Suci artinya terpisah, dipisahkan,
dibedakan, tidak sama dengan yg lain. Cuma begitu saja. Itu makna aslinya. Bisa
dilihat dari "batas suci" yg ada dimana-mana. Batas suci artinya ada
yg suci, dan ada yg tidak suci. Dibedakan dengan pembatas. Yg suci untuk maksud
tertentu. Yg tidak suci untuk maksud lainnya lagi.
Dalam pengertian Timur Tengah, suci
artinya terpisah. Semua orang beriman adalah orang suci menurut pengertian
Kristen awal. Suci artinya terpisah. Terpisah dari orang-orang lainnya. Itu
pengertian asli dari khazanah budaya Timur Tengah. Dan tentu saja sudah
diselewengkan kemana-mana. Dalam perkembangannya "orang suci" menjadi
gelar yg dianugerahkan oleh organisasi gereja kepada orang-orang tertentu.
Pengertian aslinya tidak begitu. Aslinya, semua orang percaya adalah orang
suci. Artinya orang yg beda, tidak sama dengan tetangganya yg bukan orang
percaya.
Ada yg tanya: Bagaimana pendapat
Bung Joko Tingtong, saat ini manusia memilih agama untuk kenyamanan hidup
karena negara telah mengkooptasi agama sebagai bagian aturan bernegara, contoh
administrasi perkawinan harus didasarkan pada agama, catatan kematian dan
pemakaman juga harus berdasar agama? Jika negara tidak memasukkan agama sebagai
bagian administrasinya, maka sebenarnya agama tidak akan laku
Joko jawab: Agama selalu laku
dimana-mana karena manusia masih membutuhkan ritual yg biasanya diberikan oleh
agama. Ada ritual perkawinan, ritual inisiasi, ritual syukur, ritual pemakaman.
Yg tidak boleh adalah memaksakan warganegara untuk menganut agama, apalagi
agama tertentu. Sebagian negara di dunia masih memaksakan warganegara untuk
beragama, termasuk Indonesia. Secara halus dan kasar, warganegara dipaksa.
Terkadang hanya diberikan satu pilihan agama. Ada juga beberapa pilihan seperti
di Indonesia. Resminya Indonesia tidak memaksakan agama. Tidak resminya, atau
setengah resminya, tetap saja memaksakan. Menurut aturan, kolom agama dalam KTP
bisa dikosongkan. Saya dapat info itu dari seorang anggota DPR RI dari fraksi
PDIP. Pada kenyataannya, aturan itu belum pernah disosialisasikan. Dan orang yg
mau mengosongkan kolom agama akan dihadapi dengan 1001 macam alasan.
Formulir-formulir masih menyertakan kolom agama. Konon wajib diisi. Hal ini
jelas melanggar HAM. Hak asasi manusia untuk bebas beragama termasuk bebas
untuk tidak beragama. Agama adalah urusan pribadi. Mau menikah dengan seagama
ataupun tidak seagama merupakan urusan warganegara. Negara tinggal mengesahkan
saja. Seperti itu praktek di negara sudah maju. Indonesia termasuk negara
terbelakang dalam hal pelaksanaan HAM.
Dalam bahasa Inggris, "ham" berarti daging babi yg diasinkan. Mungkin itu salah satu alasannya kenapa HAM haram di Indonesia. Oh, biarlah, kata Joko kepada dirinya sendiri sambil menjawab pertanyaan yg lain.
T = Langsung saja ya, Mas Joko Tingtong. Begini, saya sudah tidak meditasi lagi, karena gak tahu kenapa saya setiap meditasi malah bawaanya pengen marah saja, gak bisa rileks atau fokus.
Dalam bahasa Inggris, "ham" berarti daging babi yg diasinkan. Mungkin itu salah satu alasannya kenapa HAM haram di Indonesia. Oh, biarlah, kata Joko kepada dirinya sendiri sambil menjawab pertanyaan yg lain.
T = Langsung saja ya, Mas Joko Tingtong. Begini, saya sudah tidak meditasi lagi, karena gak tahu kenapa saya setiap meditasi malah bawaanya pengen marah saja, gak bisa rileks atau fokus.
J
= Wajar saja, saya dulu juga begitu.
T
= Sebenarnya ada dorongan kuat untuk melakukan meditasi, tetapi begitu saya
fokus mau meditasi... gak tahu kenapa saya malah merasa emosi. Mungkin karena
takut atau belief system yg ditanamkan oleh keluarga ya? Tapi kalo mau
meditasi tanpa harus membawa embel-embel takut dosa, ada neraka dsb mungkin gak
ya?
J =
Bukan mungkin lagi, tapi bisa. Saya sendiri tidak pernah bawa embel-embel
begituan. Marah normal, tapi bawa embel-embel takut dosa tidak normal. Buang
saja rasa takut itu dan nikmati diri anda.
T
= Terus ada lagi, kenapa sekarang emosi saya semakin tinggi? Ada orang lihat
saja, saya sudah emosi.
J
= Ini juga tidak normal. Mungkin anda merasa harus mempertahankan diri karena
terlalu banyak ditekan di masa lalu. Tekanan itu sudah lewat, tidak perlu
diingat lagi. Tidak perlu dirasa lagi. Memori tetap ada, tetapi sudah lewat.
Tidak ada lagi efeknya.
T
= Sekarang inipun juga sama. Pokoknya emosi dan emosi!
J =
Anda dipaksa untuk menjadi orang lain, dan anda marah. Sekarang, anda sudah mau
menjadi diri sendiri, tidak ada lagi yg memaksa. Rasa marah mungkin masih ada.
Dan anda mau merasakannya sampai tuntas. Kalau begitu, teruskan saja. Teruskan
marah anda sampai hilang. Cepat atau lambat akan hilang sendiri.
T
= Dulu saya pernah datang ke seorang guru, disana saya dikasih, istilahnya
khodam, buat jaga saya/ pelindung saya. Mungkinkah sifat emosi saya muncul
karena itu?
J
= Bukan. Itu khodam tidak ada efeknya. Anda lebih kuat daripada segala khodam.
T =
Saya mau meditasi lagi, tapi dengar saran orang saja saya sudah emosi, gimana
mau bisa meditasi?
J =
Anda marah karena terlalu banyak ditekan di masa lalu. Itu yg saya rasakan.
Saran saya, keluarkan saja rasa marah itu. Mungkin cukup diakui bahwa anda
marah. Seperti saat ini. Ketika anda mengakuinya, marah anda berkurang sedikit.
Dan begitu seterusnya sampai habis.
T
= Mungkinkah saya memang tidak punya bakat untuk mengembangkan mata ketiga
saya?
J =
Berbakat sekali malahan. Saya dulu juga pernah marah seperti anda.
(LR notes)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar