11 Des 2014

kitab suci

T = Selama kitab suci formal yg tertulis masih jadi panduan utama, maka kitab suci pribadi yg berisi pengalaman hidup sendiri tak akan bisa terbuka penuh, lalu bagaimana cara menuliskan kitab suci pribadi itu secara sistematik?
J = Tulis saja langsung. Apa yg keluar dari pikiran anda langsung dituliskan. Tanpa berpikir. Langsung jari-jari tangan jalan sendiri. Seperti ini. Sampai hari ini sudah lima buku saya yg terbit. Satu bulan lagi akan jadi enam. Baru, bukan cetak ulang. Semuanya pakai teknik tangan jalan sendiri. Kalau berpikir, saya tidak bisa menulis.
T = Spontan, letupan emosi negatif mungkin awalnya, perubahan sukar terjadi tanpa kegelisahan yg sangat.
J = Awalnya semua yg negatif harus keluar dulu. Anda keluarkan saja semuanya. Tulis saja. Lama-kelamaan akhirnya tinggal yg isi. Kulitnya sudah dikeluarkan lebih dahulu. Anda bisa kupas kulitnya. Buang. Dan pakai isinya saja.
T = Kadang terasa rindu dengan simbol kulit yang rumit, kondisi suwung tanpa simbol kegelisahannya agak horor, Mas.
J = Bagaimanapun juga anda dan saya telah bisa menyeimbangkan diri. Walaupun kita tahu bahwa kita tidak berasal dari bumi, kita berhasil beradaptasi. Dengan jatuh bangun. Termasuk saya sendiri. Menyeimbangkan diri dengan meditasi.

sumber : e-book 'Dampak Meditasi Mata Ketiga'

sumber foto : sahabatbuku.web.id

Tidak ada komentar:

Posting Komentar