T = Met siang Mas
Joko Tingtong, saya Nurcholish 43 tahun, berprofesi sebagai guru, saya
sepaham dengan Mas Joko, bedanya saya tidak bisa secara terang-terangan
seperti Mas Joko, mengingat, saya punya keluarga, dan lingkungan Islam
yang fanatik, sehingga hampir tidak mungkin aku berterus terang tentang
pahamku tentang agama dan Allah. Secara fisik tetap sholat lima waktu,
tapi secara batin tidak. Apakah aku harus bertahan dengan situasi
seperti ini selamanya? Ramadhan ini kalo di rumah puasa tapi kalo di
luar tetap minum dan ngerokok walaupun tidak makan. Pendapat Mas Joko?
J = Itu hidup anda sendiri, andalah yg harus memutuskannya. Susah bicara tentang kemerdekaan dengan mereka yg masih menikmati perbudakan. Mana ada budak yg merasa diperbudak? Mereka merasa wajar saja.
Ada banyak agama di dunia, termasuk agama yg atheist atau tidak percaya adanya Allah sebagai pencipta. Setahu saya Buddhisme termasuk agama atheist, tidak mau spekulasi tentang Allah pencipta, dan merekalah yg justru paling rajin melakukan latihan batin. Anda harus membedakan antara atheist dan atheist. Ada atheist beragama seperti penganut ajaran Buddha, dan ada atheist tidak beragama. Belum tentu juga atheist tidak beragama anti terhadap kultivasi kesadaran. Walaupun tidak disebut dengan istilah meditasi, orang-orang atheist itu melakukan praktek batin juga. Olah rasa batin. Para pemikir dan ilmuwan atheist tidak bisa menghasilkan begitu banyak penemuan tanpa melakukan meditasi. Meditasi tidak harus duduk diam seperti patung Buddha. Makanya secara spiritual tidak ada manfaatnya membuktikan iman anda dengan cara tinggal klaim semuanya diciptakan oleh Tuhan anda, biasanya dibarengi dengan sikap meninggikan diri anda sendiri. Anda harus lebih kreatif lagi sekarang karena banyak yg sudah tahu trik pemasaran itu.
Simbol-simbol keagamaan juga tidak muncul begitu saja. Kabah dan tradisi haji mungkin benar pengaruh Hindu, sedangkan simbol bulan sabit dan bintang bukan. Asalnya dari Constantinople, simbol dari Romawi Timur. Bulan bintang yg dipakai Islam berasal dari bendera Turki. Turki mengambil alih bendera Constantinople.Yg di Madinah itu orang-orang Yahudi non Kristen. Yg Kristen keluarga Abu Thalib di Mekkah. Bukan Kristen seperti yg masuk Eropa. Kristen juga walaupun beda, karena tidak mengenal Perjanjian Baru yg disahkan di Eropa abad ke 4 M.Kristen Timur Tengah saat itu tidak menganut Trinitas. Kurang lebih kepercayaannya seperti kepercayaan Nabi Muhammad sebelum dijadikan agama. Nabi Muhammad itu penganut Kristen, dan ajarannya adalah variasi dari Kekristenan. Cuma, sekarang nampak seolah jatuh dari atas langit karena jalur hubungan ke Yahudi dan Kristen diputus begitu saja. Pedahal Nabi Muhammad juga menggunakan kitab-kitab Yahudi dan Kristen, walaupun mungkin bukan semuanya termasuk golongan kitab-kitab resmi yg masuk ke dalam Alkitab. Banyak kisah di Al Quran berasal dari kitab-kitab Yahudi dan Kristen. Terutama dibacakan pada masa itu. Dibacakan untuk didengarkan bersama, dan dihapalkan oleh orang yg rajin. Jadi, bukan seperti salah kaprah selama ini, seolah-olah Nabi Muhammad tahu begitu saja kisah-kisah Yahudi dan Kristen. Atau, diberitahu langsung oleh Malaikat Jibril. Tidak begitu. Nabi Muhammad memang dibesarkan di keluarga Arab yg turun temurun menganut Kristen. Atau paling tidak keluarga mualaf Kristen. Memang tahu kisah-kisah Yahudi dan Kristen. Dan memang bisa menceritakan kembali dengan kata-katanya sendiri. Tidak ada yg aneh tentang hal ini.Islam di masa khalifah di Baghdad sudah menjadi ideologi yg kaku, sehingga tidak dikenali lagi asal-usulnya. Sudah menarik garis pembatas buatan dengan Kekristenan. Makanya ketika Baghdad jatuh, semua yg beragama Islam dibantai oleh orang Mongol. Yg beragama Kristen tidak disentuh. Kenapa? Karena ibu kandung dari penguasa Mongol yg menyerbu Baghdad adalah seorang penganut Kristen. Bukan Kristen Eropa, melainkan Kristen seperti yg dianut Nabi Muhammad, yaitu yg tidak memakai dogma Trinitas. Dari sudut pandang spiritual, bisa ditafsirkan bahwa kejatuhan khalifah di Baghdad adalah pembalasan terhadap mereka yg memutar-balikkan ajaran Nabi Muhammad. Apalagi setelah ditambahi segala macam hukum-hukum dan pelarangan penggunaan akal budi. Iman diajarkan bertolak belakang dengan akal. Kalau mau beriman harus buang akal. Kalau mau pakai akal jadi kafir. Setahu saya, Nabi Muhammad sendiri tidak begitu. Spirit dari Nabi Muhammad adalah spirit Kekristenan yg asli, bahkan lebih asli dibandingkan dengan Kekristenan yg masuk ke Eropa.
Solusinya sekarang adalah menyadari bahwa kitab-kitab yg disucikan merupakan produk jamannya. Kita bisa tulis ulang kitab suci kita masing-masing. Prinsip-prinsip universal lebih mudah ditemukan di jaman ini. Setiap orang bisa mempelajarinya kalau mau. Dan menuliskannya sendiri. Dan menggunakannya sendiri.
T = Pada masa Nabi Muhammad SAW masih bujangan, sesuai tradisi Arab, beliau dilamar oleh Siti Khadijah untuk dijadikan suaminya. Saat itu agama Islam belum ada, Muhammad masih belum dikenal sebagai nabi. Lalu berdasarkan agama apakah pernikahan antara Nabi Muhammad SAW dan Siti Khadijah itu dilaksanakan?
J = Menurut saya Siti Khadijah beragama Kristen. Sama seperti Abu Thalib. Tidak perlu iman untuk menyimpulkan bahwa Nabi Muhammad beragama Kristen. Sama mudahnya seperti menyimpulkan bahwa Yesus beragama Yahudi. Tidak perlu iman, cukup pelajari saja sejarahnya dengan jujur. Dan tidak perlu intelektualitas luar biasa untuk melihat bahwa Nabi Muhammad dan Nabi Isa, walaupun beragama, bukanlah penganut agama yg baik. Mereka adalah pejalan spiritual. Orang spiritual. Bisa menentukan sendiri praktek spiritualitas mereka. Menurut mereka, kalau ajaran agama masih relevan, maka bisa terus dipakai. Kalau sudah tidak cocok, maka bisa dilepaskan. Yg penting manusianya bisa seimbang. Sehat lahir batin. Menjalani praktek yg membawa manfaat bagi diri sendiri dan sesama. Dan tanpa sikap paksa memaksa, tentu saja.
T = Betul sekali, dan sahabat Abu Thalib yang terkenal dan paling dipercaya adalah Pendeta Kristen Bukhairo.
J = Bahkan Nabi Muhammad setelah menjadi pemimpin tetap dianggap sebagai penganut Kristen. Timur Tengah begitu mudah jatuh ketika Nabi Muhammad berperang karena tentara Nabi Muhammad dianggap sebagai tentara Kristen yg akan membawa pembebasan. Penduduk di wilayah-wilayah yg begitu cepat dikuasai adalah penganut Kristen juga. Jadi, kalau mau jujur, ekspansi Islam yg pertama adalah ekspansi Kristen. Dipimpin oleh seorang penganut Kristen dari gurun pasir yg bernama Muhammad. Itu aslinya.
Pada pihak lain, kalau mau membicarakan konsep Tuhan, itu sudah hal lain. Konsep tentang Tuhan bukan berarti Tuhan. Yg biasanya anda pertahankan habis-habisan itu konsep. Hasil pemikiran anda atau manusia sebelum anda. Bisa dibuang, dan dibuat yg baru lagi. Kesalahan fatal orang Indonesia sampai detik ini adalah tidak bisa membedakan hasil pemikiran dengan obyek yg dipikirkan. Misalnya, orang berdebat tentang siapa Nyai Roro Kidul. Berdasarkan referensi ahli-ahlinya. Lalu dipertahankanlah mati-matian. Apa benar yg didebatkan itu Nyai Roro Kidul tentu saja soal lain. Anda cuma berdebat tentang konsep anda. Konsep anda tentang Nyai Roro Kidul. Apa benar Nyai Roro Kidul ada atau tidak ada tentu saja soal lain. Perdebatan tentang Tuhan masuk dalam kategori ini. Mendebatkan konsep anda. Yg anda debatkan belum tentu ada. Yg pasti ada cuma satu, yaitu anda sendiri. Anda yg berdebat memang ada. Yg anda perdebatkan belum tentu ada. Istilahnya, dalam bahasa Jakarta, adalah memperdebatkan pepesan kosong. Terlihat ada bentuknya, dari daun pisang, namanya pepesan. Ketika dibuka, isinya kosong. Tidak berguna. Yg berguna adalah membagikan pengalaman spiritual pribadi anda tentang apa yg anda sebut Tuhan. Itu bisa dan sah. Valid, karena anda bicara pengalaman anda sendiri. Anda tidak bisa disalahkan.
Berikutnya, kalau anda mau membenarkan pengalaman anda sendiri dan menyalahkan pengalaman orang lain, maka anda akan masuk kategori lain lagi, yaitu kategori gangguan kejiwaan. Banyak yg begitu. Namanya kena delusi atau waham, menganggap pengalaman spiritualnya nyata, dan pengalaman spiritual orang lain tidak nyata. Pedahal sama-sama nyata. Cuma dibedakan oleh input apa yg anda masukkan ke dalam pikiran anda. Junk in junk out. Kalau anda masukkan sampah, akan keluar sampah juga. Kalau anda masukkan bibit pohon yg baik, mungkin akan keluar buah juga. Pada akhirnya yg dilihat adalah buahnya. Bukan congornya.Tuhan itu konsep. Banyaknya sejumlah manusia di dunia ini. Setiap orang dari anda punya satu konsep Tuhan pribadi. Ini pernyataan umum dan universal.
Kesalahan fatal kedua orang Indonesia adalah menganggap ayat-ayat di dalam kitab-kitab yg disucikan sebagai kebenaran. Sebagai fakta yg benar. Pedahal mereka bukan fakta sejarah. Kebanyakan cuma bait-bait puisi belaka. Berguna untuk kultivasi spiritualitas, digunakan sebagai semacam mantera yg diulang-ulang. Kalau dianggap sebagai fakta, maka anda jatuh ke dalam pembodohan juga. Orang Eropa tidak bisa tinggal landas sampai akhirnya mereka sadar bahwa kitab suci mereka bukan kitab ilmu pengetahuan. Bukan kitab hukum. Bahkan bukan berasal dari Allah, walaupun banyak yg isinya seolah-olah diucapkan oleh Allah sendiri. Solusi dari saya adalah buanglah itu kitab-kitab. Mereka bukan referensi sejarah, apalagi dianggap perkataan Allah. Mereka buatan manusia biasa. Bisa salah juga. Ada kitab dan kitab. Kitab kertas dan kitab bukan kertas. Kitab yg asli ada di dalam pikiran anda sendiri. Tidak bisa dibakar, tidak bisa dimusnahkan.
T = Yang jelas bahwa Nabi Muhammad SAW membawa umatnya untuk beriman kepada Rosul-rosul Allah termasuk kepada Nabi Isa AS. Iman/percaya terhadap orangnya dan apa-apa yang ada padanya. Ini sesuai dengan rukun Iman di dalam Islam.
J = Itu kepercayaan yg kontradiktif. Di satu pihak ada yg bilang begitu, di lain pihak, orang yg sama juga melarang membaca kitab-kitab para nabi Yahudi dan Kristen dengan alasan sudah dipalsukan. Pedahal tidak ada yg dipalsukan. Penelitian kitab-kitab Yahudi dan Kristen dilakukan secara terbuka sekali. Bidang spesialisasi tersendiri dan diikuti dengan seksama oleh para ahlinya di seluruh dunia sejak ratusan tahun lalu. Baik kalangan Yahudi maupun Kristen tidak pernah berhenti meneliti kitab-kitab mereka sampai detik ini. Terbukti tidak ada yg dipalsukan. Yg palsu siapa? Yg palsu adalah mereka yg berteriak itu kitab para nabi dipalsukan dan melarang orang menggunakannya. Akui saja, faktanya seperti itu.
Kalau benar ada perkataan Allah, maka semua orang akan langsung percaya. Masalahnya, itu perkataan manusia biasa yg diiklankan sebagai perkataan Allah. Ada yg demi iman percaya. Ada yg otaknya masih lancar dan jiwanya masih sehat berteriak: itu perkataan manusia biasa saja! Sama seperti anak kecil yg berteriak ketika arak-arakan itu lewat: Raja telanjang!
Saran saya, kalau ada imbalannya, percayalah. Kalau tidak ada, bilang saja yg jujur. Demi kesehatan batin anda sendiri. Mungkin imbalannya ada juga, yaitu masuk Sorga. Bisa didefinisikan sebagai Taman Firdaus. Artinya simbolik, yaitu tahap innocence. Tidak berdosa dan spontan. Seperti ketika kita masih kecil dan belum puber.
We were happy all the time. Itulah sorga.
J = Itu hidup anda sendiri, andalah yg harus memutuskannya. Susah bicara tentang kemerdekaan dengan mereka yg masih menikmati perbudakan. Mana ada budak yg merasa diperbudak? Mereka merasa wajar saja.
Ada banyak agama di dunia, termasuk agama yg atheist atau tidak percaya adanya Allah sebagai pencipta. Setahu saya Buddhisme termasuk agama atheist, tidak mau spekulasi tentang Allah pencipta, dan merekalah yg justru paling rajin melakukan latihan batin. Anda harus membedakan antara atheist dan atheist. Ada atheist beragama seperti penganut ajaran Buddha, dan ada atheist tidak beragama. Belum tentu juga atheist tidak beragama anti terhadap kultivasi kesadaran. Walaupun tidak disebut dengan istilah meditasi, orang-orang atheist itu melakukan praktek batin juga. Olah rasa batin. Para pemikir dan ilmuwan atheist tidak bisa menghasilkan begitu banyak penemuan tanpa melakukan meditasi. Meditasi tidak harus duduk diam seperti patung Buddha. Makanya secara spiritual tidak ada manfaatnya membuktikan iman anda dengan cara tinggal klaim semuanya diciptakan oleh Tuhan anda, biasanya dibarengi dengan sikap meninggikan diri anda sendiri. Anda harus lebih kreatif lagi sekarang karena banyak yg sudah tahu trik pemasaran itu.
Simbol-simbol keagamaan juga tidak muncul begitu saja. Kabah dan tradisi haji mungkin benar pengaruh Hindu, sedangkan simbol bulan sabit dan bintang bukan. Asalnya dari Constantinople, simbol dari Romawi Timur. Bulan bintang yg dipakai Islam berasal dari bendera Turki. Turki mengambil alih bendera Constantinople.Yg di Madinah itu orang-orang Yahudi non Kristen. Yg Kristen keluarga Abu Thalib di Mekkah. Bukan Kristen seperti yg masuk Eropa. Kristen juga walaupun beda, karena tidak mengenal Perjanjian Baru yg disahkan di Eropa abad ke 4 M.Kristen Timur Tengah saat itu tidak menganut Trinitas. Kurang lebih kepercayaannya seperti kepercayaan Nabi Muhammad sebelum dijadikan agama. Nabi Muhammad itu penganut Kristen, dan ajarannya adalah variasi dari Kekristenan. Cuma, sekarang nampak seolah jatuh dari atas langit karena jalur hubungan ke Yahudi dan Kristen diputus begitu saja. Pedahal Nabi Muhammad juga menggunakan kitab-kitab Yahudi dan Kristen, walaupun mungkin bukan semuanya termasuk golongan kitab-kitab resmi yg masuk ke dalam Alkitab. Banyak kisah di Al Quran berasal dari kitab-kitab Yahudi dan Kristen. Terutama dibacakan pada masa itu. Dibacakan untuk didengarkan bersama, dan dihapalkan oleh orang yg rajin. Jadi, bukan seperti salah kaprah selama ini, seolah-olah Nabi Muhammad tahu begitu saja kisah-kisah Yahudi dan Kristen. Atau, diberitahu langsung oleh Malaikat Jibril. Tidak begitu. Nabi Muhammad memang dibesarkan di keluarga Arab yg turun temurun menganut Kristen. Atau paling tidak keluarga mualaf Kristen. Memang tahu kisah-kisah Yahudi dan Kristen. Dan memang bisa menceritakan kembali dengan kata-katanya sendiri. Tidak ada yg aneh tentang hal ini.Islam di masa khalifah di Baghdad sudah menjadi ideologi yg kaku, sehingga tidak dikenali lagi asal-usulnya. Sudah menarik garis pembatas buatan dengan Kekristenan. Makanya ketika Baghdad jatuh, semua yg beragama Islam dibantai oleh orang Mongol. Yg beragama Kristen tidak disentuh. Kenapa? Karena ibu kandung dari penguasa Mongol yg menyerbu Baghdad adalah seorang penganut Kristen. Bukan Kristen Eropa, melainkan Kristen seperti yg dianut Nabi Muhammad, yaitu yg tidak memakai dogma Trinitas. Dari sudut pandang spiritual, bisa ditafsirkan bahwa kejatuhan khalifah di Baghdad adalah pembalasan terhadap mereka yg memutar-balikkan ajaran Nabi Muhammad. Apalagi setelah ditambahi segala macam hukum-hukum dan pelarangan penggunaan akal budi. Iman diajarkan bertolak belakang dengan akal. Kalau mau beriman harus buang akal. Kalau mau pakai akal jadi kafir. Setahu saya, Nabi Muhammad sendiri tidak begitu. Spirit dari Nabi Muhammad adalah spirit Kekristenan yg asli, bahkan lebih asli dibandingkan dengan Kekristenan yg masuk ke Eropa.
Solusinya sekarang adalah menyadari bahwa kitab-kitab yg disucikan merupakan produk jamannya. Kita bisa tulis ulang kitab suci kita masing-masing. Prinsip-prinsip universal lebih mudah ditemukan di jaman ini. Setiap orang bisa mempelajarinya kalau mau. Dan menuliskannya sendiri. Dan menggunakannya sendiri.
T = Pada masa Nabi Muhammad SAW masih bujangan, sesuai tradisi Arab, beliau dilamar oleh Siti Khadijah untuk dijadikan suaminya. Saat itu agama Islam belum ada, Muhammad masih belum dikenal sebagai nabi. Lalu berdasarkan agama apakah pernikahan antara Nabi Muhammad SAW dan Siti Khadijah itu dilaksanakan?
J = Menurut saya Siti Khadijah beragama Kristen. Sama seperti Abu Thalib. Tidak perlu iman untuk menyimpulkan bahwa Nabi Muhammad beragama Kristen. Sama mudahnya seperti menyimpulkan bahwa Yesus beragama Yahudi. Tidak perlu iman, cukup pelajari saja sejarahnya dengan jujur. Dan tidak perlu intelektualitas luar biasa untuk melihat bahwa Nabi Muhammad dan Nabi Isa, walaupun beragama, bukanlah penganut agama yg baik. Mereka adalah pejalan spiritual. Orang spiritual. Bisa menentukan sendiri praktek spiritualitas mereka. Menurut mereka, kalau ajaran agama masih relevan, maka bisa terus dipakai. Kalau sudah tidak cocok, maka bisa dilepaskan. Yg penting manusianya bisa seimbang. Sehat lahir batin. Menjalani praktek yg membawa manfaat bagi diri sendiri dan sesama. Dan tanpa sikap paksa memaksa, tentu saja.
T = Betul sekali, dan sahabat Abu Thalib yang terkenal dan paling dipercaya adalah Pendeta Kristen Bukhairo.
J = Bahkan Nabi Muhammad setelah menjadi pemimpin tetap dianggap sebagai penganut Kristen. Timur Tengah begitu mudah jatuh ketika Nabi Muhammad berperang karena tentara Nabi Muhammad dianggap sebagai tentara Kristen yg akan membawa pembebasan. Penduduk di wilayah-wilayah yg begitu cepat dikuasai adalah penganut Kristen juga. Jadi, kalau mau jujur, ekspansi Islam yg pertama adalah ekspansi Kristen. Dipimpin oleh seorang penganut Kristen dari gurun pasir yg bernama Muhammad. Itu aslinya.
Pada pihak lain, kalau mau membicarakan konsep Tuhan, itu sudah hal lain. Konsep tentang Tuhan bukan berarti Tuhan. Yg biasanya anda pertahankan habis-habisan itu konsep. Hasil pemikiran anda atau manusia sebelum anda. Bisa dibuang, dan dibuat yg baru lagi. Kesalahan fatal orang Indonesia sampai detik ini adalah tidak bisa membedakan hasil pemikiran dengan obyek yg dipikirkan. Misalnya, orang berdebat tentang siapa Nyai Roro Kidul. Berdasarkan referensi ahli-ahlinya. Lalu dipertahankanlah mati-matian. Apa benar yg didebatkan itu Nyai Roro Kidul tentu saja soal lain. Anda cuma berdebat tentang konsep anda. Konsep anda tentang Nyai Roro Kidul. Apa benar Nyai Roro Kidul ada atau tidak ada tentu saja soal lain. Perdebatan tentang Tuhan masuk dalam kategori ini. Mendebatkan konsep anda. Yg anda debatkan belum tentu ada. Yg pasti ada cuma satu, yaitu anda sendiri. Anda yg berdebat memang ada. Yg anda perdebatkan belum tentu ada. Istilahnya, dalam bahasa Jakarta, adalah memperdebatkan pepesan kosong. Terlihat ada bentuknya, dari daun pisang, namanya pepesan. Ketika dibuka, isinya kosong. Tidak berguna. Yg berguna adalah membagikan pengalaman spiritual pribadi anda tentang apa yg anda sebut Tuhan. Itu bisa dan sah. Valid, karena anda bicara pengalaman anda sendiri. Anda tidak bisa disalahkan.
Berikutnya, kalau anda mau membenarkan pengalaman anda sendiri dan menyalahkan pengalaman orang lain, maka anda akan masuk kategori lain lagi, yaitu kategori gangguan kejiwaan. Banyak yg begitu. Namanya kena delusi atau waham, menganggap pengalaman spiritualnya nyata, dan pengalaman spiritual orang lain tidak nyata. Pedahal sama-sama nyata. Cuma dibedakan oleh input apa yg anda masukkan ke dalam pikiran anda. Junk in junk out. Kalau anda masukkan sampah, akan keluar sampah juga. Kalau anda masukkan bibit pohon yg baik, mungkin akan keluar buah juga. Pada akhirnya yg dilihat adalah buahnya. Bukan congornya.Tuhan itu konsep. Banyaknya sejumlah manusia di dunia ini. Setiap orang dari anda punya satu konsep Tuhan pribadi. Ini pernyataan umum dan universal.
Kesalahan fatal kedua orang Indonesia adalah menganggap ayat-ayat di dalam kitab-kitab yg disucikan sebagai kebenaran. Sebagai fakta yg benar. Pedahal mereka bukan fakta sejarah. Kebanyakan cuma bait-bait puisi belaka. Berguna untuk kultivasi spiritualitas, digunakan sebagai semacam mantera yg diulang-ulang. Kalau dianggap sebagai fakta, maka anda jatuh ke dalam pembodohan juga. Orang Eropa tidak bisa tinggal landas sampai akhirnya mereka sadar bahwa kitab suci mereka bukan kitab ilmu pengetahuan. Bukan kitab hukum. Bahkan bukan berasal dari Allah, walaupun banyak yg isinya seolah-olah diucapkan oleh Allah sendiri. Solusi dari saya adalah buanglah itu kitab-kitab. Mereka bukan referensi sejarah, apalagi dianggap perkataan Allah. Mereka buatan manusia biasa. Bisa salah juga. Ada kitab dan kitab. Kitab kertas dan kitab bukan kertas. Kitab yg asli ada di dalam pikiran anda sendiri. Tidak bisa dibakar, tidak bisa dimusnahkan.
T = Yang jelas bahwa Nabi Muhammad SAW membawa umatnya untuk beriman kepada Rosul-rosul Allah termasuk kepada Nabi Isa AS. Iman/percaya terhadap orangnya dan apa-apa yang ada padanya. Ini sesuai dengan rukun Iman di dalam Islam.
J = Itu kepercayaan yg kontradiktif. Di satu pihak ada yg bilang begitu, di lain pihak, orang yg sama juga melarang membaca kitab-kitab para nabi Yahudi dan Kristen dengan alasan sudah dipalsukan. Pedahal tidak ada yg dipalsukan. Penelitian kitab-kitab Yahudi dan Kristen dilakukan secara terbuka sekali. Bidang spesialisasi tersendiri dan diikuti dengan seksama oleh para ahlinya di seluruh dunia sejak ratusan tahun lalu. Baik kalangan Yahudi maupun Kristen tidak pernah berhenti meneliti kitab-kitab mereka sampai detik ini. Terbukti tidak ada yg dipalsukan. Yg palsu siapa? Yg palsu adalah mereka yg berteriak itu kitab para nabi dipalsukan dan melarang orang menggunakannya. Akui saja, faktanya seperti itu.
Kalau benar ada perkataan Allah, maka semua orang akan langsung percaya. Masalahnya, itu perkataan manusia biasa yg diiklankan sebagai perkataan Allah. Ada yg demi iman percaya. Ada yg otaknya masih lancar dan jiwanya masih sehat berteriak: itu perkataan manusia biasa saja! Sama seperti anak kecil yg berteriak ketika arak-arakan itu lewat: Raja telanjang!
Saran saya, kalau ada imbalannya, percayalah. Kalau tidak ada, bilang saja yg jujur. Demi kesehatan batin anda sendiri. Mungkin imbalannya ada juga, yaitu masuk Sorga. Bisa didefinisikan sebagai Taman Firdaus. Artinya simbolik, yaitu tahap innocence. Tidak berdosa dan spontan. Seperti ketika kita masih kecil dan belum puber.
We were happy all the time. Itulah sorga.
(Leonardo Rimba)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar