6 Agu 2013

Dari Sekte Menjadi Agama Negara

Joko Tingtong bilang, orang Indonesia sibuknya membungkam mulut satu sama lain. Itu orang-orang yg rajin bilang Allah begini atau Allah begitu apa tidak sadar? Yg bilang Allah begini atau Allah begitu adalah diri mereka sendiri. Orisinil hasil olah pikir mereka, atau kutipan dari hasil olah pikir orang lain yg, pada masanya, bilang Allah begini atau Allah begitu. Kalau anda bohong, dan mewariskan kebohongan anda kepada keturunan anda sampai 1000 keturunan, itu tetap saja namanya kebohongan, bukan kebenaran.

T = Menganalisa kitab suci sama dengan berusaha menganalisa "ucapan" Tuhan. Jangan menganalisa Tuhan, tapi merasakan Tuhan. Karena para utusan Tuhan juga menerima wahyu melalui RasaNya. Sebagai manusia biasa, gunakan alat yg sama seperti para utusan untuk memahami kitab suci.

J = Yg seperti itu pemahaman manusia pada masa kegelapan di Eropa, masa Dark Ages, ketika akal haram digunakan. Kalau pakai akal menjadi kafir. Anda sendiri secara implisit mengakui semua utusan itu manusia biasa, tidak ada bedanya dengan anda dan saya. Mengapa anda mau membedakan diri sekarang? Anda bilang para utusan itu beda. Kalau beda berarti bukan manusia biasa. Mereka manusia luar biasa, dan anda manusia biasa. Dengan alasan itu anda mengharamkan penggunaan akal anda untuk menganalisa tindak tanduk, ucapan maupun tulisan yg dihasilkan para utusan. Anda terima saja akidah penggunaan rasa atau apapun istilah yg anda sebut. Pada saat bersamaan, akal atau kemampuan berpikir anda tidak digunakan.

Sebenarnya anda menggunakan akal juga, tetapi secara terbatas, yaitu membatasi diri dalam parameter tertentu. Batas-batas tertentu. Istilahnya macam-macam lagi. Ada yg bilang namanya rahasia Illahi. Ada yg bilang dapat kunjungan malaikat. Dan entah berbagai macam istilah apa lagi yg intinya anda menjadi pasif. Seolah-olah dihipnotis. Pedahal tidak ada yg menghipnotis anda. Anda menghipnotis diri anda sendiri.

Ada pula yg bilang kalau akal dipakai akan menjadi nabi baru. Kalau mau masuk Surga, akal tidak perlu dipakai. Kalau mau pakai akal akan jadi nabi baru. Dengan kata lain, kalau pakai akal akan jadi kafir. Istilah nabi baru berarti orang kafir. Al-Masih Dajjal. Orang yg dibenci Allah. Tetapi apakah benar demikian? Tentu saja tidak benar. Itu hanyalah akal-akalan. Jadi, bukannya akal tidak dipakai, melainkan dipelintir. Dipelintir seolah-olah anda tidak boleh berakal, dan yg boleh berakal hanyalah mereka yg menciptakan agama dan larangannya. Sebagai pengikut, anda tinggal mengaminkan saja.

Masih banyak yg seperti itu sampai detik ini. Tidak jauh beda dengan orang Eropa di abad kegelapan. Mereka dulu begitu, makanya terbelakang sekali. Dan mulai berubah sejak abad pencerahan, ketika akal mereka mulai digunakan. Mulanya sedikit, lama-lama ketagihan. Sejak 300 tahun lalu, akal orang Eropa mulai digunakan secara giat. Makanya ilmu pengetahuan maju terus, memunculkan kapitalisme, revolusi industri, demokrasi dan penghormatan terhadap hak-hak manusia. Apa anda pikir mereka jadi begitu karena tidak menggunakan akal? Karena mengandalkan Allah? Tentu saja tidak. Mereka bisa saja pakai simbol Allah, tetapi akal dipakai. Tidak dibiarkan mubazir.

T = Bagaimana caranya agar Allah yg kita sembah tahu bahwa Ia sedang kita sembah?

J = Anda konsepkan di dalam pikiran anda sendiri.

T = Tatkala Izrofil meniup sangkakala untuk dkumpulkan di mizan, ruh yg normal statusnya betul-betul rest in peace, sementara ruh pemuja Jin, energi negatifnya sangat pekat, makanya tidak bisa bersenyawa dengan energi ilahiyah, ibarat air dan minyak, menjadi ruh yg terjebak.

J = Itu kepercayaan orang Kristen awal yg diambil-alih oleh Islam. Skenario lengkapnya bisa anda baca sendiri di kitab Wahyu, yaitu bagian terakhir dari Alkitab. Di dalam kitab Wahyu, Al-Masih Dajjal masih pakai nama asli, yaitu Antikristus. Jun dan Majun masih bernama Gog dan Magog. Dan tentu saja ada Yesus yg datang kembali. Di dalam Islam disebut Isa AS. Datang kembali ke dunia, turun dari Surga. Kenapa ada Yesus? Bukankah itu Tuhannya orang Kristen? Karena aslinya ini skenario Kristen. Kepercayaan Kristen yg memang diambil-alih bulat-bulat oleh Islam. Dan dinamakan kepercayaan Islam. Aslinya itu Kristen. Bahkan sampai detik ini. Cuma, banyak orang Kristen tidak lagi percaya itu.

T = Islam mau tidak mau musti mengakui, bahwa Yahudi dan Kekristenan merupakan induk dari mereka, termasuk pemakaian Kiblat untuk sembahyang.

J = Kiblat asli ke Yerusalem. Mungkin orang Yahudi masih pakai itu. Kristen sama sekali tidak pakai kiblat sekarang. Islam aslinya adalah sekte Kristen, sama seperti Kristen aslinya adalah sekte Yahudi. Tidak ada yg aneh tentang hal ini. Saya penganut Islam sebagai jalan spiritual, dan itu bukan agama. Tapi susah sekali pakai Islam sebagai simbol, terlalu banyak negatifnya.

T = Kalau menurut saya, baiknya tidak perlu dilihat atau dicari batasnya, karena tidak ada batasnya. Semua nabi-nabi ini berusaha meruntuhkan agama mayoritas saat itu yang ajarannya sudah melenceng disana-sini. Dan semua nabi-nabi ini membawa satu ajaran yang sama, yaitu ajaran Abraham/Abram/Avram/Ram.

Nah, coba simak, apakah BRAHMA dan ABRAHAM adalah orang yang sama? Yang hidup di sekitar 2000 tahun SM, yang berasal dari seberang sungai Effrat (India sekarang), dan yang berbondong bondong (beserta kawanannya) bermigrasi ke Timur Tengah akibat banjir besar? yang namanya ABRAHAM berevolusi menjadi BRAHMA, yang artinya kurang lebih sama (Bapa Ta'ala). Kalau demikian halnya, maka dari sinilah agama-agama itu berasal (Hindu, Islam, Kristiani, dan Yahudi). Lalu mengapa tiga agama sama menamakan Tuhan nya dengan Allah? Rupanya kata Allah berasal juga dari satu peradaban, yaitu BABILONIA, yang telah mengenal istilah El (dewa tertinggi). Orang-orang Semit mengartikannya sebagai Tuhan yang Esa Pencipta Langit dan Bumi. Orang-orang Ibrani menyebutnya Elo, Elohim atau Eloah. Arab Kuno (jauh sebelum jaman Islam) menyebutnya Ilah atau Allah.

J = Agama adalah produk budaya, tidak jatuh dari atas langit. Nabi Muhammad adalah penganut Kekristenan juga, walaupun dianggap nyeleneh oleh hirarki Kekristenan saat itu. Ayat-ayat yg dihasilkannya adalah produk di tempat dan masa tertentu, dalam hal ini masa lalu. Tidak bisa diterapkan untuk kita yg hidup di tempat dan masa berbeda. Saya pakai prinsip logika, supaya tidak jatuh ke pelecehan intelektualitas manusia. Istilah Islam baru muncul jauh belakangan. Di masanya, Muhammad dikenal sebagai seorang yg percaya kepada Isa atau Yesus, walaupun berada di luar hirarki Kekristenan saat itu. Dan mungkin benar Muhammad berusaha untuk diakui sebagai pemimpin Kekristenan di wilayah Timur Tengah. Tentu saja tidak terlalu ditanggapi karena Kekristenan punya ribuan orang nyeleneh. Di Timur Tengah, di Yunani dan Turki. Di Italia sampai ke Inggris. Di Afrika Utara. Jenisnya dari ekstrim asketis atau bertapa di tempat sunyi sampai gerombolan bersenjata yg bergerilya melawan penguasa. Diakui sebagai Kristen juga walaupun, menurut kebiasaan saat itu, dimaki sebagai orang sesat. Menurut saya tidak sesat, karena semua orang berhak mengembangkan spiritualitas mereka masing-masing. Berhak mengaku Allah berbicara langsung kepada mereka.

T = Kemunculan pertama nama Muhamad rasul Allah ditemukan pada coin Arab-Sassanian dari Xalib ben Abdallah dari tahun 690, yang dibuat di Damaskus. Pernyataan kepercayaan, termasuk Tauhid (Ketunggalan Allah), pernyataan bahwa Muhammad rasul Allah dan penolakan ketuhanan Yesus (rasul Allah wa-abduhu) ditemukan dalam inskripsi Abd al-Malik dalam the Dome of the Rock, tertanggal 691.

Setelah dinasti MAARWANID (sampai 750), nama Muhammad mulai timbul dalam pernyataan religius, seperti pada kepingan uang dan papyrus ‘’protocols’’. Namun, papirus bahasa Arab pertama di Mesir, dalam bentuk bukti penerimaan pajak tahun 642, ditulis dalam bahasa Yunani dan Arab dan menganut judul "’BASMALA’’, namun karakternya bukan Kristen maupun Muslim.

Inskripsi-inskripsi dalam the Dome of the Rock, walaupun mengandung teks religius, tidak pernah menyebut nama nabi atau kepercayaan Muslim, 30 tahun setelah kematian Muhamad, walaupun menganut suatu bentuk monotheisme yang berkembang dari gaya literatur Yahudi-Kristen. Lebih-lebih lagi, ketika kepercayaan itu diperkenalkan pada masa MARWANID (setelah 684), tiba-tiba, kepercayaan itu menjadi satu-satunya deklarasi religius negara. Namun lagi-lagi tidak begitu saja diterima rakyat.

Sampai disini saya tarik kesimpulan, peningkatan status Muhammad sebagai nabi universal hanya terjadi pada akhir abad ke 7, lama setelah kematiannya.

J
Saya sudah baca penelitian ilmiah oleh Robert Spencer yg menceritakan hal itu, dan kesimpulan saya, ada kemungkinan apa yg diungkapkan penelitiannya memang benar, yaitu Islam baru dibentuk belakangan. Asal-usulnya dari kepercayaan seseorang yg bernama Ahmad atau Muhammad, yg menganut salah satu variasi dari Kekristenan. Tentu saja tokoh ini ada. Dan penelitian Spencer menelusuri bagaimana suatu kekuasaan di pusat pemerintahan bisa membuat sebuah sekte atau aliran sempalan menjadi agama negara. Kekristenan juga begitu asal-muasalnya, dari suatu sekte atau aliran sempalan. Ada yg membuat, dan tidak jadi begitu saja.
Menurut saya, yg asli warisan dari praktek spiritual Yesus di Islam cuma tahajud. Dipraktekkan oleh Yesus dan murid-muridnya. Anda bisa baca di Injil bahwa Yesus sering tahajud, tapi tidak pernah sholat berdasarkan jam. Setelah Kekristenan jadi agama, barulah dibuat peraturan sholatnya yg kemudian diadopsi juga oleh Islam. Asal-usulnya juga bukan asli Kristen, melainkan Yahudi. Orang Yahudi sudah mempraktekkan sholat berdasarkan waktu. Mungkin Yahudi juga mengadopsinya dari praktek keagamaan sebelumnya.
 
 
(Leonardo Rimba)


Tidak ada komentar:

Posting Komentar