5 Jun 2013

Kalau Sudah Mengaku Indigo, Artinya Palsu


Intuisi adalah pengertian yg muncul begitu saja di dalam pikiran kita, kita tahu bahwa kita tahu. Walaupun orangnya sumpah kerak keruk, kita akan tahu bahwa dia bohong. Walaupun dia tidak mau bicara, kita akan tahu apa isi pikirannya. Apa yg bisa langsung kita tahu itulah yg dimaksudkan dengan intuisi.

Hipnotis lain lagi, dan jenisnya ada macam-macam. Hipnotis yg dilakukan dengan seijin orangnya namanya hipnotherapi, gunanya untuk penyembuhan berbagai macam penyakit, baik yg asli berasal dari virus maupun dari pikiran orang itu sendiri yg destruktif. Pikiran yg merusak, termasuk delusi atau waham. Penipuan diri sendiri.

Setahu Joko Tingtong, meditasi bukanlah prasyarat mutlak bagi seorang praktisi hipnotherapi. Seorang hipnotherapist cukup melatih kemampuan dirinya untuk rileks dan menurunkan gelombang otaknya sendiri ke level alpha dan theta, yg gunanya untuk menginduksi gelombang otak pasiennya ke gelombang otak yg sama, dan lalu memberikan berbagai macam sugesti yg diharapkan akan bisa membantu penyembuhan.

Seharusnya begitu, tapi kenyataannya tidak. Joko Tingtong merasa para hypnotherapist tidak bisa menurunkan gelombang otak pasien. Kebanyakan tidak bisa. Semuanya masih berada di gelombang otak beta atau frekwensi melek penuh. Kalaupun tekniknya bekerja, hypnotherapi menggunakan berbagai macam akal untuk mengunci jalan pikiran pasien sehingga tidak kembali ke kebiasaan jelek yg ingin dibuang.

Begitu lho, menurut pengalaman Joko!

Penyembuhan total dan langsung merupakan suatu pengecualian, dan sangat wajar bagi teknik hipnotherapi untuk digunakan berulang-ulang sampai hasil yg diinginkan tercapai. Ada juga kemungkinan bahwa hasil yg telah tercapai akhirnya hilang begitu saja karena ternyata sugesti yg diberikan oleh hipnotherapist kalah kuat dengan sugesti yg diberikan oleh si pasien terhadap dirinya sendiri.

Ada yg pernah mencoba untuk melakukan perubahan orientasi seksual dari seorang homo agar menjadi hetero. Hasilnya cukup menggembirakan pada awalnya karena si homosex atau gay itu sudah bisa melirik wanita. Tapi, ketika therapi diteruskan, ternyata efeknya cuma begitu-begitu saja, cuma melirik doang, dan tidak berlanjut ke arah hubungan sex.

Pada pihak lain, orientasi seksual seseorang merupakan hal yg normal saja. Baik hetero, gay, bisex, ataupun asexual merupakan orientasi yg normal. Dan usaha untuk mentherapi seseorang agar orientasi seksualnya berubah tentu saja patut dipertanyakan. Apakah ethis untuk merubah seorang pria hetero menjadi gay? Kalau itu ternyata tidak ethis, maka merubah pria gay menjadi hetero juga tidak ethis, karena kedua orientasi ini sama validnya. Bukan merupakan kelainan jiwa melainkan hal yg normal saja. Bukan sakit jiwa!

Lain halnya kalau orangnya sendiri yg meminta, misalnya ada seorang pria hetero sudah bosan berhubungan sex dengan perempuan, dan sekarang ingin nyobain dengan sesama pria. Dia lalu pergi ke seorang hipnotherapist agar dihipnotis menjadi gay. Itu bisa, tetapi harus atas permintaan orangnya sendiri. Dan belum tentu berhasil. Mungkin paling jauh jadi bisex doang.

Ada lagi hipnotherapist yg bisa melakukan regressi ke kehidupan masa lalu atau past life. Masalah di kehidupan sekarang bisa ditelusuri sebagai berasal dari kehidupan masa lalu. Sayangnya, tidak semua orang bisa diregressi. Kalaupun bisa, apakah benar sesuatu yg dilihat oleh pasien sebagai kehidupan masa lalu itu benar-benar ada? Yg jelas, kita cuma akan di-regressi ke dalam pikiran kita sendiri, dan yg muncul juga cuma simbol-simbol belaka. Dan belum tentu si hipnotherapist bisa mengartikannya, sehingga bisa saja akhirnya terjadi penumpukan takhayul yg tidak mencerdaskan.

Pada pihak lain, yg secara salah kaprah dikenal sebagai kejahatan hipnotis sebenarnya bukanlah hipnotis melainkan gendam. Gendam dilatih dengan cara konsentrasi pada cakra solar plexus ke bawah. Orang yg mengumpulkan energi gendam bisa menghipnotis korbannya untuk memberikan uang, dll. Itu gendam dan bukan hipnotis karena yg digunakan adalah tenaga yg kuat sekali dan berasal dari cakra solar plexus ke bawah. Ini energi naluri dan bukan energi intuisi. Naluri seseorang yg kuat tentu saja bisa mempengaruhi orang lain yg pikirannya melayang dan tidak fokus.

Kalau kita rutin meditasi di cakra mata ketiga, kita tidak akan terpengaruh dengan segala macam gendam. Segala macam hipnotherapi juga tidak akan berpengaruh. Segala teknik rekayasan yg menggunakan kombinasi gendam dan hipnotherapi seperti dipraktekkan di berbagai pelatihan juga tidak akan mempan.

Sebaliknya, dengan meditasi rutin di cakra mata ketiga kita akhirnya akan sadar bahwa kita bisa memilih apa yg kita inginkan dalam hidup. Tanpa perlu membuang uang mahal-mahal buat pelatihan begituan yg menggunakan segala macam teknik rekayasa, kita akan tahu dengan sendirinya apa yg sebenarnya kita mau, dan kita akan pilih apa yg kita mau dengan sadar.

Seorang teman bertanya: Energi indigo dahsyat ya Mas, sampai mereka sombong?

Joko jawab: Energi orang yg tidak stabil jiwanya. Orang yg jiwanya sakit, cari label supaya dianggap tidak sakit. Tapi tetap saja sakit. Kalau mau sembuh, harus buang itu istilah indigo. Saya paling kejam sama anak indigo, karena saya tahu mereka mau manipulasi orang.

Saya tidak bisa dimanipulasi.

Memanipulasi supaya dianggap wah, pedahal biasa saja. Yg bisa lihat hantu bukan cuma anak indigo. Di RS Jiwa rata-rata penghuninya bisa lihat hantu.
Definisi saya, indigo adalah mereka yg mengaku indigo. Cara menyembuhkan keindigoan mudah saja, yaitu buang itu istilah indigo. Tidak usah pakai lagi.
Saya sudah biasa menyembuhkan orang dari keindigoannya. Ada yg berhasil dan jadi sehat. Ada juga yg mau bertahan terus jadi indigo, makin lama makin error. Bahkan dengan konselor berpengalaman seperti saya, tingkat kesembuhan cuma separuh. Mungkin bisa lebih tinggi kalau saya sabar. Tapi saya tidak sabar. Kalau berbicara dengan saya beberapa kali tidak ada hasilnya, maka saya tinggal saja, supaya orangnya dimakan... setan.
Menghadapi orang yg mengaku indigo kiatnya cuma satu, yaitu tegas. Kalau anda tidak tegas, anda akan dimanipulasi. They are expert manipulators, ahli memanipulasi orang, walaupun yg mungkin paling rugi adalah dirinya sendiri. Muter terus, kayak gasing. Dia sendiri yg bikin dirinya muter kayak gasing.
Indigo asli tidak pernah menyebut dirinya indigo. Kalau sudah pakai istilah indigo untuk dirinya sendiri, artinya itu fake. Palsu. Sholat berjamaah saja ada, masa fake berjamaah gak boleh?
Tidak usah menyesal kehilangan orang indigo yg bisa khotbah tentang hidup yg suci dan penuh kasih sayang terhadap sesama. Di RS Jiwa juga banyak. Cukup banyak orang yg mengaku indigo dan ingin diistimewakan telah saya tendang dari kehidupan saya. Kita harus tegas, tidak ada toleransi terhadap delusi!

Kalau mau gila, gilalah sendiri!

Saya tidak main-main ketika saya bilang bahwa saya kejam terhadap mereka yg mengaku indigo, kata Joko. Saya tahu mereka sakit jiwa. Kalau jiwanya tidak sakit, tidak akan seperti itu kelakuannya. Kalau sakitnya untuk diri mereka sendiri, saya tidak perduli. Tapi kalau mengganggu saya, maka saya usir.
Cukup banyak mereka yg mengaku orang spiritual memiliki jiwa yg sakit. Kalau tidak minta bantuan, saya tidak bantu. Saya tidak ganggu juga. Tapi kalau coba ganggu saya, akan saya tendang. Anda harus tegas terhadap orang yg tidak tahu batas antara kewarasan dan ketidak-warasan. Ya, menurut saya indigo tidak waras. Kalau waras, tidak perlu mengaku indigo.

Cukup menjadi diri sendiri dan, enjoy aja!

(Leonardo Rimba)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar