Joko Tingtong tahu Heru Baskoro,
anak dari S.K. Trimurti dan Sayuti Melik. Tahu dari dunia maya. Sekarang Heru
Baskoro hijrah ke Kanada dengan alasan tanah air tidak bisa memberikannya
kehidupan yg layak. Harga BBM naik secara berkala, atau lebih tepatnya
dinaikkan secara berkala oleh pemerintah. Dinaikkan dengan sengaja karena
pemerintah Indonesia tidak mengerti bahwa kenaikan BBM tidak setara dengan
inflasi atau kenaikan harga-harga yg harus ditanggung oleh seluruh rakyat.
Kompensasi yg rencananya berupa uang kontan Rp 150 ribu per keluarga, untuk
15,5 juta keluarga termiskin, sama sekali tidak bisa menjadi kompensasi. Bahkan
apabila diberikan selama lima bulan berturut-turut. Untuk pulang-balik ke
tempat kerja saja, menggunakan kendaraan umum, uang Rp 150 ribu itu tidak cukup
untuk menutup kenaikan ongkos transport.
Tidak usah jauh-jauh, gunakan diri
saya sebagai contoh, kata Joko Tingtong. Kalau saya dapat Rp 150 ribu per bulan
untuk kompensasi kenaikan BBM, maka uang sejumlah itu tidak bisa menutup
kenaikan ongkos transport dari tempat tinggal saya di pinggiran Jakarta ke
tempat kerja saya di tengah kota Jakarta. Ongkos transport akan naik 50%
rata-rata. Rp 150 ribu yg diberikan pemerintah akan tenggelam dimakan Jin
Transport Umum. Belum lagi berbagai macam Jin lainnya. Jin Rokok. Jin Makan
Siang. Segala macam Jin ikut naik, Joko perkirakan rata-rata akan naik 50%. Dan
UMR tentu saja tidak akan naik. Kalaupun naik masih harus tunggu lagi.
Tunggu-menunggu, sedangkan manusia harus kerja, harus cari duit, harus makan.
Harus cari rejeki untuk dimakan Jin.
Siapa bilang kenaikan BBM untuk
menghukum mereka yg menggunakan kendaraan pribadi? Tidak begitu menurut Joko
Tingtong. Kenaikan harga BBM terutama akan mengenai mereka yg menggunakan
transportasi umum; yg dinaiki jutaan orang terus-menerus tanpa henti, setiap
hari sepanjang tahun. Tetap akan dibiarkan melaju, bahkan setelah hancur lebur
berantakan seperti Busway di DKI Jakarta. Kemarin satu Busway terbakar di dekat
Istana Merdeka. Joko lihat, itu bus paling mutakhir di NKRI terbakar dengan
sempurna. Pembakaran yg sempurna.
Oh, mungkin itulah yg namanya
moksha.
Untuk anda yg tidak tahu, S.K.
Trimurti itu nama ibu-ibu. Pakai kain dan kebaya. Pakai konde juga. Salah
seorang yg hadir pada waktu Sukarno membacakan proklamasi kemerdekaan RI di
Jakarta, pada tanggal 17 Agustus 1945 pagi. Ada fotonya, hitam putih. Foto
bersejarah ketika Sukarno membacakan proklamasi, dan bendera merah putih
dinaikkan. Benderanya dijahit sendiri oleh Fatmawati, istri Sukarno saat itu.
Sekarang namanya bendera pusaka. Bendera pusaka adalah yg dijahit oleh
Fatmawati. Tidak pernah dikibarkan lagi karena sudah lapuk. Ada S.K. Trimurti
pada waktu bendera itu dikibarkan. Seingat Joko, S.K. Trimurti adalah yg pakai
kerudung. Pakai kain kebaya, dan mengenakan kerudung. Joko sudah tahu itu sejak
lama sekali, sejak masih duduk di SMA bertahun-tahun lalu. Mungkin juga yg pakai
kerudung itu Ibu Fatmawati, dan bukan S.K. Trimurti. Beberapa tahun lalu, pada
masa reformasi, Joko sempat lihat di TV, ada anggota DPR tertua. Seorang
perempuan, di sebelahnya duduk Megawati, anak dari Fatmawati. Itulah S.K.
Trimurti, masih sempat menjadi anggota DPR setelah Suharto lengser. Mungkin
dari PDIP.
Cuma beberapa bulan ini saja Joko
tahu bahwa Sayuti Melik adalah wartawan yg mengetik naskah proklamasi
kemerdekaan RI. Tadinya, Joko cuma tahu bahwa Sayuti Melik termasuk gerombolan
penculik Sukarno ke Rengas Dengklok. Diculik dan dipaksa untuk memproklamirkan
kemerdekaan Indonesia. Joko ingat, geng itu terdiri dari Sayuti Melik, Adam
Malik, dan Sukarni. Yg terkenal cuma Adam Malik karena kemudian akan menjadi
menteri luar negeri di jaman Orde Baru. Lalu jadi wakil Presiden Suharto. Adam
Malik memang wartawan, ternyata Sayuti Melik juga wartawan. Oh, apakah Sukarno
diculik oleh geng wartawan? Untuk memproklamirkan kemerdekaan RI?
Heru Baskoro sebagai anak dari S.K.
Trimurti dan Sayuti Melik cuma diketahui oleh Joko sejak beberapa bulan
terakhir ini saja. Mungkin sudah setahun. Tadinya dikiranya cuma orang tua
nyentrik yg tinggal di Kanada. Orang Indon yg otaknya korslet karena kebanyakan
bergaul dengan bule. Joko Tingtong bilang, jangan coba-coba bicara agama sama
orang bule, anda bisa dikira orang gila. Pedahal memang benar gila. Gila tentu
saja tidak selalu berarti negatif. Ada gila yg positif, seperti Albert
Einstein, Mark Zuckenberg, Charles Darwin. Bahkan Sukarno juga. Kalau tidak ada
orang-orang gila, Indonesia tidak akan merdeka. Kalau anda tidak gila, tidak
bisa memerdekakan diri.
Berikut kesaksian Heru Baskoro yg
ditemukan oleh Joko di Milis Spiritual Indonesia:
Saya atheist, dulunya saya adalah
Islam yang percaya Tuhan itu ada. Saya percaya Tuhan karena lingkungan tetangga
saya muslim semua dan saya ikut belajar gratis dari seorang ustad bersama-sama
anak-anak dari tetangga tersebut (yang membayar ustad tersebut). Suatu saat si
ustad berkata bahwa kitab yang harus dipercaya adalah Quran dan Hadist, kitab
lain yang isinya bertentangan dengan Quran adalah ajaran sesat.
Kitab lain termasuk buku-buku pelajaran sekolah adalah dibuat manusia, bisa salah, sedangkan Quran adalah wahyu Tuhan, bukan buatan manusia. Lalu saya mendebat, bahwa Quran juga buatan manusia. Lalu si ustad marah dan sejak itu saya berhenti belajar agama dari ustad tersebut, tapi saya lanjutkan sendiri dengan membaca terjemahan Quran. Biasanya saya hanya melafalkan ayat-ayat Quran tanpa mengerti artinya (seperti yang diajarkan oleh ustad). Setelah membaca terjemahannya saya melihat banyak kontradiksi antara ayat-ayat dalam Quran dan kenyataan di hidup ini. Salah satu contoh, dikatakan Tuhan maha pengasih dan penyayang, maha kuasa.
Tuhan tahu (karena Tuhan maha tahu) misalnya akan ada kapal terbang yang dikuasai teroris akan ditrabrakkan ke gedung pencakar langit di New York, dan akan menelan korban 3000 jiwa orang-orang yang tidak berdosa. Tuhan yang maha kuasa dan maha pengasih penyayang diam saja, dan sama sekali tidak berusaha menolong padahal diantara korban banyak juga orang Muslim yang tidak berdosa. Apakah ini yang dinamakan Tuhan maha pengasih dan penyayang? ... apabila anda kuasa untuk menolong supaya tidak terjadi korban, saya rasa anda dengan kemampuan anda untuk menolong pasti anda akan menolong. Jadi anda lebih penyayang kepada manusia dibandingkan dengan Tuhan yang maha kuasa tersebut. Apakah masuk akal bahwa Tuhan yang disebut maha kuasa dan maha penyayang itu ada? Tuhan semacam itu tidak ada karena kenyataannya kontradiksi dengan "teori Quran". Apabila anda belajar science, maka teori yang bertentangan dengan kenyataan (experimen) akan gagal (invalidate). Jadi teori tersebut tidak berlaku atau menjadi tidak ada. Demikian pula Tuhan. Saya bisa menyebut sangat banyak kenyataan yang tidak mendukung "teori Quran". Bahkan antara satu ayat dengan ayat lain juga bertentangan. Anda bisa dengarkan Youtube mengenai perdebatan antara atheist dengan Islam dan Kristen.
Apakah setelah membaca, mendengar, dan melihat kenyataan anda harus meninggalkan agama anda, itu terserah pilihan anda. Isteri saya sholat lima waktu, saya tidak melarangnya karena dia sudah biasa sholat dan dia merasakan kenyamanan dalam sholat (karena sejak kecil sudah biasa sholat). Dia melafalkan ayat Quran dalam sholat tanpa memikirkan artinya. Yang ada dalam benaknya ayat itu baik, maka akan berakibat baik kepada dirinya. Saya sama sekali tidak melarangnya, demikian pula dia tidak melarang saya menjadi atheist. Yang penting menurut saya dan menurut umat manusia yang lain adalah anda berbuat yang terbaik untuk diri anda sendiri dan untuk umat manusia yang lain. Jangan menaruh benci apalagi dendam dengan siapa saja, karena hal itu akan merugikan anda sendiri. Anggaplah orang jahat adalah orang yang "sakit" walaupun akibat penyakitnya dia melukai perasaan anda. Kalau bisa kita harus menolong si sakit, kalau tidak bisa hindari saja. Kalau terus-menerus menjahati anda maka laporkan polisi, karena anda harus melindungi diri anda. Tapi jangan dendam kepada orang jahat, karena sifat dendam itu akan merugikan anda sendiri. Kalau anda masih percaya Tuhan maka percayailah bahwa Tuhan itu adalah kasih. Lupakan ayat yang menggambarkan kekejaman Tuhan yang pencemburu, yang akan memasukkan anda ke neraka jahanam apabila anda menduakan Tuhan. Tuhan itu ada di dalam kesadaran anda sendiri, bukan di luar anda. Kalau hati anda dipenuhi Tuhan yang kasih, maka tidak ada tempat untuk setan (dendam) dalam kesadaran anda.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar