Mungkin kebanyakan orang masih
terhipnotis dengan simbol salib yg digunakan di Kekristenan. Tentang
Sayyidina Yesus yg konon tergantung di itu salib. Mereka lupa bahwa
salib adalah simbol universal, melambangkan 4 elemen pembentuk alam
semesta, termasuk manusia. Yesus ada di tengah, simbol dari ruh atau
pancer. Kesadaran anda sendiri. Itu kalau statis, sebagai simbol dari
keadaan diam. Kalau bergerak, itu salib tidak dipakai lagi. Bebas
merdeka. Simbolnya adalah Yesus yg naik ke atas langit seperti burung.
Pakemnya seperti itu, tidak mati, tapi hidup. Happy ending. Hidup anda juga begitu, my friends. Terlihat seperti tergantung di salib ketika anda terhipnotis. Ketika anda dikagetkan oleh Joko Tingtong, anda terbangun. Dan mendapati diri anda sedang naik ke atas langit. Langit itu simbol surga. Dimensi pikiran.
Artinya, anda bebas merdeka, hidup, bangkit dari mati, ketika mulai berpikir.
Penekanannya bukan kematian, tapi kehidupan. Sayyidina Yesus tidak mati, tapi hidup. Karena Yesus hidup, maka anda juga hidup. Sama-sama sudah melewati kematian.
Bahkan kepercayaan bahwa Yesus tidak mati tetap ada di Islam, bulat-bulat terangkat naik ke surga. Cuma, Islam mewarisi tradisi yg mengatakan bahwa yg disalib bukanlah Yesus, melainkan orang lain. Mungkin tradisi itu benar. Mungkin yg disalib bukanlah Yesus. Dan sama sekali tidak menjadi masalah.
Simbol kematian harus tetap ada karena Yesus dan murid-muridnya hidup dalam budaya Yahudi asli. Menurut nubuat para nabi Yahudi, Al Masih harus mati dahulu. Maka masuklah skenario penyaliban. Arti simboliknya tetap, tidak perduli siapapun yg disalib. Artinya, manusia tidak bisa lepas dari kematian fisik. Semuanya pasti mati.
Tapi Yesus sebagai simbol dari ruh atau kesadaran anda tidak pernah mati. Simbolnya adalah kenaikan ke surga. Bulat-bulat masuk ke dalam surga. Simbol dari kesadaran anda sendiri.
Anda tidak pernah mati kalau mau hidup di surga. Di langit, di dimensi pikiran. Kalau anda berpikir, maka anda hidup. Tidak pernah mati.
Kalau anda ikuti aliran pikiran anda, seperti sudah saya contohkan di atas, tanpa berusaha untuk mengontrolnya, maka anda akan bisa membuka rahasia dunia.
Sekali lagi saya tekankan, pelajaran spiritualnya bukanlah tentang kematian, melainkan tentang kehidupan. Salah kaprah sudah menjadi-jadi, tua-tua keladi. Ngotot bertahan sampai sakit sendiri. Ngotot bahwa salib atau kematian adalah ajaran utama dan satu-satunya. Pedahal, kematian hanyalah penyeimbang kehidupan. Harus ada untuk memperlihatkan apa itu hidup. Salib itu simbol dari tubuh anda sendiri. Empat elemen manusia. Ujung atas simbol elemen udara, pikiran anda. Ujung bawah simbol elemen tanah, kemampuan reproduksi anda. Ujung kiri simbol elemen air, perasaan anda. Ujung kanan simbol elemen api, energi fisik anda.
Dan yg di tengah adalah ruh atau pancernya. Sayyidina Yesus di taruh di tengah, sebagai simbol bagi ruh, pancer atau kesadaran anda sendiri. Sayyidina Yesus itu anda sendiri.
Kalau anda diam, anda bisa kontemplasi itu salib dengan Sayyidina Yesus di tengahnya. Alam bawah sadar anda bisa menangkap bahwa itulah anda. Sadulur papat lima pancer. Kesadaran anda dan elemen-elemen pembentuk kemanusiaan anda.
Tetapi, itu cuma satu sisi. Sisi lainnya, alam bawah sadar anda juga tahu bahwa salib itu kosong. Tidak ada Sayyidina Yesus disitu. Yesus sudah naik ke surga. Karena Yesus sudah ada di surga, maka anda juga berada di surga. Anda sudah berada di surga sebelum anda lahir, saat ini, dan bahkan nanti setelah tubuh anda mati. Surga artinya disini dan saat ini.
Itu pelajaran spiritualnya. Jangan salah kaprah lagi.
Dan orang Kristen tidak menyembah Yesus. Pengajaran resminya seperti itu. Ada dogma Trinitas, Allah three in one; Allah bapa, Allah anak dan Allah roh kudus. Yg disembah adalah Allah bapa, lewat Allah anak, dengan kekuatan Allah roh kudus yg ada di manusia. Dengan kata lain, ini semuanya tentang manusia sendiri saja. Bukan tentang Allah-allahan.
Hohohohoho
Jangan terjebak dalam salah kaprah berkepanjangan dengan niat untuk menumpulkan kesadaran anda. Salib simbol saja. Trinitas juga simbol saja. Allah juga simbol saja. Bapa simbol untuk sesuatu yg disembah, anak simbol anda sendiri, dan roh kudus adalah simbol energi anda. Yg penting anda sampai kepada pengertiannya, yaitu anda hidup. Karena Yesus hidup, maka anda hidup. Cuma begitu saja.
Kalau anda merasa belum hidup, mulailah!
Berpikirlah!
Pakemnya seperti itu, tidak mati, tapi hidup. Happy ending. Hidup anda juga begitu, my friends. Terlihat seperti tergantung di salib ketika anda terhipnotis. Ketika anda dikagetkan oleh Joko Tingtong, anda terbangun. Dan mendapati diri anda sedang naik ke atas langit. Langit itu simbol surga. Dimensi pikiran.
Artinya, anda bebas merdeka, hidup, bangkit dari mati, ketika mulai berpikir.
Penekanannya bukan kematian, tapi kehidupan. Sayyidina Yesus tidak mati, tapi hidup. Karena Yesus hidup, maka anda juga hidup. Sama-sama sudah melewati kematian.
Bahkan kepercayaan bahwa Yesus tidak mati tetap ada di Islam, bulat-bulat terangkat naik ke surga. Cuma, Islam mewarisi tradisi yg mengatakan bahwa yg disalib bukanlah Yesus, melainkan orang lain. Mungkin tradisi itu benar. Mungkin yg disalib bukanlah Yesus. Dan sama sekali tidak menjadi masalah.
Simbol kematian harus tetap ada karena Yesus dan murid-muridnya hidup dalam budaya Yahudi asli. Menurut nubuat para nabi Yahudi, Al Masih harus mati dahulu. Maka masuklah skenario penyaliban. Arti simboliknya tetap, tidak perduli siapapun yg disalib. Artinya, manusia tidak bisa lepas dari kematian fisik. Semuanya pasti mati.
Tapi Yesus sebagai simbol dari ruh atau kesadaran anda tidak pernah mati. Simbolnya adalah kenaikan ke surga. Bulat-bulat masuk ke dalam surga. Simbol dari kesadaran anda sendiri.
Anda tidak pernah mati kalau mau hidup di surga. Di langit, di dimensi pikiran. Kalau anda berpikir, maka anda hidup. Tidak pernah mati.
Kalau anda ikuti aliran pikiran anda, seperti sudah saya contohkan di atas, tanpa berusaha untuk mengontrolnya, maka anda akan bisa membuka rahasia dunia.
Sekali lagi saya tekankan, pelajaran spiritualnya bukanlah tentang kematian, melainkan tentang kehidupan. Salah kaprah sudah menjadi-jadi, tua-tua keladi. Ngotot bertahan sampai sakit sendiri. Ngotot bahwa salib atau kematian adalah ajaran utama dan satu-satunya. Pedahal, kematian hanyalah penyeimbang kehidupan. Harus ada untuk memperlihatkan apa itu hidup. Salib itu simbol dari tubuh anda sendiri. Empat elemen manusia. Ujung atas simbol elemen udara, pikiran anda. Ujung bawah simbol elemen tanah, kemampuan reproduksi anda. Ujung kiri simbol elemen air, perasaan anda. Ujung kanan simbol elemen api, energi fisik anda.
Dan yg di tengah adalah ruh atau pancernya. Sayyidina Yesus di taruh di tengah, sebagai simbol bagi ruh, pancer atau kesadaran anda sendiri. Sayyidina Yesus itu anda sendiri.
Kalau anda diam, anda bisa kontemplasi itu salib dengan Sayyidina Yesus di tengahnya. Alam bawah sadar anda bisa menangkap bahwa itulah anda. Sadulur papat lima pancer. Kesadaran anda dan elemen-elemen pembentuk kemanusiaan anda.
Tetapi, itu cuma satu sisi. Sisi lainnya, alam bawah sadar anda juga tahu bahwa salib itu kosong. Tidak ada Sayyidina Yesus disitu. Yesus sudah naik ke surga. Karena Yesus sudah ada di surga, maka anda juga berada di surga. Anda sudah berada di surga sebelum anda lahir, saat ini, dan bahkan nanti setelah tubuh anda mati. Surga artinya disini dan saat ini.
Itu pelajaran spiritualnya. Jangan salah kaprah lagi.
Dan orang Kristen tidak menyembah Yesus. Pengajaran resminya seperti itu. Ada dogma Trinitas, Allah three in one; Allah bapa, Allah anak dan Allah roh kudus. Yg disembah adalah Allah bapa, lewat Allah anak, dengan kekuatan Allah roh kudus yg ada di manusia. Dengan kata lain, ini semuanya tentang manusia sendiri saja. Bukan tentang Allah-allahan.
Hohohohoho
Jangan terjebak dalam salah kaprah berkepanjangan dengan niat untuk menumpulkan kesadaran anda. Salib simbol saja. Trinitas juga simbol saja. Allah juga simbol saja. Bapa simbol untuk sesuatu yg disembah, anak simbol anda sendiri, dan roh kudus adalah simbol energi anda. Yg penting anda sampai kepada pengertiannya, yaitu anda hidup. Karena Yesus hidup, maka anda hidup. Cuma begitu saja.
Kalau anda merasa belum hidup, mulailah!
Berpikirlah!
(Leonardo R.)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar