13 Jul 2017

Gonjang-ganjing Agama

Spiritual Indonesia:

Sebagian besar dari kita berlatar-belakang Islam, dan apa yg anda alami serta lihat sendiri disini adalah apa yg terjadi 400 tahun lalu di Eropa. Waktu itu bintangnya Voltaire, filsuf Perancis. Bukunya dibaca dengan lahap di seluruh Eropa, diterjemahkan ke bahasa-bahasa lain. Mengajarkan cara berpikir logis dengan guyonannya tentang Alkitab dan pengajaran gereja. Jutaan orang di Eropa mengikuti contohnya. Bukan karena Voltaire jenius menurut saya, tetapi karena memang masanya tepat. Saat itu kaum bumi datar berasal dari kalangan Kristen. Dan kaum tercerahkan menggunakannya sebagai batu loncatan untuk membahas semua yg tertulis di Alkitab. Apa benar ada malaikat, bentuknya seperti apa? Siapa Allah? Apa benar Allah menulis kitab suci? Atau apakah itu kerjaannya orang Yahudi? Bagaimana dengan mukzizat? Apakah benar ada Surga? Bagaimana kalau anda masuk Neraka, bisakah keluar lagi, dan kalau bisa bagaimana caranya? Semua dibahas di seantero Eropa. Dimulai oleh orang Perancis yg satu ini. Sehingga tidak heranlah ketika Perancis menjadi negara terkuat di Eropa pada abad berikutnya. Dimulai dengan pemikiran kritis oleh Voltaire dan pengikutnya. Yg sekarang tentu saja sudah basi. Membahas Kekristenan bukan lagi gaya hidup dan modus orang-orang terpelajar. Semuanya sudah tahu bahwa isinya simbol. Banyak simbol, maknanya simbolik, tidak bisa diartikan secara harafiah. Dan tidak bisa menjadi alasan untuk mendzolimi orang yg berbeda keyakinan maupun orientasi seksual. Anda agama apapun tidak akan menjadi masalah bagi orang Kristen sekarang. Gara-gara sudah dibahas 400 tahun lalu di Eropa. Orang-orang Kristen di Indonesia tinggal ikut saja. Tapi tidak begitu situasinya dengan Islam. Gonjang-ganjingnya baru sekarang. Terlambat 400 tahun dibandingkan Kristen. Jadi maklumlah.

..

Tidak ada komentar:

Posting Komentar