25 Mar 2014

Saya dan Alam Semesta

Nyepi berarti peralihan dari lama ke baru. Cuma satu hari saja. Tradisi Bali memang. Tapi nampaknya sudah mulai diikuti oleh satu dunia menjadi World Silence Day. Hari Menyepi Sedunia. Mungkin seumur hidup kita tidak pernah meniatkan Nyepi karena tidak ada tradisinya di lingkungan dekat kita. Tahun Baru dalam tradisi saya adalah hura-hura. Walaupun saya meditasi sendiri tepat tengah malam. Tapi ini beda, kita mau juga belajar Nyepi yg, menurut saya, maknanya adalah pembersihan Jagad Cilik dan Jagad Gede. Buana Alit dan Buana Ageng. Mikrokosmos dan Makrokosmos. Diri Kecil dan Diri Besar. Saya dan Alam Semesta. Pembersihan sebelum memulai lagi siklus kehidupan di tahun berikutnya.

T = Beberapa bulan ini saya membaca hasil percakapan dengan RA (dewa di peradaban Mesir kuno), yang ditulis dalam sebuah ebook dan telah diterjemahkan ke dalam bahasa Indonesia. Apakah Mas Leo pernah juga membaca mengenai sabda RA tentang The Law of One atau Hukum Kesatuan? Sebab, ada 5 ebook yang kesemuanya dalam bahasa inggris, baru ebook pertama yang diterjemahkan ke dalam bahasa Indonesia. Soalnya saya kurang jernih dalam membaca ebook berbahasa Inggris.

J = Saya baru dengar ada ebook itu. Seperti sudah saya duga, materinya dibuat berdasarkan "channeling", yaitu lewat alam bawah sadar yg masuk ke dalam memorinya sendiri. Ada tanya-jawab, dan medium (orang yg melakukan channeling) bisa mengaku berbicara atas nama entitas atau makhluk lain. Bisa juga dibilang roh, yaitu entitas yg tidak mempunyai tubuh fisik. Ra termasuk entitas semacam itu. Banyak yg bisa mengambil manfaat dari materi yg dimunculkan dengan cara channeling. Kalau mau bisa dipakai.

Apakah benar materi tersebut berasal dari Ra ataupun entitas lainnya tentu saja berada di ranah spekulasi. Kita cuma bisa tahu pasti bahwa materinya diucapkan oleh mulut medium. Saya sendiri berpendapat, materi semacam itu berasal dari alam bawah sadar medium. Berasal dari segala sesuatu yg pernah dipelajarinya, baik secara sadar maupun tidak. Mungkin terlalu berat untuk diolah secara sadar, dan sekarang menumpuk. Dalam keadaan gelombang otak rendah, materi semacam itu bisa dikeluarkan. Metodenya disebut channeling. Biasanya harus ada yg merekam karena medium dalam keadaan trance. Dan kalau ada materi berbahasa Inggris yg artinya anda ragu, bisa ditanyakan ke saya.

T = Saya mau tanya di buku ke 4 hal 187 bagian Note To Our Readers: Minta tolong untuk dibantu terjemahkan, untuk mengkroscek apa yg saya tangkap:

"We wish not to form that which may be considered by anymind/body/spirit complex to be a complete and infallible series of images. There is a substantial point to be made in this regard. We have been, with the questioner’s aid, investigating the concept complexes of the great architecture of the archetypical mind. To more clearly grasp the nature, the process, and the purpose of archetypes, Ra provided a series of concept complexes. In no way whatsoever should we, as humble messengers of the One Infinite Creator, wish to place before the consideration of any mind/body/spirit complex, which seeks its evolution, the palest tint of the idea that these images are anything but a resource for working in the area of the development of the faith and the will. To put this into perspective we must gaze then at the stunning mystery of the One Infinite Creator. The archetypical mind does not resolve anyparadoxes or bring all into unity. This is not the property of any sourcewhich is of the third density. Therefore, may we ask the student to look up from inward working and behold the glory, the might, the majesty, the mystery, and the peace of oneness. Let no consideration of bird or beast, darkness or light, shape or shadow keep any which seeks from the central consideration of unity.

We are not messengers of the complex. We bring the message of unity. In this perspective only may we affirm the value to the seeker of adepthood of the grasping, articulating, and use of this resource of the deep mind exemplified by the concept Complex of the archetypes...."

J = Intinya, penulis mengharapkan pembaca untuk melihat ke dalam kesadarannya sendiri dan tidak terikat kepada pembahasa tentang archetypes yg pernah diberikan sebelumnya. Yg penting adalah kesatuan (unity), dan bukan berbagai aspek dari kesadaran, yg dalam hal ini disebut archetypes. Itu yg saya lihat sebagai inti tulisan di atas. Kalau mau diterjemahkan secara literal panjang sekali. Yg penting anda mengerti, bahwa penulis tidak mau pembaca terhambat oleh pembahasan sebelumnya tentang archetypes. Mungkin pembahasannya rumit, dan bisa membuat orang merenunginya, atau mencari sendiri detilnya, sehingga melupakan prinsip unity (kesatuan) yg hendak dibawakannya.

T = Baik, saya melihat kejernihan dalam untaian kalimat tersebut. Intinya ada di kesatuan (unity). Jika ingin memahami secara detail per materi yang RA bawakan, rasanya sangat sulit sekali jika menggunakan kecerdasan sadar (bagi saya). Mungkin dengan mengakses catatan akasic (di dalam kesadaran kita sendiri) akan lebih mudah dan aplikatif dalam mengaplikasikan pesan yang disampaikan.

Banyak hal mengenai meditasi mata ketiga yang Mas Leo sampaikan juga sinkron dengan penjelasan yang ada di buku tsb. Bak tali kesadaran yang saling sambung menyambung.

Ada beberapa hal yg terlintas di pikiran saya. Apakah memang benar ada kaitannya antara cakra mata ketiga dan cakra sex? Beberapa orang mengatakan pula bahwa kundalini pengendaliannya ada di cakra sex. Bagaimana sebenarnya penjelasan mengenai hal ini? Sepertinya semakin kita fokus di mata ketiga, orang kebanyakan katakan godaan.. yg berhubungan dengan yg satu itu seolah semakin menjadi-jadi. Dan seolah-olah pula alam semesta mendukung sekali terjadinya godaan itu. Pertanda apakah itu?

Dan bagaimana pula kira-kira sikap kita yg jujur tidak jujur, mau tidak mau, suka tidak suka, benar-benar mengalami godaan tsb?

J = Bukan godaan melainkan alamiah, naluri manusia, untuk mencintai dan berkembang biak. Libido pusatnya di cakra sex. Libido artinya gairah hidup. Penyeimbangnya ada di cakra mata ketiga. Libido bisa disalurkan untuk niat apa saja, tinggal diniatkan di cakra mata ketiga. Begitu kiatnya.

T = Libido ini apakah senada dengan bahan bakar materialisasi atas keinginan/ cita-cita? Manusia di usia produktif, mengkerucutnya ke manusia yg punya banyak cita-cita, harapan hidup, katakanlah ingin sukses apakah pasti diiringi dengan meningkatkanya gairah hidup? Atau libido yang meningkat?

Namun libido ini sepertinya tidak selalu muncul atau tidak muncul pada waktu-waktu teratur, tetapi datang begitu saja tak kenal waktu. Mengapa demikian Mas?

Untuk penyaluran dan pengendalian dari libido ini, apakah ketika muncul langsung kita salurkan untuk niat apa saja di cakra mata ketiga, atau kita diamkan sebentar, amati rasa yang muncul baru kita salurkan, atau bagaimana?  Yang dimaksud penyaluran di cakra mata ketiga bukan berarti kita harus ambil posisi meditasi kan? Misal duduk tegaK dsb? Tetapi cukup dengan menurunkan gelombang otak dengan posisi bebas lalu taroh kesadaran di cakra mata ketiga dan diniatkan untuk apa? Apakah begitu?

J = Libido itu istilah umum, artinya gairah hidup, dan manifestasinya bermacam-macam. Bisa aspirasi humanitarian, bisa keinginan kuat untuk maju, dll yg semuanya seolah ada yg mendorong. Yg mendorong itu namanya libido. Kalau yg anda maksudkan di atas adalah gairah sex, termasuk salah satu manifestasi libido, tapi bukan satu-satunya. Bisa dialihkan, disalurkan untuk sesuatu yg dianggap lebih tinggi. Tapi tidak bisa ditekan, semakin ditekan akan semakin menggila. Daripada menggila lebih baik disalurkan, bisa berdua atau sendiri saja. Jaman dulu dianggap sumber dosa karena manusia belum banyak yg bisa mengendalikan diri. Sekarang sudah bisa. Dan kebanyakan justru dikeluarkan sendiri. Bukan dosa.

(Leonardo Rimba)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar