3 Nov 2014

Kenapa Anda Belum Berubah?

  Revolusi mental, bukan revolusi hati. Tempatnya di kepala, bukan di dada. Penggunaan hati sudah dari dahulu kala, dan termasuk yg harus kena revolusi. Atau perubahan cepat sekali. Ada yg baru, bukan barang basi.

oleh Leonardo R.

Kita sudah masuk jaman revolusi mental, kenapa anda belum berubah? Revolusi mental, bukan revolusi hati. Tempatnya di kepala, bukan di dada. Penggunaan hati sudah dari dahulu kala, dan termasuk yg harus kena revolusi. Atau perubahan cepat sekali. Ada yg baru, bukan barang basi.

Ada gelombang otak Gamma yg kecepatannya 2 X kecepatan Beta. Penyembuhan memang bisa terjadi di gelombang otak rendah sekali seperti Theta. Tetapi ada jebakannya, yaitu kebanyakan orang tidak bisa mempertahankan gelombang otak sadar penuh. Paling tidak di Beta harus tetap ada. Jadi, ada gelombang otak cepat dan rendah yg berjalan bersamaan. Kalau bisa di gelombang otak Gamma. Yg saya bilang frekwensi gelombang otak Kun Fayakun adalah penggabungan gelombang otak meditasi mendalam, yaitu Theta, dengan gelombang otak sadar intens, yaitu gelombang otak Gamma. Itu yg saya praktekkan selama ini. Rasanya beda kalau dibandingkan dengan frekwensi yg dipancarkan para meditator umum. Mereka klayar kliyer dalam gelombang otak rendah, sedangkan saya sadar penuh. Harus begitu untuk bisa bilang amin dalam konseling. Tapi yg ini kayaknya belum pernah ada yg menteorikan. Saya juga baru menulis sekali-sekali saja. Tentang gabungan antara gelombang otak samadhi dan gelombang otak di atas kesadaran normal. Belum ada EEG, yaitu alat yg bisa mengukur gelombang otak saya. Kalau sudah pernah diukur secara obyektif, maka baru bisa saya tuliskan dengan cukup mantap. Sekarang juga bisa. Tapi cuma berdasarkan perkiraan saja. Fokusnya tetap sama, yaitu di cakra mata ketiga. Patokannya di titik antara kedua alis mata. Dan bahkan tidak perlu meditasi formal. Bagi saya sendiri, semakin banyak bicara maka gelombang otak saya akan semakin turun. Mungkin karena saya banyak guyon dan tertawa. Karena saya tertawa, gelombang otak saya turun terus. Yg diajak bicara juga begitu. Makanya dengan bercanda-canda bersama saya di sarasehan, banyak teman langsung mencapai gelombang otak samadhi. Tinggal pasang aksi seperti Buddha Borobudur. Tapi jangan lupa, fokus di titik ajna harus tetap ada. Walaupun bicara dan tertawa. Mungkin itu rahasianya.

Jalan spiritual sebanyak jumlah manusia di atas bumi. Setiap manusia punya jalannya sendiri, yaitu yg diinjak oleh kakinya. Apa yg anda injak, itulah jalan anda. Makanya jangan suka menginjak kaki orang lain. Jangan berdesak-desakan seperti kebiasaan jelek orang Indonesia, termasuk saya. Tidak mau tapi terkadang terpaksa. Karena memang macet jalannya. Penuh kendaraan roda empat. Dan roda dua. Begitu penuhnya sehingga bahkan, ketika saya turun kendaraan, dan jalan dengan dua kaki saya, tetap saja masih berdesakan. Seperti orang-orang yg mengantri mau masuk surga. Jangankan surga, jalanan di Jakarta juga harus mengantri. Walaupun harusnya tidak begitu kalau anda tahu caranya. Bukan hanya lewat kiri jalan yaitu syariat, tarekat, hakekat dan makrifat. Melainkan juga bisa lewat kanan jalan yaitu kebalikannya: makrifat, hakekat, tarekat dan syariat. Anda tidak perlu mempertahankan salah kaprah seolah-olah semua jalan harus berurutan dari syariat sampai makrifat. Dari jalan sempit sampai jalan tol. Tidak begitu. Karena yg mulai dari jalan tol juga ada, dan makin lama makin menyempit. Sama-sama dari Timur Tengah juga. Yg dari tradisi Islam biasanya mulai dari syariat, sedangkan yg dari tradisi Kristen biasanya mulai dari makrifat. Apa bisa? Bisa saja karena kenyataannya di Kekristenan seperti itulah yg diajarkan. Anda akan diberitahu sejak awal bahwa Allah hidup di dalam anda, dan anda hidup di dalam Allah. Anda sudah makrifat. Setelah itu baru diberitahu tentang hakekat Allah yaitu cinta kasih, dan bukan hanya cinta berahi. Lalu ada tarekat ketika anda bisa memilih mau melayani sesama dalam bidang apa saja. Apakah memberikan inisiasi kundalini atau reiki, atau cuma mau menyembuhkan anak tetangga anda menggunakan tenaga prana. Setelah itu baru syariatnya, yaitu syarat-syarat apa yg ingin anda terapkan kepada diri anda sendiri. Yg tentu saja berbeda-beda. Organisasi keagamaan menetapkan syariat sendiri, dan anda juga bisa menetapkan syariat sendiri. Tidak ada yg bisa saling memaksa. Anda sudah makrifat, tidak bisa dipaksa.

Seperti komunisme, agama cuma bisa berjaya kalau dipaksakan dengan kekerasan. Oleh aparat negara. Komunisme adalah ekstrim kiri, dan agama adalah ekstrim kanan. Mereka yg tinggal di negara maju tahu hal ini, tetapi kita tidak tahu. Kita pikir pemaksaan agama benar, dan pemaksaan komunisme salah. Yg benar, pemaksaan keduanya salah. Negara tidak boleh memaksa warganya untuk menjadi komunis ataupun beragama. Merupakan HAM tiap warga bumi untuk berideologi apapun, termasuk yg dinamakan agama. Agama itu ideologi juga, artinya sistem ide. Ada latar belakang pemikiran, sekaligus buku pintarnya. Diperkirakan bisa menjawab semua pertanyaan di dunia. Bahkan di akhirat. Merupakan hak bebas tiap orang untuk menganut ideologi apapun asalkan tidak melanggar ketertiban masyarakat. Tetapi bahkan hak kebebasan yg mendasar ini pun masih dilecehkan sampai sekarang di beberapa bagian tertentu di bumi. Komunisme boleh bilang sudah habis. Agama belum habis. Masih dipaksakan sejadi-jadinya. Mungkin ini bagian dari tahap akhir sebelum satu bumi bisa disatukan. Dalam satu pemerintahan universal. Anda yg tadinya warga negara terpuruk sarat korupsi bernuansa keagamaan akan otomatis menjadi warga dunia makmur dengan perlindungan HAM menyeluruh. Kita sedang menuju kesana. Sekarang masih upgrade diri dulu.

Orang-orang yg selama ini bermain di cakra jantung akan digoyang habis-habisan oleh alam di jaman Revolusi Mental. Cakra jantung adalah apa yg disebut hati oleh orang Indonesia. Perasaan belaka, yg ditentukan oleh hubungan antar manusia. Bukan otak mengatur hati, tetapi hati mengatur otak. Sumber malapetaka berkepanjangan bagi bangsa Indonesia. Dan sekarang digoyang secara ghoib. Bukan oleh saya, tetapi oleh alam. Saya membaca pertanda alam. Dan begini lho penjelasannya. Peradaban manusia bergerak dari era primitif, cakra dasar. Bertahan untuk hidup dalam dunia hewani, kurang lebih. Setelah itu naik ke cakra sex. Ini peradaban kawin campur. Asal campur pasti kawin. Lalu perang dengan satu sama lain, atau peradaban cakra solar plexus. Tempatnya di perut. Setelah itu baru cakra jantung, yaitu yg mementingkan perasaan. Dari cakra jantung naik lagi ke cakra tenggorokan, artinya mulai bisa berkomunikasi menggunakan konsep-konsep yg rasional. Anda semua sudah bisa itu. Dari bawah sampai atas. Tapi sebagian masih belum bisa naik ke cakra mata ketiga. Terhambat di cakra jantung yg anda sebut hati itu. Hambatannya adalah perasaan. Rasa takut. Takut salah, takut benar, takut segala-galanya.

Anda yg menyangkut di cakra jantung mudah sekali dikenali, karena akan selalu bicara tentang hati. Tidak kritis menggunakan kemampuan anda untuk berpikir. Anda cuma merasakan apa yg ada di hati. Mengambil keputusan mengikuti hati. Tentu tidak salah karena itu hidup anda. Bukan milik orang lain. Menurut pengalaman saya, anda yg seperti itu tidak akan naik tingkat kecuali kena batunya. Kalau anda sudah jatuh sampai hampir mati, ada kemungkinan anda mau berubah. Dan barulah bisa naik tingkat.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar