Nyepi berarti peralihan dari lama ke baru. Cuma satu hari saja.
Tradisi Bali memang. Tapi nampaknya sudah mulai diikuti oleh satu dunia
menjadi World Silence Day. Hari Menyepi Sedunia. Mungkin seumur hidup
kita tidak pernah meniatkan Nyepi karena tidak ada tradisinya di
lingkungan dekat kita. Tahun Baru dalam tradisi saya adalah hura-hura.
Walaupun saya meditasi sendiri tepat tengah malam. Tapi ini beda, kita
mau juga belajar Nyepi yg, menurut saya, maknanya adalah pembersihan
Jagad Cilik dan Jagad Gede. Buana Alit dan Buana Ageng. Mikrokosmos dan
Makrokosmos. Diri Kecil dan Diri Besar. Saya dan Alam Semesta.
Pembersihan sebelum memulai lagi siklus kehidupan di tahun berikutnya.
T
= Beberapa bulan ini saya membaca hasil percakapan dengan RA (dewa di
peradaban Mesir kuno), yang ditulis dalam sebuah ebook dan telah
diterjemahkan ke dalam bahasa Indonesia. Apakah Mas Leo pernah juga
membaca mengenai sabda RA tentang The Law of One atau Hukum
Kesatuan? Sebab, ada 5 ebook yang kesemuanya dalam bahasa inggris, baru
ebook pertama yang diterjemahkan ke dalam bahasa Indonesia. Soalnya saya
kurang jernih dalam membaca ebook berbahasa Inggris.
J =
Saya baru dengar ada ebook itu. Seperti sudah saya duga, materinya
dibuat berdasarkan "channeling", yaitu lewat alam bawah sadar yg masuk
ke dalam memorinya sendiri. Ada tanya-jawab, dan medium (orang yg
melakukan channeling) bisa mengaku berbicara atas nama entitas atau
makhluk lain. Bisa juga dibilang roh, yaitu entitas yg tidak mempunyai
tubuh fisik. Ra termasuk entitas semacam itu. Banyak yg bisa mengambil
manfaat dari materi yg dimunculkan dengan cara channeling. Kalau mau
bisa dipakai.
Apakah benar materi tersebut berasal dari
Ra ataupun entitas lainnya tentu saja berada di ranah spekulasi. Kita
cuma bisa tahu pasti bahwa materinya diucapkan oleh mulut medium. Saya
sendiri berpendapat, materi semacam itu berasal dari alam bawah sadar
medium. Berasal dari segala sesuatu yg pernah dipelajarinya, baik secara
sadar maupun tidak. Mungkin terlalu berat untuk diolah secara sadar,
dan sekarang menumpuk. Dalam keadaan gelombang otak rendah, materi
semacam itu bisa dikeluarkan. Metodenya disebut channeling. Biasanya
harus ada yg merekam karena medium dalam keadaan trance. Dan kalau ada materi berbahasa Inggris yg artinya anda ragu, bisa ditanyakan ke saya.
T = Saya mau tanya di buku ke 4 hal 187 bagian Note To Our Readers: Minta tolong untuk dibantu terjemahkan, untuk mengkroscek apa yg saya tangkap:
"We
wish not to form that which may be considered by anymind/body/spirit
complex to be a complete and infallible series of images. There is a
substantial point to be made in this regard. We have been, with the
questioner’s aid, investigating the concept complexes of the great
architecture of the archetypical mind. To more clearly grasp the nature,
the process, and the purpose of archetypes, Ra provided a series of
concept complexes. In no way whatsoever should we, as humble messengers
of the One Infinite Creator, wish to place before the consideration of
any mind/body/spirit complex, which seeks its evolution, the palest tint
of the idea that these images are anything but a resource for working
in the area of the development of the faith and the will. To put this
into perspective we must gaze then at the stunning mystery of the One
Infinite Creator. The archetypical mind does not resolve anyparadoxes or
bring all into unity. This is not the property of any sourcewhich is of
the third density. Therefore, may we ask the student to look up from
inward working and behold the glory, the might, the majesty, the
mystery, and the peace of oneness. Let no consideration of bird or
beast, darkness or light, shape or shadow keep any which seeks from the
central consideration of unity.
We are
not messengers of the complex. We bring the message of unity. In this
perspective only may we affirm the value to the seeker of adepthood of
the grasping, articulating, and use of this resource of the deep mind
exemplified by the concept Complex of the archetypes...."
J =
Intinya, penulis mengharapkan pembaca untuk melihat ke dalam
kesadarannya sendiri dan tidak terikat kepada pembahasa tentang
archetypes yg pernah diberikan sebelumnya. Yg penting adalah kesatuan (unity),
dan bukan berbagai aspek dari kesadaran, yg dalam hal ini disebut
archetypes. Itu yg saya lihat sebagai inti tulisan di atas. Kalau mau
diterjemahkan secara literal panjang sekali. Yg penting anda mengerti,
bahwa penulis tidak mau pembaca terhambat oleh pembahasan sebelumnya
tentang archetypes. Mungkin pembahasannya rumit, dan bisa membuat orang merenunginya, atau mencari sendiri detilnya, sehingga melupakan prinsip unity (kesatuan) yg hendak dibawakannya.
T = Baik, saya melihat kejernihan dalam untaian kalimat tersebut. Intinya ada di kesatuan (unity).
Jika ingin memahami secara detail per materi yang RA bawakan, rasanya
sangat sulit sekali jika menggunakan kecerdasan sadar (bagi saya).
Mungkin dengan mengakses catatan akasic (di dalam kesadaran kita
sendiri) akan lebih mudah dan aplikatif dalam mengaplikasikan pesan yang
disampaikan.
Banyak hal mengenai
meditasi mata ketiga yang Mas Leo sampaikan juga sinkron dengan
penjelasan yang ada di buku tsb. Bak tali kesadaran yang saling sambung
menyambung.
Ada beberapa hal yg terlintas di
pikiran saya. Apakah memang benar ada kaitannya antara cakra mata ketiga
dan cakra sex? Beberapa orang mengatakan pula bahwa kundalini
pengendaliannya ada di cakra sex. Bagaimana sebenarnya penjelasan
mengenai hal ini? Sepertinya semakin kita fokus di mata ketiga, orang
kebanyakan katakan godaan.. yg berhubungan dengan yg satu itu seolah
semakin menjadi-jadi. Dan seolah-olah pula alam semesta mendukung sekali
terjadinya godaan itu. Pertanda apakah itu?
Dan bagaimana pula kira-kira sikap kita yg jujur tidak jujur, mau tidak mau, suka tidak suka, benar-benar mengalami godaan tsb?
J
= Bukan godaan melainkan alamiah, naluri manusia, untuk mencintai dan
berkembang biak. Libido pusatnya di cakra sex. Libido artinya gairah
hidup. Penyeimbangnya ada di cakra mata ketiga. Libido bisa disalurkan
untuk niat apa saja, tinggal diniatkan di cakra mata ketiga. Begitu
kiatnya.
T = Libido ini apakah senada dengan
bahan bakar materialisasi atas keinginan/ cita-cita? Manusia di usia
produktif, mengkerucutnya ke manusia yg punya banyak cita-cita, harapan
hidup, katakanlah ingin sukses apakah pasti diiringi dengan
meningkatkanya gairah hidup? Atau libido yang meningkat?
Namun
libido ini sepertinya tidak selalu muncul atau tidak muncul pada
waktu-waktu teratur, tetapi datang begitu saja tak kenal waktu. Mengapa
demikian Mas?
Untuk penyaluran dan pengendalian dari
libido ini, apakah ketika muncul langsung kita salurkan untuk niat apa
saja di cakra mata ketiga, atau kita diamkan sebentar, amati rasa yang
muncul baru kita salurkan, atau bagaimana? Yang dimaksud penyaluran di
cakra mata ketiga bukan berarti kita harus ambil posisi meditasi kan?
Misal duduk tegaK dsb? Tetapi cukup dengan menurunkan gelombang otak
dengan posisi bebas lalu taroh kesadaran di cakra mata ketiga dan
diniatkan untuk apa? Apakah begitu?
J = Libido
itu istilah umum, artinya gairah hidup, dan manifestasinya
bermacam-macam. Bisa aspirasi humanitarian, bisa keinginan kuat untuk
maju, dll yg semuanya seolah ada yg mendorong. Yg mendorong itu namanya
libido. Kalau yg anda maksudkan di atas adalah gairah sex, termasuk
salah satu manifestasi libido, tapi bukan satu-satunya. Bisa dialihkan,
disalurkan untuk sesuatu yg dianggap lebih tinggi. Tapi tidak bisa
ditekan, semakin ditekan akan semakin menggila. Daripada menggila lebih
baik disalurkan, bisa berdua atau sendiri saja. Jaman dulu dianggap
sumber dosa karena manusia belum banyak yg bisa mengendalikan diri.
Sekarang sudah bisa. Dan kebanyakan justru dikeluarkan sendiri. Bukan
dosa.
(Leonardo Rimba)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar