14 Jul 2017

PERENUNGAN SEORANG MANTAN AGAMIS

Spiritual Indonesia:

PERENUNGAN SEORANG MANTAN AGAMIS

-TANYA = Halo bang Leo, waktu abang tulis ada pesantren ber-aura Kristen aku jadi inget perenungan-perenunganku beberapa tahun lalu.

JAWAB = Ya.

TANYA = Gini, aku lihat ternyata agama itu membentuk mental para pemeluknya dan komunitasnya (dalam artian sekalipun dalam suatu masyarakat seperti Amerika & Russia misalnya, sekalipun banyak orangnya gak ke gereja tapi mentalitas Kristennya sudah mendarah daging, begitu pula di Indonesia & Malaysiq dengan islamnya).

JAWAB = Ya.

TANYA = Nah aku perhatikan bahwa masyarakat / pemeluk Kristen cenderung bermental celebratif, easy going, it's good, tapi gak gitu menghargai alam. Dan mereka kebanyakan memandang agama lain gak selevel sama agama mereka. (Sebelas dua belas dengan Islam dalam segi fundamentalisme. Bedanya Kristen udah ninggalin kekerasan & hasrat dominasi. Islam masih & lagi gila-gilanya.

JAWAB = Ya.

TANYA = Masyarakat / pemeluk Islam bermental legalis, apa-apa harus sesuai syareat, hukumnya wajib / sunnah, kayak neurosa gitu, padahal hukum-hukum itu dibuat sama manusia-manusia juga. Muslim cenderung penakut kehidupan yg akan datang, takut neraka, takut ghoib dsb. Gak heran kreatifitas & seni di negara-negara muslim rendah. Lihat saja, pernahkah film-film sci-fi spt Avatar, Transformer diproduksi negara-negara muslim? Jangankan begitu, film sekritis PK pun hanya bisa diproduksi India. Perfilman Pakistan, Indonesia bisa mengkritisi Islam? No way.

JAWAB = Ya.

TANYA = Komunitas Hindu & Buddha aku liat sebelas - dua belas yah, ribet sama ritual, terlalu hati-hati, banyak pakemnya, banyak mistiknya,   tapi basicly mereka baik & cinta alam.

JAWAB = Ya.

TANYA = Ini sih aku share dari pengamatanku. Aku sendiri udah gak tertarik agama. Aku lebih tertarik spiritualitas yg rasional & tertarik sama.....  ehem-ehem.....

JAWAB = Ya.

-

Tidak ada komentar:

Posting Komentar