3 Des 2013

Oh, Sudah Pinter



Fakta membuktikan ada Satu Tuhan untuk setiap orang. Setiap orang dengan Tuhannnya sendiri akan berhadapan dengan tiap orang lain, masing-masing dengan Tuhannya sendiri. Tuhan bicara dengan Tuhan. Deal or no deal. Begitu caranya yg beradab dan memang seharusnya. Itulah namanya Berketuhanan. Maha esa. Artinya maha tunggal. Satu. Tiap orang dengan satu Tuhan. Tauhid.

Saya tidak pakai ritual keagamaan dari aliran apapun, satu-satunya hari khusus bagi saya cuma tahun baru internasional 1 Januari. Ritual pribadi saya meditasi menjelang detik-detik pergantian tahun. Dulu begitu, tetapi sekarang saya tidur saja dan bangun menjelang jam 12 malam ketika para malaikat turun dengan sorak sorai gegap gempita dalam bentuk begitu banyak petasan kembang api yg dilemparkan ke atas udara oleh tetangga saya di Selatan Jakarta. Berkampung-kampung di Jabotabek begitu kelakuannya. Mungkin di seluruh Jawa. Ternyata kita tetap manusia biasa, bagian dunia internasional juga.

Dulu Hindia Belanda sudah internasional, Majapahit internasional, Sriwijaya internasional, Kediri internasional. Bahasanya Spanyol, Belanda, Inggris, Sansekerta. Bahasa Jawa juga, yg menjadi bahasa internasional di Nusantara sebelum digantikan oleh bahasa Melayu yg dipopulerkan oleh orang Belanda. Bahkan Sunda Kelapa yg tadinya berbahasa Sunda akhirnya ikut-ikutan berbahasa Melayu gara-gara orang-orang Melaka diboyong ke Batavia oleh Belanda. Jadilah bahasa Betawi atawa bahasa Indonesia gaul.

Saya tidak pakai bahasa Betawi, saya pakai bahasa Jakarta. Tidak pakai yg material berupa pernak-pernik yg konon asli Betawi pedahal asalnya, terutama, pernak-pernik Cina. Ribuan kuli Cina diboyong Belanda untuk membangun Batavia, dan tidak pernah pulang kembali. Lelaki semua, menurunkan mereka yg dikenal sebagai penduduk asli Jakarta. Orang Betawi. Bukan keturunan penjelajah dari Asia Belakang, melainkan keturunan kuli Cina yg baru datang beberapa ratus tahun lalu saja. Bukan puluhan ribu tahun, apalagi di jaman Lemuria dengan peninggalan materilnya berupa Candi Gunung Padang. Anggaplah candi, walaupun kita semua tahu bukan. Sudah ada sebelum jaman Hindu Buddha. Sebelum imigran dari India datang ke Nusantara.

Anda mungkin salah kaprah mengira Tempo Doeloe hanya budaya materiel, tidak begitu. Saya bawakan budaya spirituil, non materiel. Masih ada saat ini, di alam pikiran anda. Hidup dan tak akan pernah mati. Saya bilang, bawang putih membuyarkan gelombang otak meditasi sehingga segala macam makhluk halus macam Jibril akan hilang dengan sendirinya. Baik seperti Jibril maupun jahat seperti Setan akan lari sambil nyanyi aku takut, aku takut, dikejar drakula aku takut. Bawang putih is the drakula untuk makhluk-makhluk gaib. Suka menyedot darah gaib. Makanya mereka yg suka halusinasi disarankan untuk pakai bawang putih. Bisa ditaruh saja di kantung baju. Di sekeliling rumah. Kalau keterlaluan halusinasinya bisa dibakar di depan hidung. Dijamin langsung sehat wal afiat.

T = Halo, Mas Leo. Anda sering menuliskan kata energi di beberapa tulisan anda. Sebenarnya maksud dari energi yg anda tuliskan itu apa? Dan bagaimana memandang energi yg anda maksud supaya dapat memahaminya. Saya masih bingung ttg penyampaian energi, karena yg saya tau energi adalah berhubungan dengan semacam dorongan atau kekuatan yg berhubungan dengan fisik. Seperti contoh, angin, listrik, dst. Jadi, saya masih belum nyantol sama penyampaian kata energi yg anda tuliskan. Sekian.

J = Ada bermacam-macam bentuk energi, bukan fisik saja. Pikiran juga energi, bisa menggerakkan yg fisik. Tubuh manusia energi, pikiran manusia energi. Manusia adalah materi. Dan materi adalah energi. Manusia adalah energi. Ada yg bisa terukur dengan alat, ada yg tidak. Sebagian gelombang otak bisa terukur dengan alat, sebagian lagi tidak. Mungkin sebagian besar dari komponen manusia belum bisa terukur. Semuanya energi.

T = Lalu, bagaimana memahaminya? Atau 'energi' itu dilihat dari cara pandang yg bagaimana, supaya pemahaman tentang energi bisa tersampaikan.?

J = Pemahamannya: materi adalah energi. Kesadaran manusia berasal dari pikiran yg ada karena materi otak. Energi juga. Segalanya energi, dan bisa berubah dari satu wujud ke wujud lain. Materi bisa jadi energi, dan bisa kembali lagi menjadi materi. Mungkin pikiran manusia berfungsi sebagai katalis karena ada dimensi materinya, yaitu otak. Dan ada dimensi energinya, yaitu yg sadar itu. Hubungan pastinya dalam rumus matematika belum ada. Kita cuma bisa kira-kira berdasarkan pengalaman.

T = berarti, bisa jadi pikiran manusia tidak berubah meskipun otaknya berubah, misalnya hancur? Oh, harus mengalaminya sendiri.

J = Oh, sudah pinter.

(Leonardo R.)







Tidak ada komentar:

Posting Komentar