21 Sep 2013

Saya Juga Bisa Pakai Bahasanisasi

Roh kudus adalah istilah yg dipakai di kekristenan; menurut saya ini adalah energi yg memancar keluar dari cakra mata ketiga. Perpaduan dari energi feminin dan energi maskulin. Bisa memunculkan manifestasi berupa penyembuhan fisik. Bisa penyembuhan emosional. Bisa memunculkan intuisi. Bisa memunculkan sinkronisitas, atau rangkaian kejadian sambung-menyambung sehingga apa yg diniatkan tercapai. Tidak ada yg aneh dengan gerakan kristen awal. Mereka mulai dengan meditasi di cakra mata ketiga selama 40 hari dan 40 malam non stop. Kita juga bisa seperti itu, kalau mau. Tetapi kalau non stop terlalu ekstrim, makanya kita meditasi rutin saja, tiap pagi dan tiap malam.

Kuncinya adalah menerima fakta bahwa kita cuma bisa hidup disini dan saat ini. Sadar disini dan saat ini saja. Selalu disini dan saat ini. Here and now. Ada yg perlu dilepaskan melalui metode ikhlas dan pasrah. Ikhlaskan masa lalu, dan pasrahkan masa depan. Akhirnya kita akan merasakan diam disini saja. Disini dan saat ini. Lalu rasakan saja kesadaran yg berada di kepala itu. Terkadang saya bilang, di titik antara kedua alis mata. - Dan orang kristen awal sudah menemukan itu. Di injil tertulis, para murid-murid Yesus semuanya punya tanda seperti lidah-lidah api di dahi mereka. Itu cakra mata ketiga yg terbuka, setelah meditasi non stop 40 hari dan 40 malam.

Tetapi orang Kristen sekarang sudah lupa cara meditasi. So, untuk anda yg berlatar-belakang Kristen dan masih takut-takut, silahkan saja coba sendiri. Baca sendiri itu injil, dari saat Paskah sampai Pentakosta. Pentakosta itu turunnya roh kudus, yg tidak lain dan tidak bukan adalah manifestasi terbukanya kundalini para murid Yesus. Setelah itu mereka banyak melakukan penyembuhan, hanya dengan menyentuh pakai tangan saja. Terkadang hanya dengan berbicara saja. So, itulah antara lain manfaat dari meditasi mata ketiga yg, tentu saja, tidak untuk dibaca thok, tetapi untuk dipraktekkan. Anda cuma bisa tahu kalau anda mempraktekkannya. Dan, for your info, ini tanpa agama. Meditasi mata ketiga tidak pakai agama, walaupun kalau anda mau tidak dilarang. Kenapa? Karena baik pakai agama ataupun tidak, meditasi mata ketiga akan memunculkan hasil yg kurang lebih sama, tergantung bakat dan bawaan orangnya. Yg juga berarti tidak ada yg perlu dipaksakan disini. Kalau meditasi rutin, maka akan ada hasilnya.

Untuk yg masih pakai agama Kristen secara konvensional, anda bisa menggunakan doa Bapa Kami. Doa adalah mantera, digunakan berulang-ulang agar kita bisa fokuskan kesadaran di cakra mata ketiga. Gunakan saja doa itu kalau mau. Begini doanya (manteranya):

"Bapa kami yg ada di surga, dimuliakanlah namamu, datanglah kerajaanmu, jadilah kehendakmu di atas bumi seperti di dalam surga, berilah kami rejeki pada hari ini, dan ampunilah kesalahan kami seperti kamipun mengampuni yg bersalah kepada kami, dan janganlah masukkan kami ke dalam pencobaan, tetapi bebaskanlah kami dari yg jahat, amin."

Saya pernah menulis note berjudul "Untuk Melihat Siwa, Anda Harus Menjadi Siwa". Itu untuk menjawab pertanyaan seorang teman dari Bali. Untuk menjawab pertanyaan teman yg mengaku Kristen, saya akan bilang: "Untuk menjadi Kristen, anda harus menjadi Yesus". Seperti Siwa, Yesus itu simbol. Simbol dari kesadaran anda sendiri saja. Buddha juga simbol. Makanya orang yg mengerti bisa menggabungkan simbol Siwa dan Buddha menjadi satu figur, namanya Siwa-Buddha. Kalau mau, anda juga bisa menggabungkan Siwa-Buddha dengan Yesus, dan menjadi simbol yg namanya Siwa-Buddha-Yesus. Dan, tentu saja, secara spiritual kita tahu bahwa itu bukan lelaki, melainkan lelaki dan perempuan. Siwa-Budha itu lelaki dan perempuan sekaligus. Kalau dijadikan Siwa-Buddha- Yesus, maka itu juga lelaki dan perempuan sekaligus. Mata ketiga tentang penggabungan energi maskulin dan feminin, lelaki dan perempuan, yg keduanya ada di tiap orang dari kita. Ketika digabungkan secara natural, tanpa dipaksakan, maka kita akan menjadi manusia yg lebih manusiawi.

Last but not least, untuk anda yg beragama Kristen dari aliran Katolik Roma, maka mata ketiga anda adalah yg anda sentuh pertama kali ketika anda membuat tanda salib. Anda akan mengucapkan "atas nama Bapa" sambil menyentuh dahi anda. Itulah mata ketiga anda.

-

Ada yg bertanya: "Mas Leo, saya pernah belajar dan mengikuti aliran tentang manunggaling kawula gusti. Salah satunya diajarkan bagaimana kita dalam melakukan seks tidak sembarangan (walaupun dengan istri kita), harus mendapat ijin Pangeran. Untuk mendapat ijin tsb kita harus rajin meditasi/zikir dan membersihkan diri dari hal-hal yg negatif. Apakah manunggaling kawula gusti memang seperti itu ya, Mas Leo?"

Itu MKG versi mereka. Versi saya adalah yg biasa-biasa saja. Tanpa berbuat apapun yg aneh or tidak aneh, anda sudah manunggaling. Memang dari awal sudah manunggaling, dan selalu akan manunggaling. Oh (manunggaling and manunggalong)

Manunggaling means menjadi tunggal atawa menyatu. Manunggaling kawula gusti artinya penyatuan antara kawula dan gusti, hamba dan tuan. Oh (hamba sahaya di zaman feodalisme))

Versinya banyak, saya sendiri berpendapat MKG adalah menjadi diri sendiri and enjoy aja. Kawula is us, the Gusti is also us. Menyatu antara saya dan saya sendiri. Artinya tidak terpecah atau galau memusingkan tetangga atawa istrinya. Tidak juga memusingkan suami tetangga, anak tetangga, dlsb. Tetangga kiri kanan are tetangga, full stop. They are not us, bukan kita. Kita adalah kita. Kita utuh. Tidak terpecah. Makanya bisa enjoy. And that's MKG.

Saya rasa ini pengaruh Kristen, yg sejak 2,000 tahun yg lalu sudah mengajarkan bahwa Allah hidup di dalam manusia, dan manusia hidup di dalam Allah. Kalau menjadi Kristen, maka Allah hidup di dalam manusianya. Itu konsep Kristen. Konsep saya lebih sederhana lagi, yaitu cuma hal penerimaan diri sendiri. Ketika anda menerima diri anda sendiri apa adanya, dan bisa menikmatinya, maka anda sudah MKG. Sudah manunggaling dengan Gusti atawa Tuan anda. Tuan anda siapa?

Oh (siapa lagi kalau bukan anda sendiri ?)

-

Yg namanya samadhi adalah suwung, sadar bahwa anda sadar. Gelombang otak rendah, Alpha, Theta dan Delta. Itu pengertian saya. Jadi kita tetap sadar. Ada aliran satu lagi yg harus hilang kesadaran baru merasa samadhi. Saya bukan itu. Oh (saya bukan aliran hilang kesadaran)

Meditasi is also a prayer. Meditasi juga doa. Malah, doa yg sebenarnya adalah meditasi, yaitu gelombang otak rendah. Kalau doa dengan gelombang otak Beta, justru mubazir. Buang-buang tenaga dan waktu. Tidak ada manfaatnya, baik untuk yg berdoa, maupun untuk yg didoakan. So, the secret is gelombang otak. Gelombang otak rendah bisa mengabulkan permohonan anda. Gelombang otak tinggi tidak. Justru anda akan meminta-minta. Semakin tinggi gelombang otak anda, semakin getol anda akan meminta-minta. Contohnya banyak dimana-mana. Oh (lihat saja orang yg berdoa)

-

Kita belajar jadi pinter yuk! Kalau mau, cukup meditasi dengan lagu yg judulnya "Anak Domba Allah". Itu lagu yg digunakan dalam ritual Misa Kudus di Gereja Katolik. Don't you think benar-benar ada Allah yg piara domba. No, it doesn't work like that. Ini simbol saja. Gara-gara Daud sang penyair yg jadi raja Yahudi menyebut dirinya sebagai domba, dan itu diteruskan oleh Isa, maka kekallah simbol ini. Domba adalah simbol dari manusia yg tidak berbahaya. Simbol anda dan saya. Simbol Yesus or Isa juga. Yg, katanya, menghapus dosa dunia. It means, your dosa dihapuskan. Oh (halleluyah)

Lagu bisa mempengaruhi, karena ada getarannya. Bisa menggetarkan cakra-cakra kita. Sama saja seperti mantera. Karena kebanyakan lagu yg indah berasal dari khazanah Kristen, saya banyak ambil dari sana. Lagu-lagu dari India, yg katanya untuk meditasi, menurut saya jelek. Not my taste. Lagu-lagu qasidah juga, gak ada pilihan. The best are lagu-lagu Barat, atau lagu tradisional Indo yg sudah dimodif dengan gaya Barat. Kalau masih tradisional nuansanya menekan, maklum aslinya orang Indo suka menekan dan ditekan. Oh (mental tuan dan budaknya)

Lagu yg satu ini frekwensinya di Cakra Mk3. Saya bisa nyanyi lagu ini, kalau kebetulan masuk Gereja Katolik (sudah lama tidak pernah).

Kalau saya nyanyikan dalam keadaan suwung, after meditating semalam suntuk, anda bisa nangis mendengarnya. We can reach the throne of God using this song. Oh (takhta Allah)

Tapi Gereja Katolik juga pinter, lagu ini cuma dinyanyikan satu kali saja dalam ritual Misa Kudus. Mungkin mereka tahu kalau dinyanyikan berkali-kali tanpa putus orang bisa trance. Oh (kemasukan Roh Kudus)

Simbologi di dalam Gereja Katolik jauh lebih kaya dibandingkan dengan di gereja-gereja Protestan. Katolik banyak ambil dari tradisi, terutama tradisi Yahudi dan Romawi. Sedangkan Protestan banyak membuang itu pernak-pernik tradisi. Dianggap kapir. Pedahal memang kapir, tetapi bermakna. Maknanya berada di alam bawah sadar, sebagai simbol dari sesuatu yg tidak bisa diucapkan dengan kata-kata. Seperti simbol Bunda Maria yg tidak dipakai oleh Protestan, tetapi digunakan oleh Katolik. Itu simbol yg luar biasa, the second most powerful after simbol Yesus. The Siti Maryam merupakan simbol dari semua perempuan. Perempuan ideal. Secara astral ada di dalam kesadaran setiap manusia. Tinggal dibangkitkan saja.

Ada juga yg bisa bangkit sendiri di pagi hari.

(Leonardo Rimba notes)






Tidak ada komentar:

Posting Komentar