18 Jun 2013

Mungkin Itulah yg Namanya Moksha




Joko Tingtong tahu Heru Baskoro, anak dari S.K. Trimurti dan Sayuti Melik. Tahu dari dunia maya. Sekarang Heru Baskoro hijrah ke Kanada dengan alasan tanah air tidak bisa memberikannya kehidupan yg layak. Harga BBM naik secara berkala, atau lebih tepatnya dinaikkan secara berkala oleh pemerintah. Dinaikkan dengan sengaja karena pemerintah Indonesia tidak mengerti bahwa kenaikan BBM tidak setara dengan inflasi atau kenaikan harga-harga yg harus ditanggung oleh seluruh rakyat. Kompensasi yg rencananya berupa uang kontan Rp 150 ribu per keluarga, untuk 15,5 juta keluarga termiskin, sama sekali tidak bisa menjadi kompensasi. Bahkan apabila diberikan selama lima bulan berturut-turut. Untuk pulang-balik ke tempat kerja saja, menggunakan kendaraan umum, uang Rp 150 ribu itu tidak cukup untuk menutup kenaikan ongkos transport.

Tidak usah jauh-jauh, gunakan diri saya sebagai contoh, kata Joko Tingtong. Kalau saya dapat Rp 150 ribu per bulan untuk kompensasi kenaikan BBM, maka uang sejumlah itu tidak bisa menutup kenaikan ongkos transport dari tempat tinggal saya di pinggiran Jakarta ke tempat kerja saya di tengah kota Jakarta. Ongkos transport akan naik 50% rata-rata. Rp 150 ribu yg diberikan pemerintah akan tenggelam dimakan Jin Transport Umum. Belum lagi berbagai macam Jin lainnya. Jin Rokok. Jin Makan Siang. Segala macam Jin ikut naik, Joko perkirakan rata-rata akan naik 50%. Dan UMR tentu saja tidak akan naik. Kalaupun naik masih harus tunggu lagi. Tunggu-menunggu, sedangkan manusia harus kerja, harus cari duit, harus makan.

Harus cari rejeki untuk dimakan Jin.

Siapa bilang kenaikan BBM untuk menghukum mereka yg menggunakan kendaraan pribadi? Tidak begitu menurut Joko Tingtong. Kenaikan harga BBM terutama akan mengenai mereka yg menggunakan transportasi umum; yg dinaiki jutaan orang terus-menerus tanpa henti, setiap hari sepanjang tahun. Tetap akan dibiarkan melaju, bahkan setelah hancur lebur berantakan seperti Busway di DKI Jakarta. Kemarin satu Busway terbakar di dekat Istana Merdeka. Joko lihat, itu bus paling mutakhir di NKRI terbakar dengan sempurna. Pembakaran yg sempurna.

Oh, mungkin itulah yg namanya moksha.

Untuk anda yg tidak tahu, S.K. Trimurti itu nama ibu-ibu. Pakai kain dan kebaya. Pakai konde juga. Salah seorang yg hadir pada waktu Sukarno membacakan proklamasi kemerdekaan RI di Jakarta, pada tanggal 17 Agustus 1945 pagi. Ada fotonya, hitam putih. Foto bersejarah ketika Sukarno membacakan proklamasi, dan bendera merah putih dinaikkan. Benderanya dijahit sendiri oleh Fatmawati, istri Sukarno saat itu. Sekarang namanya bendera pusaka. Bendera pusaka adalah yg dijahit oleh Fatmawati. Tidak pernah dikibarkan lagi karena sudah lapuk. Ada S.K. Trimurti pada waktu bendera itu dikibarkan. Seingat Joko, S.K. Trimurti adalah yg pakai kerudung. Pakai kain kebaya, dan mengenakan kerudung. Joko sudah tahu itu sejak lama sekali, sejak masih duduk di SMA bertahun-tahun lalu. Mungkin juga yg pakai kerudung itu Ibu Fatmawati, dan bukan S.K. Trimurti. Beberapa tahun lalu, pada masa reformasi, Joko sempat lihat di TV, ada anggota DPR tertua. Seorang perempuan, di sebelahnya duduk Megawati, anak dari Fatmawati. Itulah S.K. Trimurti, masih sempat menjadi anggota DPR setelah Suharto lengser. Mungkin dari PDIP.

Cuma beberapa bulan ini saja Joko tahu bahwa Sayuti Melik adalah wartawan yg mengetik naskah proklamasi kemerdekaan RI. Tadinya, Joko cuma tahu bahwa Sayuti Melik termasuk gerombolan penculik Sukarno ke Rengas Dengklok. Diculik dan dipaksa untuk memproklamirkan kemerdekaan Indonesia. Joko ingat, geng itu terdiri dari Sayuti Melik, Adam Malik, dan Sukarni. Yg terkenal cuma Adam Malik karena kemudian akan menjadi menteri luar negeri di jaman Orde Baru. Lalu jadi wakil Presiden Suharto. Adam Malik memang wartawan, ternyata Sayuti Melik juga wartawan. Oh, apakah Sukarno diculik oleh geng wartawan? Untuk memproklamirkan kemerdekaan RI?

Heru Baskoro sebagai anak dari S.K. Trimurti dan Sayuti Melik cuma diketahui oleh Joko sejak beberapa bulan terakhir ini saja. Mungkin sudah setahun. Tadinya dikiranya cuma orang tua nyentrik yg tinggal di Kanada. Orang Indon yg otaknya korslet karena kebanyakan bergaul dengan bule. Joko Tingtong bilang, jangan coba-coba bicara agama sama orang bule, anda bisa dikira orang gila. Pedahal memang benar gila. Gila tentu saja tidak selalu berarti negatif. Ada gila yg positif, seperti Albert Einstein, Mark Zuckenberg, Charles Darwin. Bahkan Sukarno juga. Kalau tidak ada orang-orang gila, Indonesia tidak akan merdeka. Kalau anda tidak gila, tidak bisa memerdekakan diri.

Berikut kesaksian Heru Baskoro yg ditemukan oleh Joko di Milis Spiritual Indonesia:

Saya atheist, dulunya saya adalah Islam yang percaya Tuhan itu ada. Saya percaya Tuhan karena lingkungan tetangga saya muslim semua dan saya ikut belajar gratis dari seorang ustad bersama-sama anak-anak dari tetangga tersebut (yang membayar ustad tersebut). Suatu saat si ustad berkata bahwa kitab yang harus dipercaya adalah Quran dan Hadist, kitab lain yang isinya bertentangan dengan Quran adalah ajaran sesat.

Kitab lain termasuk buku-buku pelajaran sekolah adalah dibuat manusia, bisa salah, sedangkan Quran adalah wahyu Tuhan, bukan buatan manusia. Lalu saya mendebat, bahwa Quran juga buatan manusia. Lalu si ustad marah dan sejak itu saya berhenti belajar agama dari ustad tersebut, tapi saya lanjutkan sendiri dengan membaca terjemahan Quran. Biasanya saya hanya melafalkan ayat-ayat Quran tanpa mengerti artinya (seperti yang diajarkan oleh ustad). Setelah membaca terjemahannya saya melihat banyak kontradiksi antara ayat-ayat dalam Quran dan kenyataan di hidup ini. Salah satu contoh, dikatakan Tuhan maha pengasih dan penyayang, maha kuasa.

Tuhan tahu (karena Tuhan maha tahu) misalnya akan ada kapal terbang yang dikuasai teroris akan ditrabrakkan ke gedung pencakar langit di New York, dan akan menelan korban 3000 jiwa orang-orang yang tidak berdosa. Tuhan yang maha kuasa dan maha pengasih penyayang diam saja, dan sama sekali tidak berusaha menolong padahal diantara korban banyak juga orang Muslim yang tidak berdosa. Apakah ini yang dinamakan Tuhan maha pengasih dan penyayang?  ... apabila anda kuasa untuk menolong supaya tidak terjadi korban, saya rasa anda dengan kemampuan anda untuk menolong pasti anda akan menolong. Jadi anda lebih penyayang kepada manusia dibandingkan dengan Tuhan yang maha kuasa tersebut. Apakah masuk akal bahwa Tuhan yang disebut maha kuasa dan maha penyayang itu ada? Tuhan semacam itu tidak ada karena kenyataannya kontradiksi dengan "teori Quran". Apabila anda belajar science, maka teori yang bertentangan dengan kenyataan (experimen) akan gagal (invalidate). Jadi teori tersebut tidak berlaku atau menjadi tidak ada. Demikian pula Tuhan. Saya bisa menyebut sangat banyak kenyataan yang tidak mendukung "teori Quran". Bahkan antara satu ayat dengan ayat lain juga bertentangan. Anda bisa dengarkan Youtube mengenai perdebatan antara atheist dengan Islam dan Kristen.

Apakah setelah membaca, mendengar, dan melihat kenyataan anda harus meninggalkan agama anda, itu terserah pilihan anda. Isteri saya sholat lima waktu, saya tidak melarangnya karena dia sudah biasa sholat dan dia merasakan kenyamanan dalam sholat (karena sejak kecil sudah biasa sholat). Dia melafalkan ayat Quran dalam sholat tanpa memikirkan artinya. Yang ada dalam benaknya ayat itu baik, maka akan berakibat baik kepada dirinya. Saya sama sekali tidak melarangnya, demikian pula dia tidak melarang saya menjadi atheist. Yang penting menurut saya dan menurut umat manusia yang lain adalah anda berbuat yang terbaik untuk diri anda sendiri dan untuk umat manusia yang lain. Jangan menaruh benci apalagi dendam dengan siapa saja, karena hal itu akan merugikan anda sendiri. Anggaplah orang jahat adalah orang yang "sakit" walaupun akibat penyakitnya dia melukai perasaan anda. Kalau bisa kita harus menolong si sakit, kalau tidak bisa hindari saja. Kalau terus-menerus menjahati anda maka laporkan polisi, karena anda harus melindungi diri anda. Tapi jangan dendam kepada orang jahat, karena sifat dendam itu akan merugikan anda sendiri. Kalau anda masih percaya Tuhan maka percayailah bahwa Tuhan itu adalah kasih. Lupakan ayat yang menggambarkan kekejaman Tuhan yang pencemburu, yang akan memasukkan anda ke neraka jahanam apabila anda menduakan Tuhan. Tuhan itu ada di dalam kesadaran anda sendiri, bukan di luar anda. Kalau hati anda dipenuhi Tuhan yang kasih, maka tidak ada tempat untuk setan (dendam) dalam kesadaran anda.


http://sphotos-d.ak.fbcdn.net/hphotos-ak-ash4/1000915_480714845338995_1207276274_n.jpg

Tidak ada komentar:

Posting Komentar