2 Jun 2013

Apakah spiritualitas berbanding lurus dengan kesaktian?

T = Apa atheist kenal moralitas dan cinta kasih? Atau hanya hidup sesuai undang-undang yg berlaku di negara bersangkutan?



J = Saya bukan orang atheist, sehingga tidak bisa menjawab itu secara total. Harus orang atheist sendiri yg menjawabnya. Paling jauh saya bisa bilang bahwa moralitas sebagian orang atheist jauh lebih manusiawi dibandingkan dengan moralitas kaum beragama. Hak Azasi Manusia (HAM) banyak diperjuangkan oleh orang-orang atheist di seluruh dunia sedangkan, kita semua tahu, pelecehan HAM justru banyak dilakukan oleh kaum beragama. Agama-agama itu semuanya menginjak-injak HAM, untungnya sebagian sudah direformasi seperti berbagai aliran Kristen. Kristen Katolik itu paling dahsyat dalam menginjak-injak HAM di masa lalu, tetapi sekarang sudah tercerahkan. Hindu di Bali dulu mempraktekkan sutee, yaitu ajaran yg mendorong bhakti istri kepada suaminya yg meninggal dengan cara terjun bebas ke atas api pembakaran jenazah suaminya. Yg melarang itu dengan tegas adalah Belanda. Belanda banyak mengajarkan orang Indonesia untuk menjadi lebih beradab. Dan orang Belanda terdiri dari segala macam orang, mungkin beragama juga, walaupun agamanya tidak dibawa-bawa. Belanda sekuler dari dulu sampai sekarang, dan mereka menekankan praktek nyata memperbaiki apa yg bisa diperbaiki. Itukah moralitas atheist yg anda maksud? Ataukah piagam HAM dari PBB yg sama sekali tidak membawa-bawa nama Allah? Apakah piagam HAM itu merupakan moralitas atheist yg anda maksud? Apabila ya, maka isinya sangatlah bermoral. Indonesia sudah ratifikasi piagam HAM PBB, sudah masuk ke UUD 45, tetapi prakteknya masih bolong-bolong. Barangkali pemerintah dan pendukungnya berusaha meyakinkan semua orang bahwa Indonesia sudah melindungi hak asasi manusia secara maksimal. Dan kita semua tahu bahwa itu bohong.



T = Apa menurut anda spiritualitas berbanding lurus dengan kesaktian?



J = Kesaktian adalah skill, kemampuan. Kesaktian anda apa? Apakah di bidang software? Apakah dibidang medis? Apakah di bidang teknik listrik? Apakah di bidang seni rupa? Semuanya merupakan kesaktian. Kita semuanya orang sakti, artinya orang yg memiliki skill atau keahlian tertentu. Ada yg kesaktiannya berbicara di depan corong radio sehingga berprofesi sebagai penyiar radio. Ada yg kesaktiannya berjalan di atas cat walk, sehingga menjadi peragawati. Ada yg kesaktiannya bawa mobil gede, sehingga akhirnya berprofesi sebagai sopir truk. Semuanya orang sakti mandraguna. Dan orang spiritual juga. Mereka semuanya orang spiritual, artinya orang yg hidup dan memiliki spirit. Spirit itu roh, tidak terlihat. Semua manusia memiliki bagian kerohanian atau spiritualitas yg tidak terlihat, sehingga semua manusia adalah manusia spiritual. Spiritualitas adalah hal bagaimana si manusia menghayati kesadarannya yg tidak terlihat itu, dan caranya macam-macam. Ada yg mengambil peran dalam agama, ada yg menjadi orang setengah beragama, ada yg memilih untuk keluar dari agama, ada yg netral. Ada yg mengambil filsafat eksitensialisme sebagai medium bagi olah spiritulitasnya, misalnya. Dan itu semuanya sah saja. Semuanya spiritualitas manusia. Termasuk disini atheisme. Atheisme spiritualitas juga karena manusianya tetap punya spirit, tetap memiliki bagian yg tidak terlihat yg disebut roh. Spiritualitas adalah kerohanian, dan ada di semua orang. Spiritualitas dan kesaktian ada di semua orang, walaupun jenisnya berbeda-beda.



T = Apa arti pembunuhan, perampokan, dan tindakan kriminal lainnya bagi agnostik?



J = Setahu saya hal itu harus ditanyakan sendiri ke orangnya masing-masing. Saya tidak bisa mewakili orang agnostik. Yg saya tahu, pembunuhan adalah pembunuhan. Perampokan adalah perampokan. Dan kriminalitas adalah kriminalitas. Masyarakat harus diatur oleh hukum-hukum yg bisa meminimalkan hal-hal seperti itu. Meminimalkan kriminalitas, dan memperbesar kebebasan manusia untuk melakukan hal-hal yg bermanfaat. Yg bermanfaat adalah kebebasan berbicara, kebebasan beragama, kebebasan menikah tanpa diskriminasi berdasarkan agama, kebebasan berserikat, kebebasan untuk memperoleh informasi tanpa dihalang-halangi. Kesempatan untuk kerja, kesempatan untuk melanjutkan pendidikan. Kebebasan dan kesempatan untuk berkiprah positif harus diperluas, dan hal-hal yg negatif seperti pembodohan massal harus dipersempit. Itu hal yg umum, semua negara maju berusaha untuk memaksimalkan kesempatan dan kebebasan bagi manusia. Yg selalu dipersempit adalah kesempatan bagi pembodohan massal, seperti dominasi agama dalam pendidikan.



T = Apa arti menolong dan kebajikan bagi agnostik?



J = Saya tidak tahu, anda harus bertanya sendiri langsung kepada orang agnostik. Yg saya tahu, kita bisa menolong orang lain kalau kita mau. Kalau bisa dan mau, sebab tidak semua orang mau menolong orang lain walaupun bisa. Bencana alam di muka bumi ini terjadi berganti-ganti, tetapi yg maju paling depan memberikan bantuan selalu negara-negara yg mayoritasnya orang sekuler. Negara-negara Barat. Sedangkan negara-negara yg mayoritasnya Islam biasanya tidak terdengar memberikan bantuan.



T = Kebanyakan aliran spiritual mengatakan pengekangkang nafsu jasmani berhubungan dengan pengoptimalan potensi kerohanian, tapi tampaknya anda tak sependapat. Boleh berikan alasannya?



J = Kerohanian yg asli akan muncul setelah manusianya jatuh bangun berjalan dari ekstrim ke ekstrim. Siddharta Gautama telah menjalaninya, hidup dari ekstrim ke ekstrim. Pernah hidup mewah di istana, dan pernah menjadi pertapa miskin juga selama bertahun-tahun. Makanya dia bisa bilang bahwa yg paling bagus itu yg biasa-biasa saja. Tidak ekstrim. Bukan penolakan total terhadap napsu tubuh seperti menahan lapar dan haus, atau menahan hasrat sex, tetapi yg biasa-biasa saja. Kalau lapar, ya makanlah. Makannya biasa saja, tidak usah berlebih-lebihan. Kalau haus, ya minumlah. Minumnya juga biasa saja. Kalau horny, ya ngesexlah. Tidak perlu berlebihan, melainkan biasa-biasa saja.


(Joko T.)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar