus mengalaminya sendiri.
2) Biarkan diri kita merasa takut dan mengalirlah melewatinya ::: Kita semua tidak menyukai rasa takut bukan ? Tetapi rasa takut adalah instink dasar yg diberikan Tuhan agar kita bisa survive di dunia ini, kita harus menyesuaikan diri dengannya dan menemukan suatu cara untuk menjadikannya teman kita, bukan sebagai musuh, kecuali jika kita adalah superman dan sudah melampaui rasa takut itu. Membiarkan diri kita untuk merasakan ketakutan akan memperkuat intuisi karena hal itu memberikan pengajaran kepada kita untuk mendengarkan suara dari lubuk hati dan menerima rasa takut apa adanya, alih-alih kita bertempur melawannya.
3) Berhubunganlah dengan orang lain secara emosional ::: Ketika kita terlibat dengan orang lain, seperti bertatap muka, berbicara di telepon, atau online, cobalah untuk membaca emosi mereka. Beri nama emosi-emosi mereka, apakah kedengarannya seperti bunyi marah, berbahagia, penuh harapan, gembira, tertekan, atau sedih ? Semakin banyak kita berhubungan dengan emosi orang lain semakin dalam pemahaman kita akan situasi-situasi sosial dan semakin baik intuisi kita akan berfungsi. Mengidentifikasi dan memberi nama emosi di dalam diri kita dan orang lain adalah sebuah latihan yg membutuhkan banyak energy.
4) Hentikan penilaian-penilaian pribadi (judgments) ::: Ketika kita menghakimi seseorang atau sesuatu termasuk diri kita sendiri, itu bukan intuisi, tetapi energy negative yg menghalangi intuisi. Ketika kita mendengar suara keritik di dalam benak kita yg berkata ”dia bodoh”, ”dia jahat”, ”aku akan kalah”, maka hentikanlah berpikir dan berkata seperti itu, dan berusahalah untuk merubah menjadi yg positip dan berpikirlah; kenapa aku berpikir seperti itu ? Begitu kita mulai menanyakan pertanyaan positip, maka pikiran alam bawah sadar kita akan mulai menanganinya dengan memberikan solusi-solusi dalam wujud intuisi.
5) Temukan keheningan ::: Cara terbaik adalah meditasi, jadwalkan sedikitnya tiga puluh menit dalam sehari untuk menghabiskan waktu sendirian dengan pikiran kita, merenung dan tafakur. Belajar untuk mendengarkan diri kita di dalam keheningan akan memberikan kita kesempatan untuk mendengarkan suara bagian dalam diri ketika kita sedang bersama orang lain dan pekerjaan kita, juga akan membimbing kita untuk menangkap ide-ide intuitif yg benar dan tangguh di saat kita memerlukannya.
6) Ajukan pertanyaan sebanyak-banyaknya ::: Ini adalah yg disebut pembangunan tubuh dari intuisi, tanya-jawab adalah cara terbaik untuk menciptakan intuisi-intuisi yg lebih kuat. Intuisi-intuisi kreatif yg paling kuat akan datang kepada kita setelah sesi-sesi tanya jawab yg lama.
Itu makanya saya paling tidak suka melihat sesi-sesi tanya jawab yg hanya melahirkan sifat-sifat yg skeptic dan pem-blokan dan merasa paling benar sendiri dan harus diakui hasil jawabannya oleh si penjawab maupun si penanya, itu very dangkal manfaatnya buat keberhasilan tubuh intuisi kita dan perlu dibuang ke tong sampah karena tidak bermutu, hanya berbau emosi dan ke-egoisan semata, karena sesi-sesi tanya jawab itu adalah salah satu usaha untuk membangun tubuh intuisi kita yg kuat, kecuali sesi-sesi tersebut sudah mengarah kepada SARA dan pelecehan memang harus segera diberhentikan.
Bentuklah sebuah kelompok diskusi dengan orang-orang yg mempunyai rasa curiga tinggi dan diskusikan isu-isu kompleks, seperti filsafat, politik, sains dan teknologi, dan topik-topik lain yg menantang.
Kebanyakan kekuatan datangnya bukan dari jawaban-jawaba tetapi dari pertanyaan-pertanyaannya, akan membawa kita kepada alur-alur yg belum dipertimbangkan, mendatangkan pertanyaan baru dan mendatangkan lebih banyak lagi jawaban.
Tidak ada cara yg lebih baik untuk melatih intuisi kita dibandingkan dengan sesi-sesi tanya jawab yg berkembang, sebagian orang mengatakan intuisi itu tidak ilmiah dan tidak beralasan, pendapat itu benar dan juga salah.
Gagasan yg intuitif kreatif memang tidak ilmiah hingga kita dapat membuktikannya, karena bagaimanapun semua ilmu pengetahuan dimulai dari sebuah hipotesa, dan sebuah hipotesa berasal dari mana ? Hal-hal yg baik, kreatif, dan orisinil, itu datang karena intuisi kita, sebuah kilatan jiwa, cahaya dari Tuhan.
Sumber: Leonardo Rimba notes.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar