11 Okt 2013

Asal-usul Konsep Al Masih

Al Masih artinya yg diurapi oleh Allah.

Bukan oleh Allah sendiri, tapi oleh manusia lain. Diurapi dengan minyak yg dituangkan dari atas kepala. Minyak itu ditaruh di dalam tanduk hewan yg kemudian dituangkan ke atas kepala orang yg diurapi, seperti ketika Nabi Samuel mengurapi Daud untuk menjadi Raja Israel. Daud adalah Al Masih, artinya orang yg diurapi Allah. Walaupun jelas yg mengurapi Daud bukan Allah tapi Samuel.

Diurapi dengan minyak yg merupakan simbol dari energi illahi. Dituangkan dari tanduk hewan, yg merupakan simbol dari pucuk kebinatangan manusia. Dari kebinatangan, muncullah energi illahi atau kesadaran, dan turun dari atas kepala ke bawah.

Anda menjadi Al Masih juga ketika muncul energi di kepala anda, tanpa ada tangan fisik yg menjatuhkannya. Anda diurapi secara gaib. Yg secara fisik sudah terjadi 3,000 tahun lalu ketika Samuel mengurapi Daud. Yg rohaniah terjadi saat ini.

Kalau anda merasakan sengkrang-sengkring di atas kepala anda, janganlah kaget dan risau, karena anda mengalami sendiri apa yg dimaksud dengan pengurapan. Anda diurapi dengan roh illahi, memang turun dari atas kepala ke bawah. Dulu disimbolkan dengan minyak yg dituangkan ke atas kepala. Dilakukan sendiri oleh Nabi Samuel yg memperoleh perintah itu dari Allah. Allah muncul di kesadaran Samuel, dan memerintahkannya untuk mengurapi Daud. Waktu itu Daud masih jadi penggembala kambing, baru bertahun-tahun kemudian Daud memenangkan banyak perang dan menjadi Raja Israel. Tetapi pengurapannya sudah dilakukan sejak pertama-kali.

Arti lain dari Al Masih adalah penyelamat. Tetapi itu arti interpretasi. Arti asli tetap bisa dibaca dari kata yg digunakan. Ha Masiach dalam bahasa Ibrani berarti yg diurapi Allah. Menjadi Al Masih dalam bahasa Arab. Dan Masehi dalam bahasa Melayu/Indonesia. Dalam bahasa Yunani menjadi Christos. Merujuk kepada anda sendiri, yg telah merasakan urapan itu muncul. Dulu fisik, sekarang rohaniah. Efeknya sama saja. Sengkrang sengkring.. sengkrang sengkring..

Pembaptisan Yesus di sungai Yordan oleh Nabi Yahya bukanlah pengurapan. Baptisan air lain lagi, itu simbol dari pengakuan kita bahwa kita memiliki hati nurani yg bersih, karena segala dosa-dosa sudah dilarutkan. Larut dan pergi ke laut, seperti kotoran yg rontok dan dialirkan oleh sungai tempat dimana baptisan dilakukan.Yg saya maksud dengan pengurapan ini seperti gejala kundalini, sar ser sar ser di atas kepala, di wajah, di leher, di dada, di lengan, dan terutama di kedua telapak tangan, bahkan bisa sampai ke telapak kaki. Saya juga mengalami, tapi karena sudah terlalu biasa saya abaikan saja. Istilah lain dari energi ini adalah chi, ki, prana. Orang Yahudi di jaman kuno menyebutnya roh kudus. Orang Kristen yg sama kunonya, menganggap roh kudus sebagai Allah sendiri. Bukti penyertaan Allah di dalam tubuh fisik manusia.

Mungkin Nabi Samuel menggunakan minyak zaitun waktu mengurapi Daud, yg jelas itu minyak. Minyak adalah sumber energi karena bisa terbakar, apapun bahan dasarnya. Kita di tahun 2013 tidak perlu yg seperti itu. Kalau saya urapi anda dengan minyak goreng, anda akan minta ampun karena lengket. Saya cukup mengajak anda meditasi mata ketiga saja, dan otomatis anda akan merasakan sengkrang sengkring di atas kepala anda. Anda telah diurapi oleh Allah.

Anda menjadi Al Masih, Mesias. Kristus. Artinya yg diurapi Allah. Arti lainnya sebagai penyelamat. Paling tidak bagi diri anda sendiri.

Semua sudah terbuka, yg belum cuma pengertiannya saja. Cara orang mengungkapkan sensasinya berbeda-beda. Ada yg bilang panas, ada juga yg bilang dingin. Ada yg bilang seperti ada Jin, ada khodam, ada malaikat, ada ular, ada semut. Macam-macam. Sensasi belaka yg diucapkan oleh manusia berbeda-beda. Kita tahu maksudnya sama. Gejala sama, diucapkan berbeda.

Saya bawakan pengertian Al Masih. Anda banyak yg sudah menjadi Al Masih, sudah menerima dan merasakan gejalanya. Memang seperti inilah. Tidak bisa lebih heboh lagi.

Kita tidak bicara lagi tentang orang Kristen disini, tidak lagi tentang Keyahudian walaupun Al Masih adalah konsep asli Yahudi. Tidak lagi konsep turunannya, yaitu Al Masih versi Islam. Tetapi kita bicara tentang orang spiritual, yaitu setiap orang yg mau kultivasi spiritualitasnya sendiri. Melakukan oleh batin atau spiritual, yg tidak lain berupa tubuhnya sendiri, kesadarannya sendiri, pikirannya sendiri, perasaannya sendiri, dan tindakannya sendiri. Segala macam teori seperti kisah Al Masih cuma rujukan saja, bukan patokan. Bisa diartikan menurut pengalaman pribadi, dan bukan menurut dogma atau ajaran yg tidak boleh dipertanyakan.

Di Kekristenan sendiri, Al Masih atau Kristus bisa diartikan bermacam-macam, dari yg paling harafiah atau literal, sampai yg paling liberal. Semakin fundamentalis, semakin harafiah. Semakin tercerahkan, semakin liberal.

Saya liberal. Saya tahu Kristus adalah kesadaran yg ada di saya, anda, dan siapa saja yg mau menerima Kekristusan dirinya. Kealmasihan dirinya. Ketika anda terima itu, artinya Al Masih sudah datang kembali. Cirinya antara lain sengkrang.. sengkring..

Bukan turun dari atas langit seperti alien.

Kebalikannya, orang fundamentalis masih mengartikan datangnya Al Masih seperti itu, turun dari atas langit.

(Leonardo R.)



Tidak ada komentar:

Posting Komentar