30 Mei 2013

domain pribadi dan domain publik

Orang-orang beragama di Indonesia masih petantang-petenteng meminta dihormati keyakinan merekabahwa Allah menurunkan kitab suci mereka dari atas langit, dan nabi mereka adalah nabi terakhir,dan agama mereka adalah agama yg terakhir dan sempurna. Pedahal semuanya itu berada di dalamdomain pribadi. Kalau kepercayaan pribadi seperti itu sudah dipertontonkan di domain publik atau kemasyarakatan, maka banyak orang akan bisa berkomentar bahwa itu omong kosong belaka. Yg satu berpendapat agamanya terakhir dan sempurna, dan orang lain berpendapat bahwa itu omong
kosong. Sama-sama pendapat belaka.

Karenanya, di negara-negara Barat yg telah maju, segala macam kepercayaan seperti itu tidak dipertontonkan. Kalau di ruang publik, kita berbicara tentang hal yg menjadi perhatian publik, dan bukan petantang-petenteng minta pengakuan bahwa agama kita terakhir dan sempurna. Tetapi di Indonesia, pengertian hak asasi manusia (HAM) masih rancu, orang pikir agama dilindungi hukum sehingga tidak tersentuh oleh siapapun. Siapa bilang tidak tersentuh? Semua warganegara memiliki hak dan kewajiban yg sama di depan hukum, baik beragama maupun tidak.

Agama-agama yg berasal dari Timur Tengah biasanya ribet tentang asal-usul alam semesta. Joko Tingtong bilang, kita bisa melihat penciptaan alam semesta dari dua sudut pandang. Paling tidak ada dua cara berpikir tentang terjadinya alam semesta. Sudut pandang pertama melihat dari luar kesadaran manusia, menggunakan segala macam faktor yg bisa diukur secara obyektif, berbekalkan perangkat yg berada di dimensi ruang dan waktu. Ini adalah pendekatan yg paling umum, karena bersifat ilmiah. Terkadang disebut juga sebagai Teori Evolusi dan berbagai varian-nya.  Pendekatan kedua adalah aliran Creationist atau Penciptaan. Yg termasuk disini adalah kisah tentang penciptaan langit, bumi, manusia, hewan, yg dimuat di dalam Alkitab yg dipakai oleh kaum Yahudi dan Nasrani. Teori Penciptaan dulu diajarkan di sekolah-sekolah di Barat, tetapi yg umumnya diajarkan sekarang adalah Teori Evolusi. Teori Penciptaan berkaitan erat dengan agama, dalam hal ini agama Nasrani. Dan karena negara-negara Barat sudah tegas memisahkan antara negara dan agama, maka dienyahkanlah Teori Penciptaan ini dari ruang kelas.


Kisah Adam dan Hawa di Taman Firdaus termasuk dalam Teori Penciptaan ini.

(Joko T.)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar