T
= Dari dulu saya selalu berpikir, mengapa bisa muncul banyak bentuk
Tuhan? Dan mengapa perwujudan dari setiap hantu di setiap negara
berbeda? Dan menurut pemahaman saya yang belum paham betul, cuma sok
paham aja, hal di atas bisa muncul karena adanya proyeksi pikiran dari
setiap manusia sehingga memunculkan suatu bentuk energi yang sesuai
dengan apa yang diyakininya.
Sebagai
contoh, seorang yang berlatar belakang agama Budha akan melihat
perwujudan dewa-dewi yang sangat beragam, karena mereka yakini sebagai
Tuhan mereka. Dan kemungkinan besar mereka tidak akan melihat perwujudan
dari dewa-dewa agama Hindu, maupun Tuhan Yesus. Sebaliknya bagi orang
Kristen kemungkinan besar mereka tidak akan melihat dewa-dewi yang
sebagaimana diakui di dalam agama Hindu atau Budha. karena setiap para
penganut agama tersebut hanya mau mempercayai apa yang telah diajarkan
oleh agama tersebut, dan menolak yang katanya bukan dari agama tersebut
dan menganggapnya sebagai sesuatu yang bukan Tuhan.
Hal
ini juga lah yang mungkin membuat perwujudan para Hantu di setiap
negara berbeda dengan negara lain; kuntilanak, pocong, tuyul, dan hantu
khas Indonesia lainnya kemungkinan besar tidak akan ditemukan di negara
Amerika. dan sebaliknya hantu-hantu di negara amerika pun tidak akan
ditemukan di negara Indonesia. Yang jadi pertanyaan saya adalah: apakah
sesuatu yang dilihat seseorang/sekelompok orang itu semata-mata hanya
perwujudan dari proyeksi pikiran/energi mereka, sehingga mereka hanya
akan melihat segala sesuatu yang mereka yakini ada. dan tidak melihat
apa yang mereka yakini mati-matian bahwa hal tersebut tidak ada ? Mari
kita bahas bersama kebodohan saya ini… hehehe
J
= Images tentang segala malaikat dan iblis, dewa dewi dan para dhemits,
memang merupakan proyeksi dari apa yg ada di dalam pikiran kita
sendiri. So, proyeksi itu akan berbeda tergantung dari belief system
anda yg mana. Kalau anda memiliki belief system Hindu, maka memang anda
akan melihat dewa dewi Hindu yg kita semua tahu very glamorous. Pokoknya
glamour deh. Ada kalungan bunga dan sebagainya, dan baunya itu wangiiii
sekaleh. Kalau anda sayang sama Dewi Kuan Im, maka anda juga akan
melihat sang Dewi yang selalu anggun. Bukan Anggun C. Sasmi, melainkan
Dewi Kuan Im yg anggun. Kuan Im ini seorang Buddha yg sudah bersumpah
tidak mau masuk Nibbana/Nirvana sebelum semua manusia masuk. Jadi, kalau
anda masih berada di Roda Kehidupan mengumpulkan dharma dan menghindari
kharma, maka Kuan Im akan selalu menemani anda sampai akhirnya anda
bebas dari segala penderitaan dan masuk ke dalam Nibbana. Bye bye world,
saya sudah masuk Surga!
Tetapi
ada juga mereka yg memiliki background Islam ternyata melihat Yesus.
Mereka yg memiliki latar belakang Katolik, ternyata melihat Sayiddina
Ali. Mereka yg memiliki latar belakang HIndu ternyata melihat Buddha.
Ternyata di dalam alam kesadaran manusia yg memiliki latar belakang
berbeda itu,… semuanya itu berbaur. Saya sendiri memiliki banyak
kesaksian yg berasal dari teman-teman yg menceritakan “pertemuan” dengan
Yesus. Ternyata Yesus itu muncul di banyak kesadaran manusia tanpa
memperdulikan latar belakang agama orangnya. Kuan Im juga bisa muncul
dimana saja. Buddha Sakyamuni (yg seperti di Candi Borobudur itu) juga
bisa muncul di kesadaran siapa saja tanpa memperdulikan agama orang. So,
artinya ini apa ? … Jawab: Artinya bahwa mereka itu hanyalah simbol
dari diri kita sendiri yg lebih tinggi. Kalau kita mau ikhlas dan
pasrah, maka diri kita sendiri yg lebih tinggi (higher self) bisa
memunculkan images dari orang-orang suci itu. Orang-orang suci itu
(Buddha, Yesus, Kuan Im,… bahkan Ganesha who is setengah orang/setengah
gajah) akan muncul di Kesadaran / Consciousness di diri kita ketika kita
lelap dalam tidur. Mereka muncul di mimpi dan mengatakan sesuatu yg
bisa diartikan. Yg berkomunikasi itu adalah diri kita sendiri (Alam
Bawah Sadar) dengan diri kita sendiri juga (Alam Sadar). Jadi, tidak
lain dan tidak bukan, hanyalah kita yg berkomunikasi dengan kita juga.
Segala
Allah, Yesus, Buddha, Ganesha, bahkan Semar dan Kanjeng Ratu Kidul
merupakan manifestasi dari roh yg satu. Roh yg satu itu hidup di dalam
kesadaran di diri anda, di diri saya, dan di diri siapa saja. Roh itu
muncul dalam bentuk simbol yg bisa berbeda tergantung belief system
orangnya masing-masing; tetapi memang lama-kelamaan akhirnya segala
simbol itu akan berbaur. Yesus bisa muncul dimana-mana, Buddha juga, dan
itu tanpa memperdulikan orangnya beragama apa. Artinya itu apa ? …
Jawab: Artinya adalah fakta bahwa aslinya manusia itu tidak beragama.
Alam Bawah Sadar di diri manusia itu tahu bahwa segala agama-agama itu
Cuma buatan saja, very artificial, dan yg asli itu adalah simbol. Simbol
itu mengajarkan kita untuk ikhlas dan pasrah, untuk menjadi diri
sendiri saja, dan simbolnya itu bisa mengambil bentuk dari figur-figur
yg berasal dari tradisi atau agama apapun. Agama “resmi” yg kita anut
tidak akan menjadi masalah. Cuma ada di KTP doang, dan tidak terdaftar
di alam roh dimana segalanya itu satu.
Tetapi
kalau kita itu penuh dengan ketakutan, maka akan muncul berbagai jenis
hantu. Para leluhur di Jawa yg sudah “ditaklukkan” ketika Islam masuk
akhirnya menjadi “dhemit”. Dewa Dewi di Eropa Kuno akhirnya menjadi
“ghosts” (hantu). Dan segala pocong-pocongan dan semacamnya itu bisa
muncul di kesadaran kita ketika kita ketakutan. Jadi, solusinya itu apa ?
…
Jawab:
Please don’t be afraid ! … Kalau mau menggunakan doa, ya gunakanlah,
tapi jangan takut. Anda itu tidak akan lari kemana-mana. Kalau anda
melihat dewa dewi atau para malaikat, maka mereka hanyalah proyeksi dari
kesadaran di diri anda. Kalau anda melihat hantu-hantu, mereka juga
hanyalah proyeksi dari kesadaran anda. Yg mutlak atau absoluti itu
adalah Kesadaran / Consciousness di diri anda, dan bukan segala
ajaran-ajaran agama yg mengharamkan dan menghalalkan segala macam
seeenak udelnya itu. So, saya selalu menyarankan teman-teman untuk
menjadi diri sendiri saja. Kalau ternyata sudah eling dan merasa selama
ini dibodohi oleh agamanya, tinggalkan sajalah agama itu. Daripada anda
menjadi paranoid dan memaki tidak keruan ketika orang-orang lain yg
sudah tersadarkan melihat anda semakin lama semakin aneh karena
“berpegang erat” pada ajaran-ajaran agama yg sudah tidak lagi relevan,
mendingan ditinggalkan sajalah agama itu. Manusia itu roh, dan tetap
akan sebagai roh baik kita berada di tubuh fisik maupun tidak. Ya,
segala simbol yg muncul di diri kita merupakan proyeksi dari kesadaran
di diri kita juga, enjoy aja !
Tidak ada komentar:
Posting Komentar